Connect with us

Kota Banjarbaru

Kumpulkan Warga, Kecamatan Banjarbaru Selatan Bahas Banjir hingga Tata Kelola Sampah

Diterbitkan

pada

Camat Banjarbaru Selatan Taufik Purwanto. Foto: Ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Mitigasi bencana banjir dan permasalahan sampah menjadi bahasan dan sorotan Pemerintah Kecamatan Banjarbaru Selatan.

Camat Banjarbaru Selatan, Taufik Purwanto berinisiatif melakukan audiensi antara warga Kota Banjarbaru Selatan bersama BPBD Banjarbaru, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, di aula kantor Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kamis (21/10/2021).

Menurut Taufik audiensi sangat diperlukan guna mengoptimalkan mitigasi bencana dan pengelolaan sampah. Ia berupaya untuk terus melibatkan masyarakat sekitar terlebih yang tinggal di daerah rawan bencana banjir.

“Ini merupakan ancang-ancang kami dalam menghadapi musim penghujan,” ujar mantan Lurah Syamsudin Noor ini.

 

Baca juga : 73 Desa di HSU Siap Gelar Pilkades Serentak, Ini Tanggal Pelaksanaannya

Banyak aspirasi warga dan masukan yang berhasil dirangkum oleh pemerintah kecamatan, seperti permasalahan. Pengelolan bank sampah sebagai titik pemilahan sampah yang memadai dan administrasi yang tidak menyulitkan warga.

Salah satu warga Banjarbaru Selatan, Harun Nur Rasyid menyampaikan kondisi peralatan penyedot air yang masih kurang. Sehingga ketika terjadi hujan dan ada genangan air terjadi kemacetan panjang karena di jalan terjadi genangan air yang cukup dalam.

“Kalau bisa di tempat kami disediakan alat penyedot yang fortable agar memudahkan dalam penyedotan genangan air dan untuk selangnya bisa lebih dipanjangkan lagi,” kata Harun.

Dalam audiensi ini terfokus pada penanganan bencana banjir dan permasalahan sampah di Kota Banjarbaru. Di antaranya menyoroti pemilahan pengelolaan sampah, drainase jalan, dan sumur resapan untuk antisipasi banjir.

 

Baca juga : Jokowi ke Kalsel Disambut Unjuk Rasa Mahasiswa, Resmikan Pabrik Biodiesel Jhonlin Group dan Jembatan Alalak

Menanggapi hal itu, Kepala DLH Kota Banjarbaru, Sirajoni mengatakan, kebijakan mengenai bank sampah itu tergantung dari pemerintah pusat.

“Pemerintah pusat memiliki aturan atau ketetapan hanya sampai perkotaan saja, tidak sampai ke bawah, sehingga itu berpengaruh akan nilai keekonomisan sampah menjadi tidak stabil,” tutunya

Sementara itu, mengenai perlengkapan pemenuhan dalam penyediaan perlengkapan, Sirajoni mengatakan, banyak dari APBD yang dipangkas atau direcofusing ke penanganan pandemi Covid-19, sehingga Ia berharap kedepannya pandemi segera berakhir agar anggaran penyediaan sarana prasarana terpenuhi.

Sementara itu, Kalakhar BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait mitigasi bencana yang terjadi di Kota Banjarbaru.(kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->