Connect with us

HEADLINE

Mudik Dilarang! Curhat Para Sopir Banua “Kalian Membunuh Mata Pencaharian Kami”

Diterbitkan

pada

Angkutan umum L300 Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Km 6 Banjarmasin paling terpukul dengan adanya larangan mudik. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Larangan mudik lebaran tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 kembali menjadi pukulan para sopir armada angkutan umum di Kalimantan Selatan.

Sebuah surat terbuka mendadak viral di lini masa sejumlah akun media sosial di Banua. Dalam surat terbuka itu, keluh kesah para sopir menyikapi larangan mudik lebaran tahun 2021.

Ya, sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel Safrizal ZA melarang masyarakat mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah guna mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Tak Ada Penyekatan, Ini Tiga Pos Cek Pelarangan Mudik di Banjarbaru

 

Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA. Foto: dok.kanalkalimantan

Penegasan ini berdasarkan surat edaran yang telah dibuat dan pelarangan mudik diberlakukan sama di seluruh kabupaten/kota di Kalsel.

“Terkait persiapan mudik surat edaran sudah dibuat, semua daerah kita berlakukan sama,” kata Safrizal usai menghadiri rapat percepatan vaksin Covid-19 di Aula Aberani Sulaiman Setdaprov Kalsel, Kamis (29/4/2021).

Surat Edaran (SE) itu bernomor 065/1836/Dinkes/Tahun 2021 tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan upaya pengendalian penyebaran Covid-19 selama bulan suci Ramadan 1442 H di Kalsel.

“Surat edaran tersebut untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19 di Kalimantan Selatan dan meningkatnya mobilitas masyarakat di bulan Ramadhan, serta Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah,” ujarnya.

Maka dalam rangka penanggulangan dan pencegahan terhadap lonjakan Covid-19 di Kalsel. Pemerintah daerah melakukan pemberlakuan kebijakan peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.

Baca juga: Undang Cagub, PWNU Kalsel Ingatkan Acara Tadarus Al Qur’an Tak Jadi Momen Politik Praktis

Berikut Isi Curhat Sopir yang viral di medsos:

Jeritan hati amang supir –emo tiga menangis, red-

Kami para sopir angkutan memohon kepada Bpk Pejabat Gubernur,Walikota dan Bupati se-Kalsel

Dengan menutup pintu keluar masuk dan dlm propinsi Kalsel,secara tidak langsung kalian membunuh mata pencaharian kami..

Jangan biarkan anak2 kami menangis pilu di saat anak2 kalian tertawa gembira

Jangan biarkan kami kelaparan di saat kalian terlelap tidur karena kekenyangan

Karena anak, istri berikut biaya hidup kami tidak di tanggung oleh negara

Kenapa harus kami yg di korbankan karena ketakutan kalian yg justru tidak kami takuti..

Yang kami takuti apabila anak dan istri kami mati kelaparan Krn tidak dapat makan.. siapakah yg bertanggung jawab?

Padahal Allah menyuruh kami tetap berusaha dan bertanggung jawab kepada anak dan istri kami. itu yg kami pertanggung jawabkan di akhirat nanti

Kenapa kami selalu di hadapkan dengan aparat hukum seakan kami ini seorang tersangka,padahal kami ini adalah pencari recehan bagi keluarga kecil kami ?

Di saat kalian berbagi THR,kami hanya bisa berkata, “Apakah esok hari anak2 kami dapat makan ?”

Apakah kalian pernah merasakan di saat semua orang tidur nyenyak ada seorang sopir tetap terbangun dan bekerja menafkahi keluarganya demi memberikan kehidupan yg layak utk anak istrinya ?

Apakah ada cara lain yang bijak dengan tidak membunuh mata pencaharian kami?

Berilah aturan dan jln keluar yg adil buat kami.Dengan pekerjaan ini,kami sadar takkan bisa memberi kekayaan kepada anak istri kami,namun setidaknya kami msh bisa bekerja dgn jln yg halal untuk memberi makan anak istri kami.

Wassalam
Curahan hati seorang sopir taksi legend. (kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->