Connect with us

Ekonomi

4 Pengaruh Penting Harga Jual Motor Bekas

Diterbitkan

pada

MOTOR BEKAS, Salah satu showroom motor bekas di Martapura. Foto : rendy

Menjual sepeda motor second alias bekas ke showroom motor mungkin bisa jadi solusi bagi pemilik yang bosan dengan tunggangan kuda besinya, atau pemilik motor dengan alasan tertentu untuk menjual motornya. Asal tidak dimodifikasi dan kondisinya baik, para pengelola showroom motor bekas kebanyakan akan menyatakan bersedia membeli motor dari individu sepanjang ada kesepakatan harga.

Berbicara mengenai kondisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemilik motor sebelum menjual sepeda motor roda dua ke showroom. Beberapa hal ini akan menentukan harga jual maupun kesediaan showroom untuk membelinya.

Berikut beberapa hal yang dirangkum Kanal Kalimantan dari IAN Motor, pengelola showroom motor bekas Pi’i di jalan Pangeran Abdurrahman, Rabu (7/2).

  1. Bodi

Mulusnya bodi motor akan berbanding lurus dengan baiknya harga motor tersebut. Pengelola showroom tidak akan bersedia membeli dengan harga wajar bila bodi motor sudah ada yang retak,pecah,bergores dan warnanya kusam.

Karena itu bila ada bagian dari bodi motor yang sudah retak, pecah atau warnanya memudar, pemilik disarankan untuk menggantinya dengan yang baru. Tentu saja dengan yang asli. Dengan cara ini, maka motor bisa dibeli dengan harga yang wajar.

Sebagai contoh, bila harga bekas di pasaran dari motor tersebut Rp 8 juta, namun ada bagian dari bodi yang sudah rusak, maka showroom biasanya hanya membeli dengan harga Rp 6,5 juta.

“Selesihnya ya sekitar Rp 1,5 jutaan dipakai untuk beli body yang baru,Karena saya tidak mau jual motor yang bodynya sudah rusak,” kata Pi’i, pemilik IAN Motor Martapura.

 

  1. Mesin

Mesin adalah bagian hal yang terpenting juga akan diperhatikan kondisinya oleh dialer. Mengingat mesin ibarat ‘jantung’ dari sebuah kuda besi, tentunya motor pasti akan cenderung sangat dihargai lebih murah jika mesin motor yang anda miliki tidak sesuai dengan keinginan dialer.

Biasanya alasan mesin yang kurang prima membuat dialer harus servis ulang kondisi mesin tersebut hingga turun mesin terkadang juga menjadi sebuah alasan, dengan membutuhkan banyak biaya dialer untuk mengservis dan membuat nilai harga dari sebuah motor bekas menjadi sangat miring.

“Misalkan motor dihargai R 10 juta untuk turun mesin, biasanya membutuhkan biaya paling sedikit Rp 1 juta-Rp.2 juta tergantung dari kerusakan mesin yang dialami,” ujar Pi’i.

Foto : rendy

  1. Kalburator

Khusus pemilik motor bebek dan sport, kalburator sebaiknya diganti atau dibersihkan dulu sebelum dijual kembali. Karena jika kalburator yang dalam kondisi kotor atau tidak baik, tentunya akan mempengaruhi kinerja dari motor tersebut. Namun jika kalburator dalam kondisi baik maka motor bisa langsung dipajang oleh dialer.

“Kalburator mempunyai peran penting bagi motor, karena dapat mempengaruhi kecepatan, suara hingga performa mesin juga,banyak orang yang menilai mesinnya kurang bagus, padahal pas sudah di servis ternyata cuma kalburatornya yang kotor,” beber Pi’i.

  1. STNK Hidup

Pengelola showroom IAN Motor bekas yang ditemui Kanal Kalimantan ini, menyatakan hanya mau membeli dan menjual motor yang surat-suratnya jelas. Mereka enggan direpotkan dengan mengurus lebih dulu STNK motor yang masa berlakunya sudah habis.

Jadi bagi para pemilik motor yang masa berlaku STNK-nya sudah habis, sebaiknya mengurus lebih dulu pajak dan perpanjangan jika ingin motornya dibeli dengan harga wajar. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->