Connect with us

Kota Banjarmasin

Media Penyiaran Harus Patuhi Regulasi, KPI : Yakin Semua Tayangan akan Baik

Diterbitkan

pada

Ketua KPI Yuliandre Darwis Foto : Mario

BANJARMASIN, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengawasi setidaknya 1.500 lebih radio, 1.100 televisi dengan 800 televisi lokal, 16 induk jaringan televisi nasional, serta 379 televisi berlangganan. Salah satu cara pengawasan KPI adalah dengan memberi pandangan kepada masyarakat. 

Disadari bahwa media penyiaran saat ini mempunyai banyak instrumen, khususnya media baru, dalam hal ini media daring yang tidak mempunyai ukuran regulasi. Berbeda dengan media mainstream seperti televisi dan radio yang sudah diawasi oleh lembaga negara, KPI.

“Selama media punya regulasi dan diatur dengan baik, KPI yakin semua tayangan disiarkan dengan baik,” ujara Ketua KPI, Yuliandre Darwis, saat rangkaian peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-86 yang digelar KPID Kalsel di ballroom hotel G’Sign Banjarmasin, Sabtu (30/3/2019).

Berbeda halnya dengan media baru yang saat ini berseliweran membawa informasi yang entah benar atau tidak. “Kenapa. saya bilang begitu (informasi yang entah benar atau tidak)? Pada saat kondisi bencana misalnya, media apa yang bisa dipercaya? Pasti media mainstream seperti televisi dan radio. Akurasi kebenarannya dinyatakan sudah jauh dari hoaks dan fake news,” jelasnya. 

Sejauh ini Yuliandre mengatakan, penayangan yang ada telah berjalan dengan baik. Justru kegaduhan ada di media baru. “Kalau ada media mainstream menjadi gaduh, catat, laporkan ke KPID,” tegasnya.

Apalagi menjelang pencoblosan saat ini, istilah media partisan tidaklah menjadi hal yang asing di telinga. Untuk hal ini pula, Yuliandre bertanya balik dan meminta bukti apakah benar ada media partisan. Namun untuk kode etik jurnalistik, ia mengaku bahwa KPI tidak bisa bergerak sendiri. “Ada dewan pers yang mengukur apakah ini berimbang atau tidak? Partisan atau tidak?,” ucapnya. Ditambahkanya, semua harus dipahami dengan bijak dan lihat bagaimana lembaga penyiaran memberikan edukasi, hiburan, dan informasi kepada masyarakat. 

Rangkaian kegiatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-86 dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengusung tema “Merajut Kebhinekaan, Bergerak Membangun Bangsa, Melalui Dunia Penyiaran yang Sehat, Cerdas dan Berkualitas”. 

Gubernur Kalsel berharap agar media penyiaran menjadi lebih berkualitas, secara teknis, kebijakan, bahkan sarana dan pra sarana, terutama di Kalsel. “Kan kadang-kadang untuk membuat sebuah penyiaran butuh peralatan, itu juga hal yang penting,” katanya. (mario)

Reporter : Mario
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->