Connect with us

Kota Banjarmasin

Yunani: Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Hanya 5,13 Persen, di Bawah Rata-rata Nasional


Refleksi Akhir Tahun Hukum, Politik, dan Ekonomi Kalsel 2019 (2)


Diterbitkan

pada

Pakar ekonomi ULM Yunani menyorot perkembangan perekonomian di Kalsel. Foto : fikri

BANJARMASIN, Menjelang tutup tahun 2019, perkembangan ekonomi di Kalsel masih kurang menggembirakan. Di mana jika rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,17 persen. Sementara di Kalsel hanya mampu mencapai 5,13 persen di tahun 2019. Hal ini disampaikan oleh Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM Banjarmasin Dr. Ahmad Yunani dalam sebuah diskusi refleksi akhir tahun di Banjarmasin, Senin (30/12) sore.

“Sektor yang mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir adalah pertanian, industri dan pertambangan. Yang mana industri itu sekarang ini menurun 2-3 tahun terakhir dari 14,19 sekarang jadi 14,00. Sedangkan pertanian, sekarang 14,39 dan menurun terus. Pertambangan juga menurun, dari 2015 lalu sebesar 20,98 sekarang 20,61,” papar Yunani.

Tentunya, melesunya ketiga sektor di atas yang merupakan sektor riil, tentu akan berdampak pada permasalahan yang muncul di Kalsel. Terutama, di bidang perekonomian daerah. Sementara, 50 hingga 60 persen masyarakat Kalsel bergantung pada sektor pertanian.

Selain itu, Yunani juga menyoroti inflasi yang terjadi di Kalsel. Di mana, inflasi di tahun 2019 berkisar 3,5 persen sedangkan di tahun 2018 lalu hanya 2,6 persen saja. “Ada kenaikan dalam setahun terakhir. Kita termasuk kedua tertinggi, inflasi kita lebih tinggi daripada di Kalteng, Kalbar, dan Kaltim,” sebutnya.

Sehingga, Yunani menggarisbawahi, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kalsel, yang ujung-ujungnya berdampak pula pada daya beli masyarakat. Karena, menurut Yunani, daya beli masyarakat “terkuras” dengan adanya inflasi.“Oleh karena itu masyarakat kita harus ditingkatkan daya belinya, dengan harapan pertumbuhan ekonomi itu memberi dampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Kendati demikian, berbicara soal kemiskinan, Yunani menyebut Kalsel menduduki peringkat ketiga terbaik se Indonesia, yaitu di rasio 0,32 atau di bawah nasional denga rasio 0,39. Di mana, peringkat pertama diduduki oleh DKI Jakarta, sedangkan di peringkat kedua diduduki oleh Bali. “Kita cukup bagus dari sisi pemerataan masyarakat,” katanya.

Sedangkan dalam hal pengangguran, lagi-lagi Kalsel berada di bawah rata-rata nasional. Yaitu sebesar 4,5 persen. Sedangkan rata-rata nasional sebesar 4,54 persen. “Tetapi perlu kita lihat masih ada masyarakat Kalsel yang belum memiliki pekerjaan,” katanya lagi.

Yunani mengakui, melemahnya perekonomian nasional berdampak pula pada perekonomian di Kalsel. Kendati demikian, dirinya optimis di tahun 2020 mendatang, pertumbuhan ekonomi di Kalsel meningkat dengan harapan beberapa sektor seperti pertanian, perdagangan, pariwisata dan ekonomi kreatif. “Yang bersentuhan dengan ekonomi riil masyarkaat harus ditingkatkan,” papar Yunani.

Selain itu, keberadaan event nasional juga harus didorong dan dilakukan di Kalsel. Terlebih setelah terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor yang telah beroperasi baru-baru ini. Yunani berharap, keberadaan terminal bandara baru dapat menjadi stimulus sehingga banyak orang yang mau datang ke Kalsel.

“Sehingga orang berbelanja di Kalsel, dan kegiatan kegiatan ekonomi di Kalsel bergerak lebih depan,” katanya.

Selama ini, akunya, perekonomian Kalsel masih ditopang oleh komoditi ekspor seperti batu bara, dan sawit. Sementara, harga kedua sektor tersebut diakuinya mengalami penurunan. “Memang penurunan itu, terjadi kenaikan sedikit di bulan Oktober tapi tidak lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, sehingga masih belum bisa mendorong perekonomian Kalsel,” paparnya.

Kendati secara keseluruhan perekonomian di Kalsel di tahun 2019 mengalami penurunan, jika dibandingkan tahun sebelumnya justru mengalami peningkatan. Yaitu di tahun 2018 hanya sebesar 4,7 persen. “Terjadi kenaikan, hanya saja itu tidak terlalu tinggi. Karena inflasi kita masih tinggi yaitu sebesar 3,5 persen. (Karena inflasi) bekontrubusi pada kesejahteraan masyarakat,” bebernya. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->