Connect with us

Kota Banjarbaru

Buku “Menderes Manisnya Takdir”, Kisah Wartono dari Anak Kampung Menjadi Wakil Wali Kota

Diterbitkan

pada

Lauching buku biografi Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono berjudul “Menderes Manisnya Takdir”, Selasa (9/8/2022). Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono meluncurkan sebuah buku biografi berjudul “Menderes Manisnya Takdir”, Selasa (9/8/2022).

Buku yang mengungkap sejarah perjalanan hidup dari sebuah kampung di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga menjadi Wakil Wali Kota.

Buku setebal 205 halaman dibagi 24 bab itu ditulis dalam kurun waktu 6 bulan. Bahkan, untuk mengetahui keadaan tempat tinggal Wartono di Kulon Progo, penulis Randu Alamsyah langsung mengunjungi desa tempat kelahiran Wartono.

Buku berjenis autobiografi ini mengulas sejarah Wartono sudah disiapkan sejak tahun 2021 lalu.

 

 

Baca juga: Beda Pasal Tersangka Bharada E dan Brigadir RR dalam Kasus Kematian Brigadir J

Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono mengatakan, buku “Menderes Manisnya Takdir” dengan maksud untuk memotivasi generasi muda yang kehidupannya dari anak yang kurang beruntung.

“Buku ini ditulis untuk memotivasi dan inspirasi anak-anak muda, barangkali di kehidupan bukan berlatar belakang beruntung,” ujarnya.

Lauching buku biografi Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono berjudul “Menderes Manisnya Takdir”, Selasa (9/8/2022). Foto: ibnu

Dikatakan Warono, buku autobiografi dirinya ditulis berdasarkan kisah semasa hidupnya dari perdesaan hingga dirinya hijrah ke Kalimantan Selatan.

“Buku ini sudah kita bedah, memang begitu adanya dari nol, dari kampung terpinggir dari Kulon Progo pedalaman sekali. Bahkan penulis juga melihat langsung keadaan kampung saya itu,” beber Wartono.

“Menderes” dalam bukunya tersebut, dikatakan Wartono merupakaan pekerjaan dirinya sehari-hari di desanya yang ia lakoni selama bertahun-tahun bersama orang tuanya.

“Menderes ini seperti menyadap pohon kelapa untuk mengambil air nira untuk dijadikan gula merah, dalam sehari 60 pohon kepala dipanjat, pagi 30 pohon dan sore 30 pohon,” tuturnya.

Launching buku “Menderes Manisnya Takdir” dikatakan Wartono sebenarnya sudah direncanakan sedari dulu. Namun, baru bisa dilakukan sekarang.

Masih kata, Wartono membeberkan, buku autobiografi “Menderes Manisnya Takdir” akan dipajang di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Banjarbaru, sekolah-sekolah untuk memotivasi generasi muda di Banjarbaru.

Menurut Wartono, kunci sukses Wartono yang ia pegang selama ini, terbuka dan jujur serta berbakti kepada orangtua.

Baca juga: SDN Jambu Burung Terbakar, Lokasi Hanya Bisa Diakses Roda Dua

Sementara itu, sang penulis buku Randu Alamsyah mengatakan, selama penulisan 6 bulan lamanya dirinya tidak mengalami kendala apapun, terutama kepada nara sumber seorang pejabat, Wartono sangat responsif ketika dimintai keterangan.

“Pak Wartono sangat open, kapanpun beliu dihubungi untuk wawancara mau saja,” ujarnya.

Menurut Randu, perjalanan hidup Wartono sangatlah unik tidak seperti pejabat lain.

Diakui Randu desa tempat lahir Wakil Wali Kota Banjarbaru itu sangatlah terpencil di Kulon Progo.

“Saya melihat langsung kehidupan sosial masyarakat di sana, rumah beliau bagaimana, keluarga-keluarga beliau, menurut saya sangat-sangat terpencil di Kulon Progo itu,” bebernya.

Diungkapan Randu penulisan buku “Menderes Manisnya Takdir” membutuhkan waktu setengah tahun, satu bulan terakhir progres intens menulis buku tersebut, dan selesai di akhir tahun 2021. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->