Connect with us

HEADLINE

Perempuan Masih Rentan Jadi Korban Pelecehan Seksual di Ruang Publik

Diterbitkan

pada

Pelecehan seksual masih banyak dialami perempuan di ruang publik. Foto : net

BANJARBARU, Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) mengumumkan hasil Survei Pelecehan Seksual di Ruang Publik. Sebanyak 62.224 responden mengikuti survei yang dilakukan pada 2018. Hasilnya, sebanyak 64 persen perempuan, 11 persen laki-laki, dan 69 persen gender lain pernah mengalami pelecehan seksual.

Bentuk pelecehan di ruang publik juga beragam. Tindakan yang paling umum ditemukan adalah siulan atau suitan (17 persen), komentar tubuh (12 persen), disentuh (10 persen), main mata (9 persen), dan komentar seksis (7 persen).

“Itu adalah tanggung jawab orang sekitar atau saksi, bukan korban, untuk membantu mengintervensi atau menghentikan kejadian,” ujar Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback! Jakarta sekaligus relawan KRPA di Jakarta.

Pelecehan seksual terjadi karena beberapa faktor. Ketimpangan relasi kuasa berkaitan dengan kekerasan berdasarkan gender. Sehingga pelaku yang mayoritas adalah laki-laki merasa berhak melakukan pelecehan seksual pada perempuan. Selain itu, pelaku dengan perilaku seks menyimpang dan pengaruh lingkungan sosial, ditambah lagi minimnya peraturan dan penegakan hukum oleh aparat mendukung terjadinya pelecehan seksual. Demikian dilansir katadata.co.id.

Sebelumnya di Kalsel, sempat dihebohkan kasus pelecehan seksual yang dialami gadis berusia 19 tahun, warga Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin. Pasalnya sejak 2016 lalu, anak gadis mereka diduga mengalami pelecehan seksual oleh oknum anggota Polri.

Gadis berusia 19 tahun bercerita bahwa pelecehan seksual yang menimpa dirinya berawal saat ia bersama dengan rombongan mengikuti kejuaraan olahraga di Banjarmasin 2016 lalu. “Saat itu saya dipaksa untuk berhubungan seks dengan pelaku di sebuah hotel tempat menginap,” katanya.

Awal perkenalannya dengan oknum anggota Polri ini sebenarnya sudah lama, karena ia merupakan guru silat gadis ini. “Sebenarnya saya sudah menganggap sebagai orang tua angkat,” jelasnya.

Sejak kejadian itu, hingga tahun 2019, pelaku selalu mengajaknya untuk melakukan hal yang sama. Bahkan, saat berada di luar daerah, ia tetap nekat untuk mendatangi. “Ia selalu mengancam saya akan menyebarkan foto tanpa busana, kalau saya menolak,” paparnya.

Terungkapnya kasus ini berawal ketika kedua orang tua korban melihat foto anaknya tanpa busana bersama seorang laki-laki, sehingga membuatnya geram dan melaporkan langsung kejadian ini pada 30 Juli tadi ke Mapolres Tapin.

“Kami menemukan tiga lembar foto. Dalam foto itu ada anak saya bersama seorang laki-laki sedang telanjang,” kata ayah korban, yang memberitahukan bahwa dalam foto tersebut adalah seorang yang sudah dikenal sejak empat tahun lalu. Bahkan, anaknya sudah menganggap orang dalam foto tersebut sebagai ayah angkat.

Grafis pelecehan seksual. Foto : katadata.co.id

Kapolres Tapin AKBP Bagus Suseno membenarkan adanya laporan diduga kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum anggota Polri.

Sementara itu, catatan tahunan 2019 Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan, kekerasan terhadap perempuan di ranah publik paling banyak terjadi di wilayah tempat tinggal, yaitu sebanyak 66 kasus.

Komnas Perempuan juga menyebutkan pelaku kekerasan tertinggi dilakukan oleh teman dan tetangga di mana kasus kekerasan seksual mendominasi. Kekerasan kedua terjadi di tempat kerja, yaitu sebanyak 41 kasus dengan pelaku atasan atau sesama rekan kerja. Kekerasan terhadap perempuan juga terjadi di tempat umum sebanyak 39 kasus, institusi pendidikan sebanyak 14 kasus, institusi kesehatan sebanyak 11 kasus, dan kekerasan terhadap pekerja migran sebanyak 6 kasus.

Komnas Perempuan juga memberi catatan terhadap kejahatan dunia maya (cyber crime) yang terjadi dalam dua tahun terakhir. Kekerasan di dunia maya kerap beririsan dengan kekerasan yang terjadi di tempat tinggal, institusi kesehatan, pendidikan, hingga tempat umum. (cel/ktd)

Reporter : Cel/ktd
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->