Connect with us

HEADLINE

Sambut Duet Sahbirin-Muhidin, Denny Indrayana Siap ‘Tarung Gagasan’ di Pilgub Kalsel

Diterbitkan

pada

Denny Indrayana siap menyongsing tarung politik melawan duet Sahbirin-Muhidin di Pilgub kalsel. Foto: kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – ‘Deklarasi’ pasangan duet incumbent Sahbirin Noor-H Muhidin di Pilgub Kalsel oleh DPD I Golkar Kalsel, pada Senin (29/6) siang, disambut baik kubu penantang Denny Indrayana. Mantan Wamenkum HAM era Presiden SBY tersebut siap ‘tarung gagasan’ pada Pilkada 2020 nanti secara fair dan bersih.

Hal tersebut ditegaskan Haji Denny—demikian kini Denny Indrayana diakrabi, menyambut calon rival politiknya tersebut. “Saya mengapresiasi ditetapkannya pasangan Sahbirin-Muhidin sebagai bakal calon gubernur yang diusung sejumlah partai politik, utamanya Golkar. Tentu ke depan, berharap bisa saling berkompetisi secara fair dan bersih untuk kemajuan Kalimantan Selatan,” katanya, Senin (29/6/2020) kepada Kanalkalimantan.com.

Haji Denny mengakui, incumbent Sahbirin Noor dan H Muhidin merupakan sosok populer di Kalsel. Keduanya merupakan tokoh politik (Sahbirin merupakan Ketua DPD I Golkar Kalsel, dan Muhidin Ketua DPW PAN Kalsel) dan dikenal publik. Namun demikian, terlepas dari popularitas figur yang paling dibutuhkan saat ini adalah bagaimana Kalsel memiliki pemimpin yang mampu membawa masyarakatnya lebih sejahtera, maju, agamis, serta memiliki daya saing di tengah berbagai tantangan yang kompleks.

“Pada taraf inilah kami siap bertarung untuk saling beradu gagasan untuk Kalimantan Selatan ke depan. Sehingga Pilgub Kalsel menjadi Pilkada di Indonesia yang  sukses, bersih, jujur, dan bebas dari politik uang,” tegasnya.

Haji Denny yang juga seorang pegiat antikorupsi ini mengatakan optimis, meski rival politik sudah mengantongi dukungan 5 partai yang lebih dari cukup untuk mengusung pencalonannya di KPU Kalsel nanti. Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga terus mematangkan koalisi untuk menjadi lawan tanding.

Ia mengatakan, saat ini juga sedang ada di Jakarta guna bertemu sejumlah pimpinan Parpol. Termasuk di antaranya Demokrat dan Gerindra yang sebelumnya sudah memberikan ‘lampu hijau’ untuk maju di Pilgub Kalsel. “Untuk partai pengusung, tentu sangat optimis. Sehingga kami di sini guna lebih memantapkan rencana ke depan,” tegasnya.

Sebelumnya disampaikan, duet pasangan incumbent Sahbirin-Muhidin di Pilgub Kalsel 2020 tampil membawa kekuatan penuh! Hampir semua parpol besar ‘diangkut’ untuk menyokong kemenangannya. Sebanyak 5 partai pengusung dengan kekuatan 35 kursi di DPRD Kalsel menjadi kereta politiknya.

Dimana koalisi parti pengusung Sahbirin-Muhidin di Pilgub Kalsel saat ini terdiri dari Partai Golkar dengan 12 kursi, PDIP dengan 8 kursi, PAN 6 kursi, PKS 5 Kursi, dan Nasdem 4 kursi. Total jumlah kursi pengusung berjumlah 35 kursi. Tentu saja, jumlah tersebut lebih dari cukup untuk mengusung jago sebagai syarat pendaftaran Cagub/Cawagub Kalsel di KPU nanti.

Sedangkan, jika koalisi antara Demokrat dan Gerindra terjadi, akan memiliki 11 kursi. Terdiri dari Gerindra 8 kursi dan Demokrat 3 kursi. Di tambah lagi kalau mampu merangkul Hanura yang memiliki 1 kursi

Memang, hingga kini Gerindra belum memberikan surat sakti kepada Haji Denny. Tapi dengan munculnya wacana duet dengan kader Partai Gerindra, H Difriadi Darjat, menunjukkan komitmen tersebut.

Keputusan Gerindra mengusung Difriadi sebagai kandidat cawagub, ditegaskan dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Gerindra Kalsel, Rabu (18/3/2020) lalu. Bahkan, Gerindra bersama Difriadi Darjat, dalam waktu dekat akan menyambangi Partai Demokrat Kalsel untuk mengikat dalam barisan koalisi.

Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel H Abidin mengungkapkan, pencalonan Difriadi sebagai Calon Wakil Gubernur Kalsel sudah keputusan partai. “Gerindra kalau sudah memilih calon wakil gubernur, otomatis si calon wakil gubernur ini memilih calon gubernurnya. Itu meringankan tugas dan beban saya, karena nantinya yang berkumpul selama 5 tahun itu mereka berdua,” kata H Abidin.

Lalu, terkait siapa yang akan dipilihnya sebagai pasangan, ia akan tetap berkoordinasi dengan partai dan koalisi. “Kita ingin berkoalisi, agar bisa maju Pilkada nanti. Termasuk mendatangi Partai Demokrat. Kita lihat juga perkembangannya, apakah akan mendaftar ke partai lainnya,” tegasnya.

Melihat gelagatnya, arah kandidat pasangan yang dituju Gerindra memang mengerucut kepada Haji Denny. Apa alasannya? Pertama, selama ini mantan Wamenkum HAM era Presiden SBY tersebut terus intensif menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra. Baik dengan H Abidin selaku ketua DPD Gerindra Kalsel, maupun Prabowo Subianto selaku ketua umum.

Bahkan sebelumnya, saat pengembalian berkas lamaran di Gerindra pada Rabu (3/11/2019) silam, H Abidin menegaskan bersama Denny Indrayana, Gerindra akan mampu menghadirkan tarung politik signifikan. Mengingat Haji Denny disebut memiliki kredibilitas dan visi membangun Kalsel lebih baik.

Gerindra pun optimis, rekomendasi Ketua Umum Gerindra Prabowo akan jatuh ke tangan Denny Indrayana. “Ketua Umum sudah kenal dekat dengan Denny. Karena dia pernah menjadi kuasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres beberapa waktu lalu,” kata H Abidin.

Kedua, langkah politik Gerindra untuk menjalin koalisi dengan Demokrat, juga sejalan dengan kedekatan Denny Indrayana dengan SBY -pendiri Partai Demokrat. Dimana ia memiliki hubungan emosional sebagai wakil menteri di era Presiden keenam RI tersebut.

Haji Denny pun beberapa kali bahkan dipanggil maupun bertemu SBY guna memastikan suara Demokrat tak jatuh ke lain orang. Dan kabarnya parpol yang sekarang berada dibawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini pun sepakat mengusung parkar hukum tata negara ini di Pilgub mendatang.

Jadi, jika kemudian Gerindra menjalin hubungan dengan Demokrat ini menunjukkan alur yang sama dengan peta koalisi yang dibangun oleh Haji Deni. (Kanalkalimantan.com/tim)

 

Reporter : tim
Editor : cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->