Connect with us

HEADLINE

Asap Polusi Udara Ancaman Kesehatan, Puskesmas Gambut Bagikan Masker

Diterbitkan

pada

Pembagian masker gratis di jalan A Yani Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar. Foto: nh

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Pagi cerah dengan udara yang segar kini tak lagi bisa dirasakan, kemarau ekstrim el nino dengan banyak kebakaran hutan dan lahan menimbulkan asap pekat.

Dampak negatif kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan mengancam kesehatan warga serta pencemaran udara.

Pukul 07.19 Wita, salah satu warga sekitar berlari mendekati pembagian masker gratis. Ada juga pengendara motor dengan anaknya berhenti untuk mengambil masker secara gratis di depan Puskesmas Gambut, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jum’at (25/8/2023) pagi.

Baca juga: Dua Titik Api di Kabupaten Banjar, Sempat Padam Selang 15 Jam Nyala Kembali

Antusias warga untuk mengambil masker dari pegawai Puskesmas Gambut yang membagikannya secara gratis dari pejalan kaki, pesepeda, pengendara roda dua, hingga sopir angkot.

Mereka tersenyum dan senang setelah mendapatkan masker gratis itu. Apalagi anak-anak sekolah, terlihat ekspresi senyum.

Amang lelaki 56 tahun sangat senang mendapatkan masker ini guna untuk melindungi dirinya dari kabut asap di jalan.

“Buru-buru tadi berangkat kerja, lupa pakai masker,” ujar Maimunah (38) yang sedang membonceng anaknya di atas motor.

Baca juga: Api di Lahan Kosong Nyaris Membakar Komplek Grand Almond Cempaka

“Ada bagi-bagi masker,” kata Lisa (26).

Sementara itu, Ahmadi (45)melihat ada yang bagi-bagi masker gratis langsung ikut ambil masker, sekarang di jalan kalau pagi sudah kabut asap dan sore pulang kerja juga mendapati asap pekat.

Kabut asap pada umumnya terjadi disebabkan oleh kebakaran. Kebakaran hutan dan lahan ini bisa terjadi karena adanya suhu tinggi dari gelombang panas atau karena ulah manusia.

Baca juga: 26 Agustus Hari Kesetaraan Perempuan, Ini Sejarahnya

Damayanti, Bidang Promosi Kesehatan Puskesmas Gambut mengatakan, kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lainnya seperti bronchitis kronik.

“Kabut asap dapat menyebabkan kemampuan kerja paru berkurang dan menyebabkan sesorang mudah lelah dan tentunya mengalami kesulitan bernafas,” ujarnya.

Akibat karhutla ini bisa menimbulkan penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA dan pneumonia, bahkan diare. mereka anak-anak dan balita lebih banyak Infeksi ISPA, lantaran memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah jika di bandingkan orang dewasa.

Untuk upaya pencegahahan dan perlindungan masyarakat dari dampak negatif akibat karhutla yaitu pihak Puskesmas Gambut mengadakan penyuluhan kesehatan dan pembagian masker bagi warga.

Baca juga: El Nino Bertahan Sampai Akhir Tahun, BMKG Syamsudin Noor Prediksi Hujan di Oktober

“Kita juga dapat bantuan dari Dinas Kesehatan yaitu masker untuk dibagikan ke seluruh masyarakat, baik itu dari arah Banjarbaru maupun Banjarmasin,” ujar Damayanti, Jumat (25/8/2023) pagi.

Di kawasan perbatasan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru memang banyak kebakaran lahan biasanya dari arah dari Landasan Ulin dan Liang Anggang banyak lahan gambut yang sering terbakar sendiri. Dan juga lahan gambut rentan sekali terbakar dimusim kemarau Dampak dari asap kebakaran itu lansung berefek kepada masyarakat. (Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter : nh
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->