Connect with us

Kanal

Meneguhkan Identitas Banjarmasin sebagai Kota Wisata Sungai

Diterbitkan

pada

Sejumlah obyek wisata sungai di Banjarmasin terus digarap untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Foto: Robby

BANJARMASIN, Wisata sungai menjadi andalan bagi Banjarmasin. Untuk itu, pemerintah getol membangun infrastruktur dan atmosfer budaya untuk menghidupinya. Dinas Pariwisata Banjarmasin bersama organisasi Melingai (Masyarakat Peduli Sungai) yang dinaungi Pemko Banjarmasin gencar membenahi segala lini objek wisata, fasilitas, tata ruang wisata, hingga pengelolaan wisata apung.

Bidang Konservasi Sungai Melingai, Ahmad Arifin memaparkan, sungai yang ada di Banjarmasin saat ini tercatat sebanyak 102. Terdiri dari sungai besar ataupun sungai kecil. Inilah yang ke depan menjadi sumber pengembangan wisata sungai yang sedang digarap oleh pemerintah kota Banjarmasin dengan mitra-mitra kerjanya.
Tata ruang yang berada di siring kota, Pasar Lok Baintan, Pulau Kambang, rumah adat di bantaran sungai akan terus dibenahi. Data yang didapat dari paguyuban klotok wisata, dalam 1 bulan ada sekitar 40 ribu wisatawan.

“Saya harap seluruh warga kota banjarmasin saling menjaga kelestarian sungai,” ungkapnya.

Apalagi, Banjarmasin akan menjadi tuan rumah Kongres Sungai Indonesia (KSI) III yang akan diadakan pada November nanti. Dimana akan hadir 500 peserta dari seluruh Indonesia, termasuk Menteri Kemaritiman dan Pariwisata, beserta jajaran dinas yang terkait akan pengelolaan sungai.

Pemilik rumah makan apung, Syarkawi turut bahagia mendengar kabar tentang pencanangan Banjarmasin sebagai kota wisata air. Saat adanya pencanangan ini, relokasi beberapa rumah makan apung ke bantaran siring kota membuat penghasilan meningkat yang dulunya sehari Rp 500 sekarang bisa Rp 750-1 juta sehari. Apalagi pada hari Sabtu dan Minggu dengan banyaknya jumlah pengunjung yang tentunya semakin memperbesar pemasukan. Dermaga apung sedang dibangun untuk fasilitas klotok wisata dan rumah makan apung

“Mungkin alangkah baiknya, klotok-klotok kami juga diperbaiki agar wisatawan nyaman ketika datang ke klotok kami.”ungkap Syarkawi.

Di sisi lain, wisatawan lokal Agustina mengatakan, senang membawa keluarga menikmati sungai Martapura yang indah serta siring yang terawatt. Ini menjadi tempat wisata murah meriah hanya dengan membayar parkir sebesar Rp 2 ribu. Apalagi, di siring kota juga tersedia photo booth, rumah adat, menara pandang.

“Hanya pengelolaan parkir saja yang harus ditambah untuk menampung motor dan mobil wisatawan,” ungkapnya.

Rumah adat banjar “ANNU” yang menjadi daya tarik bangunan tua tengah kota ini terbuka untuk umum. Di dalamnya berisi mini galeri sejarah Banjarmasin dan penjualan sovenir, kerajinan tangan dan kain sasirangan.

Pencanangan Banjarmasin sebagai kota wisata sungai sangat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, luar daerah sampai manca negara. (ammar)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->