Dispersip Kalsel
Budidaya Bayam Merah Sistem Hidroponik Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Setelah berhasil membudidayakan selada dengan sistem hidroponik program perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan, mencoba budidaya bayam merah secara Hidroponik.
“Kita ketahui bersama bahwa hidroponik salah satu model bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh melainkan menggunakan sistem kerja air,” ujar Kadipersip Kalsel Dra Hj Nurliani Dardie.
Budidaya sayur hidroponik memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan, apalagi saat ini gaya hidup serta kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan sehat meningkat.
Namun banyak orang mengira bahwa hidroponik itu susah, dan perlu modal yang besar, padahal dengan menerapkan sistem hidroponik skala rumah tangga jauh lebih ekonomis.
Baca juga: Manfaatkan Lahan Terbatas, Polres Lamandau Tanam Cabai dan Tebar Bibit Ikan
“Kami merasa sangat beruntung bertugas di Perpustakaan Palnam koleksi bukunya luar biasa banyak apalagi buku-buku tentang hidroponik sangat beragam dari hidroponik skala rumah tangga, sampai hidroponik komersial skala bisnis, dari buku inilah kami mempelajari bagaimana membudidayakan sayuran secara hidroponik ini,” beber Kadispersip Kalsel.
Selain dari buku dalam mempelajari melalui sumber lain, mencari pengetahuan dari berbagi sumber termasuk internet.
“Kita memilih menanam bayam merah karena sayuran ini termasuk sayuran komersial yang banyak dicari masyarakat, dan harganya pun cukup bagus dibandingkan bayam hijau biasa, hal ini dikarenakan pada bayam merah mengandung pigmen antosianin yang bagus sebagai antioksidan dalam tubuh,” tambahnya.
Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan mengungkapkan bahwa Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran sepanjang hayat. Melalui perpustakaan masyarakat dapat menemukan informasi dan pengetahuan secara bebas. Perpustakaan tidak hanya menyediakan informasi tetapi juga memberdayakan masyarakat yang dilayaninya.
Baca juga: Satpol PP Banjarbaru Gerebek Ruko Penyedia Miras di Guntung Manggis
“Peranan perpustakaan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya masyarakat secara luas. Hidroponik ini salah satu bentuk implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” bebernya.
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2017, inklusi sosial adalah upaya menempatkan martabat dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang ideal. Tujuan inklusi sosial bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Bagaimana
memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai kestabilan ekonomi, sosial, dan budaya di dalam masyarakat. (Kanalkalimantan.com/rls)
Reporter : rls
Editor : kk

-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Widya Dewi, Penyuluh Pertanian Asal HSU Raih Penghargaan dari Mentan RI
-
Lifestyle3 hari yang lalu
TOP 10 MasterChef Indonesia Season 12 Siap Menghadirkan Tantangan Para Kontestan!
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Pemkab Kapuas Gelar Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025–2029
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Pemkab Banjar Raih Penghargaan sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah dengan Kinerja Tinggi
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Puncak Hari Jadi ke-26 Kota Banjarbaru Dihadiri Wali Kota 2000-2005 Rudy Resnawan
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Ribuan Orang Hadiri Haul KH Ahmad Hudhori di Martapura Timur