Connect with us

BPBD KAB BANJAR

Nenek Salasiah Bingung Tinggal Dimana, Rumah Habis Dilahap Api Karhutla di Gambut

Diterbitkan

pada

Nenek Salasiah hanya bisa pasrah rumah mah tinggalnya habis dilahap api akibat Karhutla di Jalan Pemajatan Gambut, Minggu (1/10/2023) siang. Foto: nh

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengakibatkan sebuah buah rumah ludes terbakar tak tersisa di Jalan Pemajatan Km 02 Gang Rahmat RT 05 RW 01 Kelurahan Gambut, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Minggu (1/10/2023) siang.

Pukul 14.30 Wita api sudah melahap bagian rumah akibat angin yang berputar dan bertiup kencang, mengakibatkan lahan yang terbakar semakin cepat merembet ke bagian lainnya.

Hingga titik api mendekati permukiman, rekan-rekan pemadam gabungan, relawan dan juga TNI berjibaku untuk memadamkan api, namun di lapangan tim terkendala air yang sulit ditambah kondisi lahan gambut yang sangat sulit dipadamkan.

Baca juga: Rumah Paman Yadi di Pekapuran Raya Hangus Terbakar

Hingga api mendekati rumah dan merembet bagian dapur, entah bagaimana terjadi satu buah rumah habis terbakar. Diketahui pemilik rumah yang terbakar yaitu Salasiah berusia 65 tahun.

Tim gabungan telah berusaha melakukan pemadaman dan pembasahan, tapi tak bisa menahan api ke rumah Nenek Salasiah

Kepada Kanalkalimantan.com Nenek Salasiah tak kuasa kesedihannya karena rumah yang ditinggalinya tak lagi tersisa.

Baca juga: 1 Oktober, Perbedaan Hari Lahir Pancasilan dan Hari Kesaktian Pancasila 

“Kemana lagi aku bediam (tinggal), rumah kadada (tidak ada) lagi, anak kadada (tidak ada. Aku tadi dua kali ke sini melihati kadada (tidak ada) api, aku basapida (bersepeda) kada kawa (tidak bisa) lagi bejalan. Kamana (kemana) aku tinggal,” sambil menangis terisak.

“Aku sorangan (tinggal sendiri),” ucap Acil Darat – biasa disapa- tersedu-sedu.

“Innalillahi wa innailaihi rojiun, sekitar jam setengah tiga aku bulik (pulang) aku dari rumah subarang (seberang) situ, habis baju, cangkir ku di dalam, aku badiam di sini kadada (tidak ada) umat (manusia), kadada (tidak ada) sanak saudara,” ucap Nenek Salasiah yang mengaku sudah tinggal selama 5 tahun.

Baca juga: Perluas Akseptasi QRIS, BI Kalsel Gelar “Banua Bukah Baimbaian” di Siring 0 Km Banjarmasin

“Malam tadi sudah ada api di sini, tebakar lahan kena tali listrik,” sambungnya sambil menangis. “Hanyar sadikit (baru sedikit api menggalarak (membesar) dapat (karena) angin, kemana aku ya Allah,” ucapnya.

Diakui Nenek Salasiah, rumahnya yang terbakar bersebelahan dengan sebuah rumah yang baru saja dibangun yang juga pondok kecil, namun hanya rumah Nenek Salasiah yang terbakar habis.

Tinggal seorang diri, meski mempunyai anak usia tapi tidak serumah karena anaknya sudah punya keluarga sendiri. “Yang satu di Astambul dan satunya di Keliling Benteng,” Nenek Salasiah sambil duduk di pinggir jalan berbatuan dengan raut wajah sedih.

Baca juga: Ada Penyambungan Pipa, PAM Bandarmasih Hentikan Pasokan Air 6 Jam

Warsito dari Satgas Karhutla TNI sempat berbicara kepada Nenek Salasiah memohon maaf karena tak bisa menyelamatkan rumah Nenek Salasiah. “Kami tidak dapat menyelamatkan rumah pian karena kami masih jauh, kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” ucap Warsito lirih.

“Aku minta maaf dan aku banyak minta rela lah, sudah sampai takdirku Allah memberi, kamana aku badiam (tinggal) kadada kula (tidak ada keluarga) kadada dangsanak,” pungkas Acil Darat kepada relawan yang menemui dirinya.(Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter : nh
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->