HEADLINE
BMKG: Fenomena Eddy, Waspada Hujan Disertai Angin Kencang Beberapa Hari Ini!
BANJARBARU, Hujan mengguyur di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan. Namun, bukan berarti saat ini telah memasuki musim penghujan.
Informasi yang didapat Kanalkalimantan.com dari BMKG Stasiun Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, hujan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, disebabkan dengan adanya fenomena Eddy.
“Kondisi dalam beberapa hari terakhir ini, mengapa terjadi hujan di beberapa daerah di Kalsel, karena ada (fenomena) Eddy dan konvergensi di wilayah Kalsel,” kata Forcaster on Duty Bayu Kencana Putra kepada Kanalkalimantan.com, Jumat (4/10) sore.
Bayu menambahkan, fenomena Eddy bukanlah anomali cuaca. “Wajar saja. Untuk potensi (hujan) ke depannya masih ada dalam waktu tiga hari. Tapi, setelah itu, diprediksi bakal panas lagi seperti sebelum-sebelumnya,” paparnya.
“Diprediksi di atas tanggal 6 (Oktober) untuk potensi hujannya,” tambahnya. Hujan sendiri, diprediksi akan disertai dengan angin yang cukup kencang.
Bayu menjelaskan, fenomena Eddy disertai dengan terbentuknya awan konvektif, konsentrasinya berada di wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. “Pergerakan (Eddy) ke arah utara. Sebenarnya ada juga konvergensi di wilayah Kalsel, jadi ada juga angin kencangnya,” jelasnya.
Selain itu, penumpukan massa udara yang terjadi di wilayah Kalsel dan Kalteng cukup banyak. “Menyebabkan angin kencang, terus (awan) konvektif lebih cepat tumbuhnya, karena konvergensi tadi,” paparnya. Hujan sendiri, menurut Bayu, masih dengan intensitas sedang dengan curah hujan tak lebih dari 50 milimeter.
Selain itu, BMKG juga menghimbau kepada masyarakat, agar selalu mengikuti perkembangan cuaca, dan mewaspadai jika terjadi hujan yang disertai angin cukup kencang.
Sebelumnya, 33 rumah di Barito Kuala rusak dihantam puting beliung, Kamis (3/10). Puluhan rumah tersebut mengalami kerusakan dari level rendah hingga tinggi, setelah hujan lebat disertai angin kencang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola, 33 rumah yang dihantam puting beliung tersebut tersebar di empat kecamatan berbeda. Dari Kecamatan Marabahan, tepatnya Kelurahan Ulu Benteng RT 07, rumah yang ditempati Tarno dan Misriati mengalami kerusakan atap.
Kemudian di Kecamatan Bakumpai, puting beliung menghantam 5 bangunan di Desa Balukung, termasuk sarang walet milik Tarmiji. Kerusakan lain juga dialami rumah Kuncil, Darsani, Mulyana dan Misran.
Sementara kerusakan yang lebih banyak terjadi di Kecamatan Anjir Pasar dan Anjir Muara. Terdapat 9 rumah yang terpaparputing beliung di Anjir Muara. Sedangkan di Anjir Pasar, tidak kurang 17 bangunan mengalami kerusakan. 2 di antaranya berada di Desa Andaman I milik H Tajeli dan Zakaria. Demikian pula rumah Basrin dan Husni di Desa Andaman II.
Angin juga menghancurkan rumah-rumah milik Nasrudin, Syairaji dan Tuhalus yang berada di Desa Anjir Pasar Kota II RT 005. Kerusakan terbanyak terjadi di Desa Anjir Pasar Kota I. 7 rumah mengalami kerusakan, paling parah dialami Rawandi dan Victor. Rumah lain milik Muhtar, Masurai, Mahrus, Mawarfi dan Amat terkena imbas yang tidak terlalu parah. (fikri)
Editor : Chell
-
HEADLINE2 hari yang lalu
BREAKING NEWS: Maling Motor Tergeletak di Pinggir Jalan Trikora
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terduga Maling Sepeda Motor Diringkus Warga di Jalan Trikora
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Hujan-hujanan, Bocah di Banjarbaru Meninggal Dunia di Selokan Sempit Depan Rumah
-
Bisnis3 hari yang lalu
Waspada Pinjaman Online, OJK Kalsel: Pinjol Ilegal Cenderung Beri Kemudahan Diawal
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Nyawa Lelaki di Banjarmasin Berakhir dalam Lilitan Ayunan Hammock
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Hilang Saat Tambat Kapal di Alur Sungai Barito