Connect with us

HEADLINE

Tutup Peluang Incumbent, PPP Tekan ‘Tombol Off’ Penjaringan di Banjarbaru dan Balangan!

Diterbitkan

pada

Ketua PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin mengutamakan kader dalam penjaringan Pilkada 2020 Foto: net

BANJARBARU, Tensi politik jelang Pilkada semakin terasa. Sejumlah parpol mulai memainkan jurus terampuh untuk memastikan kemenangan kader di daerah. DPW PPP Kalsel salah satunya. Guna menghadang laju incumbent, PPP menekan ‘tombol off’ alias tidak membuka pendaftaran di Banjarbaru dan Balangan. Sedangkan untuk daerah lain– termasuk juga provinsi, PPP akan mulai membuka pendaftaran pada November nanti.

Ketua DPW PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin mengatakan, partainya akan tetap membuka ruang pendaftaran bagi kandidat yang akan bertarung di Pilkada Serentak 2020. Hanya saja waktunya memang baru dimulai November.

“Nanti secara serentak dibuka pendaftaran. Karena PPP juga akan menjaring putra terbaik yang akan berlaga di Pilkada baik untuk gubernur maupun bupati dan walikota,” terangnya di sela pendaftaran pasangan Aditya-Iwansyah di Partai Golkar Banjarbaru, Sabtu (12/10).

Hanya saja, khusus untuk Kota Banjarbaru dan Balangan, Aditya mengatakan kemungkinan tidak akan membuka penjaringan. Alasannya, di dua daerah telah ada kader terbaik yang juga maju sebagai kandidat.

“Belum tau untuk di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Balangan apakah dibuka pendataran atau tidak. Karena di dua kota ini ada dua kader yang maju di Pilkada nanti. Di Banjarbaru ada saya dan di Balangan ada Bapak Abdul Hadi yang maju sebagai calon Bupati. Jadi ada kemungkinan di dua wilayah ini, PPP tidak membuka pendaftaran. Tentu dengan izin pusat,” ujarnya.

Langkah ini, tentunya secara otomatis menutup peluang bagi petahana di Banjarbaru, Nadjmi-Jaya bisa diusung oleh PPP. Sebagai langkah politik, apa yang dilakukan partai berlambang ka’bah ini bisa menjadi pukulan berat. Artinya, harapan untuk bisa diusung PPP dipastikan pupus.

Padahal pasangan Nadjmi, yakni Darmawan Jaya Setiawan notabene merupakan Ketua PPP Banjarbaru. Secara logika, dengan posisinya itu dia bisa memiliki ruang untuk konsolidasi sehingga memiliki peluang lolos rekomendasi parpol.

Sebagaimana diberitakan kanalkalimantan.com, majunya dua kader PPP dalam tarung Pilkada di Banjarbaru memang sarat emosi. Karena keduanya sebenarnya merupakan kader terbaik di partainya. Aditya adalah ketua PPP Kalsel, sedangkan Jaya merupakan ketua PPP Banjarbaru.

Di sisi lain, Darmawan Jaya Setiawan yang coba dihubungi soal kebijakan tekan ‘tombol off’ ini belum memberikan komentar. Sebab ia belum menerima keputusan resmi partai terkait hal tersebut. “Saya belum komentar, karena belum kita terima kebijakan tersebut secara resmi,” katanya.

Sebetulnya, 4 kursi yang digenggam PPP di DPRD Banjarbaru memiliki nilai cukup signifikan. Artinya, dengan 4 kursi tersebut ditambah 5 kursi dari Golkar, koalisi Kuning-Hijau ini sudah bisa mengajukan paket pasangan calon. Sehingga mereka, tinggal menambah kekuatan dari koalisi lain untuk semakin kokoh, baik dari PDIP atau Demokrat.

Sementara itu, pasangan incumbent Nadjmi-Jaya saat ini belum mendapat kepastian. Harapannya bergantung dari Gerindra dan Nasdem untuk mengusungnya. Sebab Gerindra memiliki 6 kursi dan Nasdem 4 kursi. Ini sudah cukup sebagai ambang minimal pengusung calon yang harus memenuhi syarat minimal 6 kursi di DPRD.

Tapi, jika hal tersebut lucut digenggaman incumbent, tak ada jalan lain bagi mereka kecuali untuk bertarung kembali melalui jalur independen. Hal ini masih cukup waktu, sebab mengandalkan popularitas sebagai incumbent, tidak terlalu sulit untuk mengumpulkan dukungan KTP pendukung. (rico)

Reporter : rico
Editor : chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->