Kalimantan Selatan
Menbud Fadli Zon: Hidupkan Museum dengan Teknologi Digital

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon melakukan kunjungan ke sejumlah tempat selama berada di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), 8-9 Februari 2025.
Saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kalsel di halaman kantor Gubernur Kalsel, Minggu (9/2/2025) siang, Fadli Zon bercerita telah bertandang ke tempat-tempat penuh cerita sejarah.
“Bertandang ke Museum Lambung Mangkurat, kemudian ada Makam Sultan Suriansyah, berupa museum sampai masjidnya, kemudian juga Pangeran Antasari,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon kepada awak media usai puncak peringatan HPN 2025.
Baca juga: Peringatan BMKG Ancaman Banjir Rob di Pesisir Kalsel
Dalam kunjungan tersebut, kata dia, sangat terlihat kental kebudayaan dan kearifan lokal Kalimantan Selatan yang memiliki potensi besar.
Dengan meningkatkan tata pamer, kata dia, Museum Lambung Mangkurat yang sudah berdiri sejak tahun 1979 bisa menarik generasi muda.
“Saya melihat potensi yang sangat besar, termasuk Museum Lambung Mangkurat karena museum provinsi bisa tata pamernya ditingkatkan sehingga bisa menarik generasi muda,” ungkapnya.
Museum tidak hanya sebagai tempat memanag artefak masa lalu, namun juga bagaimana ditampilkan secara menarik dengan sentuhan teknologi digital.
Baca juga: Kantor Baru Dishub Banjarbaru Diresmikan, Habiskan Rp14 Miliar
“Dengan AI bahkan juga menghidupkan narasi dari benda-benda yang dipamerkan atau artefak yang dipamerkan, sehingga akhirnya nanti pengunjung akan banyak seperti di museum nasional,” sebut Fadli Zon.
Salah satu bentuk apresiasi sebagai warisan negara, dengan datang ke museum menjadi tahu perjalanan sejarah Kalimantan Selatan dari budaya, hingga peradabannya dari masa pra sejarah sampai saat ini.
“Belum lagi karya muda populer masa kini seprrti pop kultur, film, musik dan juga seni pertunjukkan lainnya, san seni rupa yang bisa dipamerkan di museum itu, saya kira Kalsel sangat potensial,” kaya Fadli.
Di sisi lain peringatan HPN tahun 2025 menjadi momentum penting untuk insan pers Indonesia.
Baca juga: 10 Pelanggaran Ini Jadi Sasaran Tilang Polisi di Banjarbaru
Dirinya mengingatkan kembali peran pers untuk mengawal kebijakan pemerintah, seperti ketahanan pangan yang menjadi fokus perhatian dari masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Bagaimana memberikan informasi-informasi yang akurat, dan lebih dari itu dalam rangka memberikan literasi penguatan berbagai kebijakan tersebut,” jelasnya.
Keterkaitan kebudayaan dengan literasi dan juga dunia jurnalistik penulisan kata dia sudah terjalin sejak dulu.
Repleksi di dunia pers kebanyakan kemudian dituangkan dalam karya sastra oleh banyak tokoh pers pada umumnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Soroti Kasus Mama Khas Banjar, Berry: Aparat Ngotot, Pemerintah Diam, Siapa Bela UMKM?
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Polisi Tetapkan Syarifah Hayana Tersangka Kasus Netralitas Pemantau PSU
-
Hukum2 hari yang lalu
Mama Khas Banjar Tutup Akibat Pidana, Negara Belum Hadir Berikan Pendampingan ke UMKM
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Menteri UMKM: Pemberian Pidana Tidak Tepat untuk Kasus Mama Khas Banjar
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Menteri UMKM Jadi “Amicus Curiae” Sidang Kasus Mama Khas Banjar
-
Kabupaten Kapuas1 hari yang lalu
Bupati Kapuas Tinjau Jembatan Tirusan, Target Perbaikan Akhir Bulan Selesai