Connect with us

Kabupaten Balangan

Tradisi Bubur Asyura Warga Balangan di Perkampungan

Diterbitkan

pada

Tradisi memasak bubur asyura pada 10 Muharram seringkali dijumpai di perkampungan termasuk di Kabupaten Balangan. Foto: mcbalangan

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Membuat bubur asyura setiap 10 Muharram seringkali dijumpai di masyarakat Banua. Biasanya masyarakat membuat bubur asyura secara bersama-sama lalu dibagikan.

Tradisi memasak bubur asyura pada 10 Muharram seringkali dijumpai di perkampungan termasuk di Kabupaten Balangan.

Biasanya banyak ditemui di setiap masjid, langgar atau di rumah warga, para perempuan berkumpul dan bekerja sama memasak bubur asyura dan lalu membagikannya.

Menurut salah satu warga, Mila membuat bubur asyura pada 10 Muharam merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur manusia atas keselamatan yang selama ini diberikan oleh Allah SWT.

Baca juga: Jembatan Ulin di Kuin Utara Diperbaiki Tahun Ini, Bisa Molor ke 2024

“Pada 10 Muharam, bubur asyura memang menjadi masakan yang istimewa,” ucapnya, Jumat (28/7/2023).

Sementara itu bagi Rabi menyabut, kegiatan membuat bubur asyura secara bersamaan dapat membangun kebersamaan dan keakraban di lingkungan tempat tinggal.

Bahkan lanjut Rabi, dalam pembuatan bubur asyura alat dan bahanya disediakan secara bersama-sama.

“Di sana juga terbangun arti tolong-menolong, saling melengkapi dan sifat kekeluargaan,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/mcbalangan/kk)

Reporter : kk
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->