Connect with us

HEADLINE

Terus Dibayangi Incumbent, Denny Indrayana Genggam ‘Kunci’ Calon Parpol Pengusung

Diterbitkan

pada

Denny Indrayana saat mendaftar ke Partai Demokrat Foto : fikri

BANJARMASIN, Keseriusan Denny Indrayana berlaga di Pilgub Kalsel terus dikuntit incumbent Sahbirin Noor. Partai Gerindra dan Demokrat- dua parpol yang diharapkan bakal menjadi kendaraan saat pencalonan nanti, nyatanya juga ditarget Incumbent masuk dalam koalisi. Agar tak kehilangankendaraan, Denny pun berupaya maksimal menggenggam ‘kunci’ agar tak jatuh ke tangan pesaingnya!

Sebagai bentuk komitmen, Rabu (20/11), Denny Indrayana mendatangi Partai Demokrat di Jl Veteran Banjarmasin, untuk menyerahkan berkas pencalonanya sebagai bakal calon Gubernur Kalsel. Didampingi ketua tim relawan Sugeng Aribowo, mantan WamenkumHAM era Presiden SBY ini diterima Ketua Tim Penjaringan Partai Demokrat Kalsel, Aminuddin Aziz.

Langkah Denny ke Partai Demokrat ini, hanya berselang sehari setelah sebelumnya Sahbirin Noor juga menyerahkan pendaftaran ke Gerindra Kalsel. Meski demikian, ada informasi menyebutkan hari ini juga ada pertemuan Denny dengan elite Gerindra Kalsel membahas komitmen partai besutan Prabowo Subianto tersebut untuk tetap menjadi penyokong di Pilgub nanti.

Bagaimana pun, langkah Sahbirin membayangi gerilya Denny Indrayana tak bisa dianggap remeh. Mengingat sebagai incumbent yang punya pengaruh dan didukung koalisi besar, memiliki sumber daya untuk menggoyahkan dukungan Gerindra. Begitu juga terhadap Demokrat, karena sebelumnya dia juga telah mengambil formulir meski saat ini belum mengembalikan.

Di Gerindra, Sahbirin sebelumnya merayu dengan nostalgia kemesraan kala Pilgub 2015 lalu. Saat itu, Partai Gerindra merupakan salah satu partai yang mengusung Sahbirin yang berduet dengan Rudy Resnawan. “Saya berharap DPP Partai Gerindra bisa menyetujui lamaran kami,” kata Sahbirin di Gerindra, Selasa (19/11) sore.

Terkait hal ini, Denny Indrayana tetap pede menghadapi jurus incumbent yang coba menelikung di tahap pencalonan. Ia justru menyambut baik langkah petahana yang juga mendaftar di Gerindra. “Bakal calon gubernur mendaftar itu wajar saja, tidak perlu dibesar-besarkan. Saya hormati proses di Partai Gerindra maupun Partai Demokrat, bahwasanya Paman Birin (Sahbirin) mendaftar di Gerindra dan beliau juga mendaftar di Demokrat. Jadi mengapa dirisaukan?” kata Denny, Rabu (20/11).

Denny menegaskan, dirinya akan terus beriktiar dan berdoa agar dimudahkan dalam proses pencalonannya. “Insyaallah, akhirnya teman-teman akan lihat,” tambahnya.

Gerindra dan Demokrat menjadi kunci bagi Denny untuk maju ke pencalonan. Terampasnya kunci kedua parpol tersebut, akan membuat langkah pegiat anti korupsi ini lebih terjal. Sebab, mau tak mau dia harus melirik ke jalur independen atau perorangan.

Dengan dukungan 8 kursi Gerindra dan 3 kursi Demokrat, Denny bisa mulus melaju melalui jalur parpol. Maka tentunya, dia akan berupaya semaksimal mungkin menggenggam ‘kunci’ dua parpol tersebut agar tak terampas oleh incumbent.

Sebagaimana diketahui, di Gerindra dan Demokrat, Denny Indrayana memang memiliki hubungan dan ikatan emosial. Baik dengan petinggi partai di Kalsel, maupun di pusat. Sebelumnya Denny juga pernah menjadi tim pembela Prabowo Subianto di Pilpres dan orang kepercayaan SBY di pemerintahan.

Sebagai bukti keseriusan, Denny juga massif melakukan gerilya di sejumlah lokasi untuk memantapkan pencalonannya. Sebelumnya, dia juga melakukan deklarasi tim relawanan dan pemenangan di Banjarmasin, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Tanah Laut (Tala).

Ia juga mengatakan akan segera menyiapkan survei politik untuk memetakan dukungan di Pilgub Kalsel tahun depan. Selain sebagai salah satu syarat kelengkapan pendaftaran ke parpol, juga sebagai bacaan potensi kekuatan yang harus dimenangkan. “Saat ini survei masih dalam proses dengan menggandeng lembaga survei independen,” katanya.

Terkait posisi calon wakil gubernur, Denny mengakui proses komunikasi politik masih terus dilakukan. Baik kepada parpol maupun tokoh masyarakat untuk meminta masukan. “Calon wakil gubernur dan siapa koalisi partai masih berproses semakin baik. Setiap bertemu masyarakat pertanyaan saya siapa kira-kira calon wakil gubernur yang pantas. Inisialnya antara A sampai Z,” katanya.

Namun demikian, ia mengungkapkan calon wakil gubernur yang akan mendampinginya setidaknya memiliki empat kriteria. Yakni, berintegritas dan anti korupsi, punya kapasitas dan kemampuan, memiliki popularitas, dan figur religius.

Lalu, bagaimana langkah Denny yang juga menjalankan opsi maju perseorangan dengan pengumpulan KTP? Denny menjelaskan bahwa proses ini tengah berjalan, dan optimis pada pilgub nantinya akan ada lebih dari satu bakal calon gubernur. “Insyaallah optimis,” singkatnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Partai Demokrat Aminuddin Aziz mengatakan Denny merupakan kandidat pertama yang mengambil dan mengembalikan formulir. “Kalau yang mengambil ada sekitar empat orang. Ada Profesor Denny, ada incumbent (Sahbirin Noor), lalu ada pula Rosehan dan Sofwat Hadi yang mendaftar untuk wakil gubernur,” katanya.

Demokrat sendiri akan menutup masa pendaftaran hingga Desember nanti. Sehingga masih terbuka bagi bakal calon yang ingin mengambil dan mengembalikan formulir.

Aminuddin mengatakan, dengan raihan tiga kursi DPRD Kalsel, praktis Partai Demokrat harus membangun koalisi dengan parpol lain demi bisa mengusung calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel. “Saat ini kita masih proses untuk koalisi, karena setelah pengembalian nanti juga diskusi dengan calon gubernur untuk membahas koalisi,” katanya. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->