Connect with us

Kabupaten Kapuas

Temuan Kasus DBD, Desa Sungai Gita Difogging

Diterbitkan

pada

Penyemprotan insektisida higiene lewat metode pengasapan atau fogging di Desa Sungai Gita. Foto: ags

KANALKALIMANTAN. COM, KUALA KAPUAS – Menekan penyebaran kasus DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas bersama UPT Puskesmas Danau Rawah melakukan penyemprotan cairan insektisida higiene lewat metode pengasapan atau fogging.

Langkah ini dilakukan menyusul kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dialami oleh warga Desa Sungai Gita, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.

Selain melakukan penyemprotan menggunakan desinfektan, permukiman rumah warga juga dilakukan pengasapan dengan menggununakan mesin fogging untuk mencegah penularan serangan nyamuk aedes aegypti juga bertujuan untuk membunuh khusus nya pembawa (vektor) penyakit demam berdarah dengue.

Pelaksanaan fogging adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida higiene yang menyasar lingkungan tempat tinggal ini dengan melibatkan petugas dari Dinkes Kapuas, UPT Puskesmas Danau Rawah, Perangkat Desa Sungai Gita, Ketua RT serta masyarakat setempat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas melalui Kepala UPT Puskesmas Danau Rawah dr Benediktus Bayu Anggoro Putro mengatakan, fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain karena tindakan ini hanya efektif pada nyamuk dewasa.

Baca juga: Berbagi Doorprize, Cara Puskesmas Amuntai Selatan Kampanyekan Germas

Dijelaskannya, pencegahan penyakit berbahaya itu perlu dilaksanakan, apalagi sekarang ini sedang ada serangan DBD di lingkungan rumah warga. “Kasus DBD sudah terjadi di Desa Sungai Gita,” kata dr Benediktus.

Selain melakukan pencegahan serangan DBD dengan fogging, petugas kesehatan untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari rumah ke rumah atau secara door to door bagi pasien yang terinfeksi virus dengue.

Ia berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan, dan rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk, setiap hari dengan kesadaran tanpa ada paksaan.

Baca juga: 26 Agustus Hari Kesetaraan Perempuan, Ini Sejarahnya

“Pengasapan yang kita lakukan hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuknya tidak, jadi untuk membunuh jentik nyamuk masyarakat harus membersihkan lingkungan sekitar terutama yang biasa menjadi sarang nyamuk,” tandasnya.

Fogging menjadi langkah terakhir yang dilakukan apabila terdapat kasus DBD. Yang paling utama dalam kaitan pencegahan adalah memperhatikan kebersihan dengan melakukan 3M Plus.

Cara sederhana namun efektif dalam mencegah penularan demam berdarah adalah dengan melakukan PSN atau (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan strategi 3M Plus yaitu 1. menguras, membersihkan dan menyikat tempat penampungan air seminggu sekali 2. menutup rapat tempat penampungan air 3. mengubur dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menimbulkan genangan air. Sedangkan Plusnya adalah menaburkan bubuk Larvasida serta memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dalam bak-bak penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan lotion anti nyamuk dan lain-lain.

Baca juga: Siswi SMKN 2 Amuntai Juara Lomba Nyanyi Solo FLS2N 2023

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Gita Muhammad Safi’i menghimbau dan mengajak masyarakat untuk gotong royong selalu membersihkan lingkungan tempat tinggal. “Kalau tidak gotong royong percuma saja. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya.

Gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitarnya. Apalagi musim tidak menentu, kadang panas, kadang musim hujan.

“Ketika kering telur nyamuk tidak menetas, ketika dapat air langsung jadi jentik dia, langsung jadi nyamuk. Proses hanya seminggu menetas lagi,” pungkas Kades Sungai Gita. (Kanalkalimantan.com/ags)

Reporter : ags
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->