Advertorial
Ketersediaan Obat di Faskes Jadi Perhatian BPJS Kesehatan Banjarmasin
![](https://www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2018/09/Rapat-Kordinasi-BPJS-KESEHATAN-BJM.png)
BANJARMASIN, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Banjarmasin terus berupaya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Banua.
Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel mengadakan pertemuan membahas penyediaan obat Program Rujuk Balik bagi peserta JKN-KIS yang ada di Apotek, dengan mengundang pimpinan Apotek dan Pedagang Besar Farmasi se-Provinsi Kalsel, Jumat (1/9) lalu.
“BPJS Kesehatan diberi amanat melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 untuk menjamin kebutuhan obat para peserta JKN-KIS. Mengingat masih seringnya dijumpai permasalahan kekosongan obat dilapangan, maka kami merasa perlu melakukan pertemuan untuk membahas permasalahan hingga mencari solusi atas permasalahan tersebut melalui forum ini,†jelas Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin Nyoman Wiwiek Yulia Dewi.
Program Rujuk Balik ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan kepada peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang. Adapun program ini dilaksanakan di Faskes (Fasilitas Kesehatan) tingkat pertama atas rekomendasi balik dari dokter spesialis atau sub spesialis yang merawat.
“Karena merupakan salah satu program yang banyak dipakai oleh peserta JKN-KIS maka tentunya pelayananya perlu senantiasa dibenahi agar lebih baik dan propesional lagi kedepannya,†tambahnya.
Selain membahas penyediaan obat Program Rujuk Balik bagi peserta JKN-KIS yang ada di Apotek, pada kegiatan tersebut juga dibahas penyusunan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) sebagai antisipasi menghadapi permasalah kekosongan obat agar tidak terjadi kembali sama seperti tahun sebelumnya.
“Dengan dibahas bersama dalam forum ini maka kita bisa bersama-sama merancang dan menentukan ketersediaan obat di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Apabila nantinya masih ditemukan kasus kekosongan obat, diharapkan fasilitas kesehatan maupun apotek dapat saling bersinergi menutupi kekosongan obat yang terjadi,†tutupnya. (arief)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
![](https://i1.wp.com/www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2021/10/logo-kanal-1.png?w=450&ssl=1)
-
HEADLINE2 hari yang lalu
PAN Berlabuh ke Lisa Halaby di Pilwali Banjarbaru, Kontrak Politik Menangkan Muhidin Pilgub Kalsel
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Rozy Maulana Tersangka Kasus Penipuan, Ini Respon Ketua KPU Kalsel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Wakil HSU Lomba Kelompok Agribisnis Ternak Itik Kalsel 2024
-
HEADLINE20 jam yang lalu
Dua Polisi Berpangkat Brigadir di Banjarmasin Dipecat Gegara Narkoba
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Orok Perempuan Tak Bernyawa Gegerkan Warga Antasan Kecil Banjarmasin
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Temuan Orok Perempuan di Banjarmasin: Dilahirkan di Kamar Mandi, Dibekap, Dilempar ke Samping Rumah