Connect with us

Sepak Bola

Rawan Ricuh, Suporter Barito Putera Minta Laga Malam Liga 1 Direvisi

Diterbitkan

pada

Ketua Suporter Barito Putera Tribun Tertutup Timur alias Sop Buntut, Iskandar atau Amang Kandar. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sejumlah suporter Barito Putera, Sop Buntut dan Petir mengkritik pelaksanaan pertandingan Liga 1 Indonesia yang kerap digelar pada malam hari.

Terlebih jika itu pertandingan big match, seperti pertandingan yang dilakukan oleh rival abadi Jatim yakni Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Bukan tanpa sebab, Ketua Suporter Barito Putera Tribun Tertutup Timur alias Sop Buntut, Iskandar menilai, saat melihat langsung pertandingan sepak bola di stadion pada malam hari sangat berbahaya, terutama bagi perempuan dan anak-anak.

“Ya pasti pertandingan malam banyak mudaratnya atau banyak buruknya. Kalau bisa tidak ada lagi pertandingan yang di malam hari karena kita mengingat banyak anak-anak dan perempuan, juga tidak nyaman untuk para pendukung nanti bagaimana di jalan pulangnya kalau ada yang mengantuk dan itu berbahaya ,” ujar Amang Kandar, saat diwawancarai dalam aksi solidaritas di halaman Stadion 17 Mei pada Senin (3/10/2022) malam.

 

 

Baca juga: Kengerian Gate 13 saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Amang Kandar -sapaan akrabnya- mendesak PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) agar mengembalikan jadwal pertandingan sebelumnya, seperti saat pertandingan pertama dilakukan pukul 16.00 atau 17.00.

“Kemudian pertandingan kedua tolong dijadwalnya pada pukul 19.00 selanjutnya, jadikan Kick-off tidak sampai jam 9 malam, karena jam segitu otomatis mereka (suporter) akan kembali ke rumah itu pada dini hari,” sebutnya.

Terpisah, Ahmad Sugiannur, Ketua Petir mengatakan, situasi pertandingan sepak bola yang dilaksanakan malam hari lebih rawan terjadi kejadian yang tidak diinginkan, baik itu dari suporter sendiri maupun dari segi pengamanannya.

“Lebih bagus jika jadwalnya diubah dan diatur jangan terlalu malam lagi, apalagi jika mengingat itu sebuah pertandingan big match yang mana malam hari tentu menjadi lebih rawan,” ujar Guru Bul, saat dihubungi, Selasa (4/10/2022).

Tak hanya itu, Guru Bul sapaan akrabnya, menyampaikan penyesalannya terhadap tragedi itu. Dirinya berharap agar tragedi ini menjadi pembelajaran kepada seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Nyala Lilin dan Doa Bersama PSSI Barsel Atas Tragedi Kanjuruhan

“Kita rivalitas hanya 90 menit di atas lapangan, dan di luar itu kita semua keluarga bersaudara,” tegasnya.

Dirinya meminta para suporter kedepannya agar terus berlapang dada dan bersikap dewasa jika tim sepak bola kesayangannya mengalami kekalahan.

“Alhamdulillah di Kalsel banyak mempunyai tuan guru dan ulama, serta warga kita kalau dalam istilah Banjarnya masih banyak yang maasi lawan paguruan, jadi walaupun tim kita kalah kita dapat menerima keadaannya berlapang dada dan sudah cukup dewasa untuk Kalsel sendiri suporternya. Tentu itu perlu dicontoh,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, sejumlah suporter Barito Putera menginisiasi doa bersama untuk sepak bola Indonesia menyusul Tragedi Kanjuruhan.

Sedikitnya 125 orang tewas di Stadion Kanjuruhan. Peristiwa ini berawal dari kekalahan Arema FC dari Persebaya dengan skor 2-3 pada laga Sabtu malam. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->