Connect with us

Hukum

Teror Terhadap Aktivis Lingkungan adalah Kekalahan Besar Hukum Kita!

Diterbitkan

pada

Usman Pahero harus dirawat di RS di Singapura pasca diserang pelaku tak dikenal di bagian kepala dengan senjata tajam. Foto : istimewa

Sebelumnya, Usman juga getol menyuarakan masalah nelayan, dugaan ijazah palsu Bupati Kotabaru, hingga masalah ASN di daerahnya.

Sebagai tokoh aktivis, Usman Pahero memang dikenal aktif terlibat dalam sejumlah demo di Kotabaru. Dirut STKIP Paris Barantai, Zulkipli AR yang merupakan karib Usman sejak 1999 mengatakan, tidak pernah mendengar yang bersangkutan ada masalah pribadi dengan orang lain. “Tapi dia memang vokal, dari dulu. Teman sendiri pun dia kritik. Maka wajar saya khawatir kasus pembacokan itu karena kevokalan dia,” tambahnya.

Sementara Ketua Presidium Majelis Daerah KAHMI Kotabaru, Akhmad Gafuri menilai Usman punya jiwa sosial yang tinggi. Selain dosen, Usman juga anggota presedium MD KAHMI Kotabaru. “Kami KAHMI Kotabaru meminta polisi menangkap pelaku dan menyelidiki apa motif pembacokan ini,” ujarnya.

Direktur eksekutif walhi Kalsel Kisworo menuntut kasus penyerangan terhadap Usman pahero diungkap. Foto : istimewa

Usman selain dikenal sebagai Ketua KAPAK, juga dosen di STIT Darul Ulum, Politeknik Kotabaru, dan STKIP Paris Barantai. Usman juga aktif di kepengurusan parpol, sekarang menjadi Ketua Balitbang PDIP Kotabaru.

Dalam kesehariannya, Usman adalah priadi yang sederhana. Rohaya, tetangganya yang juga tinggal di Desa Hilir Muara mengatakan, kalau ada dia sedang di rumah dan tidak sibuk, pasti selalu berjamaah ke masjid. “Orangya baik, suka membantu orang lain. Kalau ada orang sakit, dia yang biasa antar ke rumah sakit,” katanya.

Maka tak heran, warga yang sudah lama tinggal di Hilir Muara mayoritas kenal Usman. Dari beberapa warga yang ditemui, semua menyebut Usman tidak ada masalah pribadi di sana. Mereka hanya tahu Usman itu dosen, juga aktivis yang sering berdemo. “Dia yang demo waktu nelayan di sini kesusahan karena tidak bisa melaut,” kata seorang warga.

***

Usman Pahero bisa jadi masih beruntung. Meski saat ini masih mendapatkan perawatan serius di RS Gleneagles, Singapura akibat luka bacokan yang dialami, namun dia masih hidup. Sebab, tidak menutup kemungkinan, jika pelaku penyerangan sebenarnya mengincar kematian korban.

Apa yang terjadi pada Usman, mengingatkan tragedi tahun 2015 silam, di Lumajang, Jawa Timur. Ketika itu, segerombolan orang tiba-tiba menganiaya Salim Kancil hingga tewas. Salim Kancil, petani dari Desa Selok Awar-awar, menjadi korban karena aktif menolak tambang pasir yang merusak ekosistem dan lahan pertanian di desanya.

Pembunuhan aktivis lingkungan memang bukan hal baru. Global Witness, lembaga swadaya yang bergerak di bidang antieksploitasi lingkungan, menjelaskan bahwa pada 2016, setidaknya terdapat 200 kasus pembunuhan aktivis lingkungan terjadi di 24 negara. Data tersebut menunjukkan kenaikan kuantitas kasus jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari data dapat diketahui bahwa Amerika Selatan menjadi kawasan kasus pembunuhan aktivis pembela lingkungan tertinggi di seluruh dunia. Isu eksploitasi tambang, agribisnis, dan penebangan liar, merupakan problem utama yang memicu konflik dan berujung terbunuhnya aktivis lingkungan.

Billy Kyte, anggota Global Witness, menjelaskan, bahwa kasus pembunuhan aktivis kerap terjadi di daerah terpencil. Pembunuhan akan mengalami peningkatan, terlebih ketika kasus-kasus tersebut seringkali tidak ditidaklanjuti oleh sistem peradilan pidana setempat. Hal itu menyebabkan serangan terhadap para aktivis menjadi lebih berani.

“(Pembunuhan terjadi) terutama (pada) aktivis yang berstatus sebagai anggota komunitas adat. Karena banyak lahan adat mereka tumpang tindih dengan sumber daya mineral yang terkandung di dalamnya, ditambah juga komunitas adat seperti itu kerap tidak memiliki akses terhadap perlindungan hukum,” kata Kyte.(cel/berbagai sumber)

Reporter : Cel/net
Editor : Chell


Laman: 1 2 3

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->