Connect with us

Kota Banjarmasin

Pulau Sampah Kembali Tutupi Jembatan Pasar Lama, Tak Ada Celah Kelotok Melintas

Diterbitkan

pada

Pulau sampah yang menumpuk di Sungai Martapura sekitar jembatan Pasar Lama Banjarmasin, Rabu (31/1/2024) pagi. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kali kesekian, sampah kembali menutupi aliran Sungai Martapura di wilayah Kota Banjarmasin.

Jika biasanya hanya  eceng gondok (ilung), kini sebagian besar sampah yang menumpuk berupa kayu dan bambu yang terbawa arus dari hulu Sungai Martapura.

Pantauan Kanalkalimantan.com, Rabu (31/1/2024) pagi, seluruh lebar Sungai Martapura di sekitar jembatan Pasar Lama atau jembatan 9 November tertutup oleh sampah eceng gondok, bambu, dan batang kayu.

Bahkan, tak ada lagi celah untuk perahu bermotor atau kelotok melintasi kawasan tersebut. Sehingga tumpukan sampah mengganggu lalu lintas di aliran sungai.

Baca juga: Pj Bupati HSU Tinjau Dua Lokasi Kebakaran di Kecamatan Amuntai Utara

Beberapa petugas dari pasukan pembersih sungai terlihat berusaha membersihkan sampah dengan peralatan seadanya. Saking tebalnya sampah, petugas yang melakukan pembersihan dapat berdiri di atas pulau sampah.

Satu unit kapal pembersih sampah sungai milik Pemko Banjarmasin sudah dikerahkan untuk membantu pembersihan sampah di sekitar jembatan Pasar Lama tersebut.

Ilmi (60), warga sekitar mengatakan, tumpukan sampah tersebut telah muncul sejak Selasa (30/1/2024) malam.

Lelaki yang telah 10 tahun tinggal di bantaran Sungai Martapura ini mengaku sudah sangat sering melihat kejadian serupa. Terutama saat debit air Sungai Martapura sedang pasang atau naik.

Baca juga: Cek U Turn A Yani Banjarbaru, Ada Titik Putar Balik yang akan Ditutup

“Kalau ini sampahnya banyak paring (bambu, red) dan kayu-kayu,” ujarnya.

Sementara Koordinator Pasukan Turbo, Mirhan mengaku setelah mendapatkan laporan langsung bergegas bersama pasukan menuju jembatan Pasar Lama.

Pihaknya yang berjumlah 14 orang itupun tak bisa berbuat banyak, kecuali hanya berusaha membuka sedikit aliran air agar dapat dilewati kelotok.

“Sementara kita buka jalan agar bisa kapal lewat dulu,” ujar Mirhan.

Baca juga: Penghargaan Kemenperin untuk Keberhasilan Pemerintah Daerah dalam Mendorong Pertumbuhan Industri Berkelanjutan di Seluruh Indonesia

Metode pembersihan pun kata Mirahn hanya bisa dilakukan dengan melarutkan kayu-kayu yang tertumpuk. Sebab kapal pembersih milik Pemko Banjarmasin tak mampu untuk mengangkut seluruh sampah yang ada.

Menurutnya, tumpukan sampah berupa kayu maupun eceng gondok memang sudah sering terjadi di wilayah Sungai Martapura. Biasanya sampah menumpuk di sekitar jembatan Pasar Lama dan jembatan Antasari.

“Jadi kalau di jembatan Pasar Lama ini lolos, nanti menumpuk lagi di jembatan Antasari,” ujarnya.

Sampah berupa eceng gondok dan kayu-kayuan tersebut itu kata Mirhan merupakan kiriman dari daerah tetangga sepanjang aliran sungai Martapura.

Baca juga: Setelah Lebaran, Pembangunan Trotoar Jalan Kemuning Banjarbaru Dikerjakan

“Bahkan kita sudah hapal waktu-waktunya, terutama kalau air lagi baah (banjir, red),” sebutnya. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->