Connect with us

HEADLINE

Operasional TPA Regional Banjarbakula Tunggu Serah Terima Kementerian PUPR

Diterbitkan

pada

Operasional TPA Terpadu Banjarbakula masih menunggu serahterima kementerian PUPR Foto: net

BANJARBARU, Operasional TPA Regional Banjarbakula yang semula diharapkan bisa mulai aktif pada awal Januari, belum bisa direalisasi. Apa sebabnya? Hal ini lantaran belum adanya proses serah terima dari pihak ketiga kepada Direktorat Jendral (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kalsel Ikhlas Indar menjelaskan, untuk bisa mengoperasikan TPA ini harus menunggu penyerahan dari Kementerian PUPR kepada Pemprov. Padahal pihaknya sudah siap untuk mulai lakukan operasional TPA yang akan menampung kiriman sampah dari wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Batola dan Tanah Laut.

“Kita sudah siap sebenarnya operasikan, dari Banjarbaru juga malah sudah menanyakan kapan bisa operasional,” kata Ikhlas.

Terkait hal tersebut, pihaknya juga sudah membentuk Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) tersendiri untuk pengelolaan TPA Regional Banjarbakula yang berlokasi di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru ini. Namun diakuinya dari sisi teknis masih ada beberapa hal yang belum bisa maksimalkan kinerja TPA jika dioperasionalkan saat ini, diantaranya belum tersedianya ekskavator.

“Untuk ekskavator sebenarnya nanti satu paket dalam proyek ini, tapi belum diserahkan. Update terakhir akan segera dikirim oleh Kementrian PUPR,” terangnya.

Ikhlas mengatakan, masih cukup banyak rencana pengembangan TPA Regional Banjarbakula termasuk diantaranya penambahan fitur incinerator regional untuk wilayah Banjarbakula. Malahan untuk rencana penambahan fitur-fitur tersebut, tak menutup kemungkinan pengembangan lahan TPA Regional Banjarbakula bisa mencapai 50 bahkan 75 hektare. “Tapi itu bertahap nanti dan butuh persetujuan Gubernur, Sekda dan dibahas Bappeda,” katanya.

Sedangkan Pemerintah Kota Banjarmasin yang sudah berkomitmen dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup sudah siapkan armada khusus untuk pengiriman sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Muhyar menjelaskan ada lima unit armada untuk angkut sampah ke TPA ini.

Ia memperkirakan, dalam satu hari, armada ini bisa mengirimkan kurang lebih 30 ton sampah ke TPA Regional Banjarbakula dengan armada tersebut. “Semua sudah dipersiapkan dari personil sampai BBM untuk armada angkutnya,” kata Muhyar.

Pihaknya juga akan bertahap menambah jumlah armada untuk angkutan sampah menuju TPA Regional Banjarbakula.

Sementara itu, capaian sampah per hari juga masih menjadi kendala. Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan RI menargetkan ada sekitar 200 ton sampah per hari yang dikirimkan lima kabupaten/kota ke TPA Regional Banjarbakula. Namun daerah hanya mampu mengirimkan jauh dibawahnya.

Kota Banjarbaru misalnya, menyanggupi akan mengirim 50 ton per hari sampah dari Banjarbaru ke TPA Regional. Sementara kabupaten Banjar menyanggupi 35 ton. Banjarmasin menyanggupi 30 ton. Sedangkan Tanah Laut 10 ton, disusul Barito Kuala 5-7 ton.

Ikhlas pun sebelumnya memahami kondisi daerah yang terkadang tidak mampu menyanggupi besaran ton sampah yang harus dikirimkan ke TPA regional karena terkendala armada dan lainnya.

“Kami mengerti saja kondisi daerah mereka ada yang harus mengantar jauh dan ada juga yang kekurangan armada kami tidak bisa memaksakan itu,” ujarnya. Terkait harga per ton telah disepakati sekitar Rp 65 ribu. Nominal itu sudah masuk dengan kompensasi yang diberikan oleh Pemprov Kalsel.

Pemprov Kalsel telah melakukan pembangunan fisik di lahan seluas 17 hektare. Pembangunan kembali dilanjutkan dengan pembebasan sisa lahan seluas 14 hektare dari total 31 hektare lokasi TPA Regional Banjarbakula di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

Sesuai Detail Engineering Design (DED) pembangunan TPA Regional Banjarbakula luas lahan yaitu 31 hektare. Oleh karena itu perluasan lahan terus dilakukan  dengan melakukan tahap awal yaitu pembebasan lahan.

Bangunan fisik yang ada saat ini dilahan seluas 17 hektare tergolong sudah mencukupi. Namun pembangunan harus disesuaikan dengan DED dan pembangunan TPA juga perlu tambahan luas lahan untuk landfill dan lain-lain.

Selain menunggu didatangkannya alat berupa excavator, Pemprov Kalsel berencana juga akan melakukan perekrutan SDM untuk TPA. Sekretaris DLH Kalsel, Bijuri rencananya pihaknya melalui UPT TPA Regional Banjarbakula akan membuka lowongan sekitar 20 orang untuk jabatan operator excavator dan tenaga lainnya.

“Saat ini sudah ada SDMnya cuma masih belum cukup untuk operasional nanti jadi kita akan lakukan rekrutmen tambahan,” ujarnya. (rico)

Reporter:Rico
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->