Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

Olahan UMKM “Dapur Pulantani” Diminati, Berdayakan 15 Orang Perempuan

Diterbitkan

pada

Ibu-ibu anggota UMKM “Dapur Pulantani” membikin usaha kue kering dan cemilan. Foto: umkmdapurpulantani

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Usaha aneka kuliner kue kering kerap menjadi salah satu yang menjamur setiap bulan Ramadan terlebih menjelang Idulfitri. Geliat bisnis ini sebagai bagian dari Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) salah satunya di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Ada banyak usaha kue kering rumahan di Kabupaten HSU yang semakin lama semakin berkembang. Usaha kue kering dan cemilan UMKM Dapur Pulantani, usaha bersama ibu-ibu warga Desa Pulantani, Kecamatan Haur Gading.

Tak hanya sukses dengan hasil kerajinan dari anyaman purun, rotan, dan eceng gondok saja, kini kaum perempuan Desa Pulantani semakin berkembang dengan aneka kue kering dan cemilan.

Baca juga: Cari Berkah BTV : Sule Kepergok Bersama Seorang Wanita Cantik yang Bukan Istrinya

Produk UMKM “Dapur Pulantani”. Foto: umkmdapulantai

Iwan Hermawan, salah satu pembina UMKM Desa Pulantani mengaku bersyukur usaha kue kering di desanya semakin berkembang dan banyak pesanan. Pesanan meningkat sejak pemerintah daerah memberikan izin ruang untuk membuka lapak bazar UMKM di halaman kantor Bupati HSU beberapa waktu lalu.

Produk UMKM di Desa Pulantani memiliki nama UMKM “Dapur Pulantani” yang terbagi menjadi beberapa unit produksi seperti unit produksi Swargaloka dan Unit Cemal-Cemil.

“Produk ini di bulan Ramadan ini semakin meningkat, sebelum pusa juga sudah banyak masuk orderan, pertama ada dari Banjarmasin, dari dinas-dinas yang sudah konsisten peduli UMKM, akhirnya banyak sekali produk UMKM kita yang dipesan,” ungkapnya kepada Kanalkalimantan.com, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Diduga Hendak Perang Sarung, Tujuh Remaja di Cempaka Terciduk Polisi

Beragam jenis kue kering yang diproduksi diantaranya keripik pisang dengan varian rasa manis, asin, dan coklat lumer, kue kacang, kue bawang, hingga aneka nastar.

Harga yang dibanderol pada produk kue kering tersebut bervariasi dari Rp10 ribu per bungkus, juga ada yang dijual dengan harga per kilogram atau per toples.

“Saat ini produk yang banyak dipesan seperti kacang sembunyi (kacang molen), keripik pisang dan kue kacang,” bebernya.

Baca juga: Dini Hari Ada di Jalanan Terindikasi Balap Liar dan Tawuran

Menurut Iwan, saat ini untuk pesanan langganan saja dalam seminggu bisa menjual 40 toples kue kacang, 4 kilogram kacang sembunyi, 300 biji pisang atau sekitar 8 kilogram keripik pisang, belum termasuk yang dijual eceran di kios dan warung-warung.

“Dluar itu produk-produk ini juga dititipkan ke warung-warung di seputar Haur Gading, sampai Kota Amuntai dilakukan oleh kawan-kawan kelompok kuliner,” imbuhnya.

Selain istrinya ikut terlibat, Iwan mengaku saat ini sedikitnya 13 sampai dengan 15 orang ibu-ibu berhasil diberdayakan dalam usaha kuliner aneka kue kering ini.

Baca juga: Pemotor Tewas Seruduk Buritan Truk Peti Kemas di Banjarmasin

Selain produk kerajinan yang telah lama digeluti warga, usaha rumahan kuliner kue kering juga dapat berkembang meningkatkan perekonomian warga.

Bagi yang ingin aneka kuliner kue kering tersebut dapat memesan langsung ke sekertariat di desanya atau Unit Swargaloka CP : 0831 3729 0787, dan Unit Cemal-Cemil No Telpon : 0822 5132 1959. (Kanalkalimantan.com/dew) 

Reporter : dew
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->