Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kain Sasirangan Pewarna Alami Jadi Produk Unggulan, Telaga Sari Optimis Juara Lomba Desa

Diterbitkan

pada

Desa Telaga Sari punya produk unggulan berupa kain sasirangan dengan pewarna alami. Foto: dew

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Pengembangan kerajinan sasirangan warna alami menjadi salah satu modal keunggulan Desa Telaga Sari mewakili Kecamatan Amuntai Selatan mengikuti lomba desa tingkat Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tahun 2022.

Zainal Fuad, pemuda pelopor pengembangan kerajinan sasirangan warna alami di Desa Telaga Sari mengaku optimistis Desa Telaga Sari terpilih menjadi terbaik dalam lomba desa tingkat Kabupaten HSU tahun 2022.

“Di Telaga Sari ini potensi desa sebenarnya banyak banget, tetapi masih belum terekspose keluar,” kata Zainal Fuad -Duta Ekowisata Nasional 2020 kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (26/5/2022).

Lebih lanjut, Fuad mengharapkan dengan adanya lomba desa ini memberi semangat kepada seluruh warga dan pemerintah desa untuk terus mengembangkan diri demi mewujudkan kemandirian secara ekonomi.

 

Baca juga : Tera Ulang 5 SPBU di Banjarbaru, Memperdaya Ukuran Menghilangkan Kepercayaan!

“Apalagi di sini ada kerajinan sasirangan yang menjadi sentra pelestarian kain khas daerah yang konsisten dengan pewarna alam dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Kepala Desa Telaga Sari, Abdul Hadi mengaku senang atas terpilihnya Desa Telaga Sari untuk mewakili Kecamatan Amuntai Selatan. Dan merupakan salah satu program yang dinilai sangat positif.

Pihaknya bersama seluruh jajaran organisasi masyarakat, dalam persiapannya saling bahu membahu dan tolong menolong agar desa Telaga Sari lebih maju.

“Semoga desa kita Telaga Sari menjadi juara pertama penilaianan lomba desa tingkat kabupaten,” ucapnya.

 

Baca juga  : Dandim 1006 Cek Lokasi TMMD, Begini Kondisinya

Desa Telaga Sari terpilih dalam penilaian lomba Desa tingkat Kabupaten HSU yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) HSU bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten HSU.

Ketua Tim Penilai Lomba, Amita Susana mengatakan, lomba desa ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menilai pemerintahan desa/kelurahan dalam melaksanakan tugas pokok fungsi pemerintahan dan kemasyarakatan.

Selain itu juga untuk mengetahui capaian desa/kelurahan dalam kurun waktu satu tahun, serta sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah atas prestasi yang dicapai dalam memajukan, memandirikan dan menyejahterakan desa.

Adapun indikator penilaian, kata Amita yaitu meliputi pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga, kemasyarakatan, administrasi, pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

“Pada penilaian perlombaan desa ini mengandung makna tersendiri, karena dapat memberi motivasi dan memacu semangat bagi perangkat desa, lembaga-lembaga desa dan masyarakat untuk berlomba dan bersaing secara sportif dan positif dalam membangun fisik desa dan membenahi administrasi pemerintah desa yang sudah ada,” jelasnya.(Kanalkalimantan.com/dew)

Reporter : dew
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->