Connect with us

Kota Banjarmasin

Curhatan di Medsos Tuduh Malapraktik Sebabkan Bayi Meninggal, Begini Penjelasan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Konferensi pers RSUD Ulin Banjarmasin atas viralnya curhatan orangtua pasien atas tindakan medis dokter. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Memantik warganet Banua postingan orangtua pasien atas tindakan medis RSUD Ulin Banjarmasin kepada anaknya berusia 1,5 tahun yang dinilai tidak wajar.

Curhatan si ibu anak tersebut menjadi viral dan beragam tanggapan di media sosial Instagram, hingga pada akhirnya dihapus oleh pemilik. Tak sedikit netizen yang ikut menuduh pihak RSUD Ulin Banjarmasin melakukan malapraktik.

Diketahui orangtua yang anaknya tidak tertolong curhat dimedsos bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

 

 

Baca juga: Terungkap! Pembuang Bayi di Trikora Banjarbaru, Dibuang Setelah 4 Hari Melahirkan

Dalam unggahan si ibu menyebut, sebelumnya anaknya mengalami batuk yang tak kunjung sembuh dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit lain sebelum dirujuk ke RSUD Ulin.

Menanggapi hal tersebut pihak RSUD Ulin Banjarmasin akhirnya buka suara dan melakukan klarifikasi.

Direktur RSUD Ulin dr Izzak Zoelkarnain Akbar mengatakan, pihaknya sudah bekerja sesuai dengan standar medis dan berdasarkan SOP.

“Rumah sakit bekerja sesuai dengan protokol dan bekerja by system, setiap tindakan tidak diputuskan hanya satu dokter, tapi diputuskan tim yang bekerja,” katanya, Kamis (8/12/2022).

Direktur RSUD Ulin menjelaskan riwayat penyakit yang diderita pasien tersebut sebelumnya mengalami kejang-kejang tanpa disertai dengan demam.

Baca juga: Kasus Dua Bayi Dibuang di Banjarbaru, Ini Kata Psikolog dari Universitas Lambung Mangkurat

“Kejang di rumah berkali-kali dan di rumah sakit juga kejang, tanpa disertai dengan demam atau panas,” ujarnya.

“Sebagai seorang dokter kalau ada kejang model seperti itu artinya parah, kalau disertai panas sebenarnya masih aman,” tambahnya.

Kemudian dari hasil pemeriksaan laboratorium dikataknya terjadi imbalance elektrolit yang parah pada pasien tersebut sehingga harus dilakukan tindakan medis.

“Sesuai protokol dilakukan oreksi, dimasukan infus, obat, dan lain-lain, tapi dalam perjalananya pasien tambah parah,” ujarnya.

Keadaan pasien saat itu menurutnya semakin memburuk, sehingga solusi satu-satunya harus dipasang infus, akan tetapi terdapat kesulitan mencari infusnya karena seluruh pembuluh darah pada si anak tidak ditemukan.

“Karena tidak ketemu (Pembuluh darah, red), maka dilakukan tindakan emergensi disebut vena seksi atau operasi kecil untuk mencari pembuluh darah,” jelas dr Izzak.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 451 Miliar, Dugaan Korupsi PT Pertamina Patra Niaga di Banjarmasin Sejak 2009

“Tindakan vena seksi itu mungkin ribuan sudah kita kerjakan di rumah sakit ini, bukan hanya ratusan,” tegasnya.

Agar diketahui tindakan vena seksi sering dilakukan pada pasien pediatrik dimana pemasangan infus pada pasien pediatrik cukup sulit dilakukan karena vena perifer yang tidak terlihat atau vena perifer yang kolaps karena kondisi syok hipovolemik.

Dan tindakan vena seksi merupakan prosedur bedah yang memiliki indikasi utama berupa kebutuhan akses intravena segera.

“Sudah dijelaskan dan sudah diterangkan kepada keluarga sebelumnya, satu-satunya cara hanya dengan vena seksi,” kata Direktur RSUD Ulin.

Kemudian tubuh pasien tetap menolak atas tindakan medis yang diupayakan, bahkan pasien sampai dipasang alat inkubasi untuk membantu pernapasan pasien, namun nyawanya tetap tidak dapat tertolong.

Untuk indikasinya, pasien tersebut menurut dr Izzak mengalami gangguan pada otak akibat kejang-kejang, serta imbalance elektrolit berat, namun pihaknya belum bisa membeberkan penyebab imbalance elektrolit karena menurutnya pemeriksaan belum sampai pada tahap tersebut.

Atas viralnya curhatan orangtua pasien tersebut, pihak RSUD Ulin menegaskan, tidak benar pihaknya melakukan malpraktek kepada pasien yang meninggal dunia tersebut.

“Di rumah sakit bekerja secara sistematis sesuai SOP, dan agar diketahui rumah sakit ini terakreditasi paripurna,” tutup Direktur RSUD Ulin. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->