HEADLINE
Unjuk Rasa Mahasiswa Tutupi Plang DPRD Kalsel dengan Spanduk Sindiran

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Unjuk rasa mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terkait efisiensi anggaran pendidikan berlangsung hingga menjelang sore.
Aksi protes kebijakan pemerintah di Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin tersebut sempat memanas, meskipun akhirnya berhasil diredam.
Tak hanya berorasi melalui mimbar jalanan, mahasiswa mengekspresikan tuntutan dengan media spanduk.
Baca juga: BREAKING! Mahasiswa Unjuk Rasa Soroti Pemangkasan Anggaran Pendidikan
Salah satu spanduk berisi sindiran terkait efisiensi anggaran yang menyasar lembaga pendidikan.
Semboyan “Tutwuri Handayani” diplesetkan mahasiswa menjadi “Tutwuri Efisiensi”.
Bahkan, papan nama kantor DPRD Kalsel oleh massa ditutup dan dipasang spanduk bertuliskan “Waspada Indonesia Gelap 2025, Darurat Pendidikan, Tutwuri Efisiensi”.
Baca juga: Berselisih di Rumah Makan, Sopir Ekspedisi Bawa Mobil Bos Berakhir di Polisi
Pohon di trotoar depan gedung DPRD Kalsel tak luput menjadi sasarab mahasiswa menggantung spanduk aksi.
Setelah sekitar satu jam berorasi di jalan, beberap Anggota DPRD Kalsel akhirnya menemui massa.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel Bambang Yanto Permono, Anggota Komisi I DPRD Kalsel Dirham Zain, dan Sekretaris Dewan (Sekwan) Muhammad Jaini duduk bersama mahasiswa mendengarkan tuntutan.
Baca juga: Buron Koruptor Asal Kalsel Ditangkap di Bali
Di hadapan mahasiswa, Bambang Yanto mengatakan jika pimpinan DPRD Kalsel sedang berhalangan hadir dan tak bisa ikuti menemui mahasiswa.
Kordinator aksi, Adi Jayadi menyampaikan secara langsung sembilan poin aspirasi tuntutan kepada Anggota DPRD Kalsel.
Tuntutan antara lain terkait pengurangan anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum (BPPTNBH). Mahasiswa meminta kebijakan tersebut dievaluasi.
“Semoga pimpinan DPRD Kalsel bisa bersikap tegas dan menandatangani bersama terkait tuntutan yang telah disepakati oleh seluruh aliansi BEM se Kalsel,” kata Adi Jayadi yang juga Ketua BEM ULM. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter: rizki
Editor: bie

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Soroti Kasus Mama Khas Banjar, Berry: Aparat Ngotot, Pemerintah Diam, Siapa Bela UMKM?
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Polisi Tetapkan Syarifah Hayana Tersangka Kasus Netralitas Pemantau PSU
-
Hukum2 hari yang lalu
Mama Khas Banjar Tutup Akibat Pidana, Negara Belum Hadir Berikan Pendampingan ke UMKM
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Menteri UMKM Jadi “Amicus Curiae” Sidang Kasus Mama Khas Banjar
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Menteri UMKM: Pemberian Pidana Tidak Tepat untuk Kasus Mama Khas Banjar
-
Kabupaten Kapuas1 hari yang lalu
Bupati Kapuas Tinjau Jembatan Tirusan, Target Perbaikan Akhir Bulan Selesai