Connect with us

Kota Banjarmasin

Meski Belum Terpantau Titik Hotspot, BPBD Banjarmasin Tetap Waspada!

Diterbitkan

pada

BPBD terus berupaya menekan titik api Karhutla di Kalsel Foto: dok

BANJARMASIN, Hingga Agustus 2019, belum tercatat adanya hotspot yang terpantau di Kota Banjarmasin. Hal ini menjadikan Banjarmasin sebagai satu-satunya wilayah di Kalsel yang belum terdeteksi adanya karhutla.

“Alhamdulillah di kota Banjarmasin belum ada titik hotspot. (Sejauh ini) masih aman terkendali,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, HM Hilmi kepada kanalkalimantan.com saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (26/8).

Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, terdapat dua kali kasus karhutla di dua tempat berbeda di Kota Banjarmasin. “Tahun lalu ada dua (kejadian), di dua lokasi yaitu di Sungai Andai (Banjarmasin Utara) dan Tanjung Pagar (Banjarmasin Selatan). Namun dapat diantisipasi sedini mungkin dan tidak meluas,” ujar Hilmi.

Apakah kedua tempat tersebut merupakan lahan gambut? Hilmi membantahnya. “(Itu) lahan pertanian,” tegasnya. Selain itu, Hilmi mengklaim, pada tahun lalu pihaknya telah menggandeng instansi terkait seperti TNI-Polri, Kejaksaan, bersama dinas terkait dan gencar melakukan sosialisasi semenjak bulan Maret 2018 lalu.

Meski belum ada laporan hotspot hingga saat ini, Hilmi menegaskan, pihaknya di BPBD Kota Banjarmasin tetap waspada terhadap potensi terjadinya karhutla di kota Banjarmasin. “Potensi (karhutla) masih ada, makanya kami berencana akan menggelar apel siaga dengan menggandeng unsur TNI-Polri dan akan mengadakan posko (siaga) pada puncak kemarau, antara bulan September dan Oktober. Sementara lokasi posko di sini (kantor BPBD Banjarmasin), sambil berjalan nanti kita dirikan posko lapangan,” ungkapnya.

Sebelumnya, jumlah titik panas (hotspot) di Kalsel terus bertambah. Data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah titik panas saat ini mencapai 81 titik. “Hot spot di Kalsel meningkat selama dua hari ini. Dimana pada Minggu kemarin, terpantau 81 titik dan Senin 14 titik. Dengan cuaca cerah berawan berpotensi terjadinya peningkatan kebakaran hutan dan lahan.

Apalagi dari laporan BMKG wilayah Kalsel masuk dalam kategori berwarah merah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kalsel Sahruddin, usai rapat bersama tim satgas di aula BPBD Kalsel di Banjarbaru, Senin (5/8) lalu.

Kata Sahrudin, tim satgas darat sempat kewalahan dengan banyaknya titik api. Sehingga heli Water Bombing harus turun tangan untuk memadamkan terutama dikawasan Banjarbaru dan kabupaten Banjar.

”Sebenarnya Kabupaten HSS minta bantuan heli untuk memadam kebakaran, namun karena jumlah heli masih terbatas, maka yang kita prioritaskan untuk mengamankan kawasan Banjarbaru dan Banjar,” ujarnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel Abriansyah meminta tim satgas agar proaktif melakukan pencegahan titik api sebelum terjadi dan membesar. ” Alhamdulillah titik api menurun, dari sebelumnya 81 turun 12, ini menunjukkan bahwa kinerja tim satgas sangat baik,” ujarnya.

Diketahui, dalam menangani kebakaran hutan dan lahan BPBD menerjunkan 5 posko, di Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut dan Batola. Dinas Kehutanan Kalsel juga ikut berpatroli dihutan lindung seperti tahura. BNPB menilai kinerja BPBD Kalsel dalam menangani kebakaran sudah cukup baik.

Keseriusan Pemprov Kalsel bersama BNPB dalam mencegah Karhutla telah melibatkan 1.512 personel gabungan. Dari makin maraknya kebakaran, ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin Noor,  pihaknya juga sudah mengoperasikan tiga pesawat. (gfn)

Reporter : gfn
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->