Advertorial
Ketersediaan Obat di Faskes Jadi Perhatian BPJS Kesehatan Banjarmasin
BANJARMASIN, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Banjarmasin terus berupaya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Banua.
Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel mengadakan pertemuan membahas penyediaan obat Program Rujuk Balik bagi peserta JKN-KIS yang ada di Apotek, dengan mengundang pimpinan Apotek dan Pedagang Besar Farmasi se-Provinsi Kalsel, Jumat (1/9) lalu.
“BPJS Kesehatan diberi amanat melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 untuk menjamin kebutuhan obat para peserta JKN-KIS. Mengingat masih seringnya dijumpai permasalahan kekosongan obat dilapangan, maka kami merasa perlu melakukan pertemuan untuk membahas permasalahan hingga mencari solusi atas permasalahan tersebut melalui forum ini,†jelas Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin Nyoman Wiwiek Yulia Dewi.
Program Rujuk Balik ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan kepada peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang. Adapun program ini dilaksanakan di Faskes (Fasilitas Kesehatan) tingkat pertama atas rekomendasi balik dari dokter spesialis atau sub spesialis yang merawat.
“Karena merupakan salah satu program yang banyak dipakai oleh peserta JKN-KIS maka tentunya pelayananya perlu senantiasa dibenahi agar lebih baik dan propesional lagi kedepannya,†tambahnya.
Selain membahas penyediaan obat Program Rujuk Balik bagi peserta JKN-KIS yang ada di Apotek, pada kegiatan tersebut juga dibahas penyusunan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) sebagai antisipasi menghadapi permasalah kekosongan obat agar tidak terjadi kembali sama seperti tahun sebelumnya.
“Dengan dibahas bersama dalam forum ini maka kita bisa bersama-sama merancang dan menentukan ketersediaan obat di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Apabila nantinya masih ditemukan kasus kekosongan obat, diharapkan fasilitas kesehatan maupun apotek dapat saling bersinergi menutupi kekosongan obat yang terjadi,†tutupnya. (arief)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
OBITUARI13 jam yang lalu
Selamat Jalan Didi Gunawan
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Geger Temuan Dua Mayat di Banjarbaru, Jasad RFS Didapati Masuk Tong Air Kaki di Atas
-
Bisnis3 hari yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terjerat Cuci Uang Narkoba, Nasib Ayah Fredy Pratama Tinggal Ketuk Palu
-
Bisnis11 jam yang lalu
Lonjakan Tinggi Bawang Merah di Pasar Bauntung Banjarbaru, Segini Harganya
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Mayat Dalam Tong Air Kaki di Atas, RFS Diduga Alami Kecelakaan di WC