Connect with us

HEADLINE

Disambar Petir saat Memancing Ikan di Waduk Riam Kanan, Dua Pemancing Meninggal Dunia

Diterbitkan

pada

Evakuasi jasad dua korban tenggelam usai tersambar petir di lanting ikan Waduk Riam Kanan, Desa Bunglai, Kecamatan Aranio, Minggu (14/4/2024) dini hari. Foto : Basarnas Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Peristiwa tragis terjadi di Waduk Riam Kanan, Desa Bunglai, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Sabtu (13/4/2024) jelang malam, empat orang lelaki tersambar petir saat memancing.

Sekelompok pemancing ikan itu diketahui berangkat ke Waduk Riam Kanan di Desa Bunglai sekitar pukul 03.00 Wita dini hari. Mereka yakni Andi Perdana, Heri, Putra, Sholihin (51), dan Mamat (78).

Tepat menjelang magrib, para lelaki itu masih memancing di lanting Vilak Vilak. Tak lama mereka dikabarkan tersambar petir.

Kejadian ini menyebabkan beberapa orang mengalami luka bakar dan dua orang di antaranya meninggal dunia akibat tenggelam.

Baca juga: Mobil Bawa Ratusan Liter BBM Eceran Terbakar di Palangkaraya

Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin, melalui Kasi Humas Polres Banjar AKP Suwarji mengatakan, sekelompok lelaki itu mulai memancing usai tiba di Desa Bunglai sekitar pukul 08.00 Wita pagi.

Pukul 08.00 Wita, mereka tiba di Desa Bunglai dan bertemu dengan Yadi Setiawan, motoris klotok yang membawa mereka ke lokasi memancing di lanting Vilak Vilak. Setelah sampai di lokasi lanting Vilak Vilak, mereka mulai memancing lazimnya.

“Kemudian sekitar pukul 15.00 Wita, saat sedang memancing, terdengar suara petir pertama, korban bernama Solihin memberi nasihat kepada Mamat untuk melepas joran pancingnya sebagai tindakan pencegahan,” ujar Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin, melalui Kasi Humas Polres Banjar AKP Suwarji, Minggu (14/4/2024) pagi.

Pencarian korban tenggelam oleh Basarnas, Kepolisian, TNI, Damkar, dan Relawan Rescue. Foto: Polres Banjar

Baca juga: Turun ke Pasar di Mantangai, Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi Cek Harga Pangan

Selang beberapa menit kemudian, terdengar suara petir kedua, lalu korban Andi Perdana mendengar sesuatu jatuh ke dalam air, dia melihat Heri tenggelam.

“Andi pun berusaha menyelamatkan Heri serta Putra yang juga tenggelam dan berhasil. Namun, korban Mamat dan Solihin tidak terlihat lagi karena ikut tenggelam hingga dilakukan pencarian,” sambung dia.

Dua orang yang mengalami luka bakar, yakni Putra dan Heri, dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Aranio bersama anggota kemudian melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, pencatatan identitas korban dan saksi, pencarian korban, hingga pembuatan laporan polisi.

Baca juga: Petaka Liburan Keluarga, Seorang Anak Tewas Tenggelam di Pantai Ujung Pandaran

Sejumlah personel mulai dari Kepolisian, TNI, Basarnas, Damkar, dan relawan Rescue melakukan pencarian terhadap dua korban yang masih tenggelam usai tersambar petir tersebut.

Dalam penyelidikan, ditemukan sejumlah barang bukti di lokasi pemancingan diantaranya serok ikan, ember, ponsel, SIM, uang tunai, STNK, minuman, kopi kemasan, pakaian, dan tas.

Hingga pukul 00.10 Wita Minggu (14/4/2024) dinihari, pencarian korban tenggelam akhirnya membuahkan hasil. Jasad lelaki atas nama Sholihin ditemukan tim SAR gabungan.

Kepala kantor pencarian dan pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Al Amrad mengatakan jasad korban ditemukan dengan jarak sekitar 20-30 meter dari sekitar lokasi awal dilaporkan tenggelam.

“Korban atas Sholihin berusia 51 tahun yang beralamat di Kompleks Angkasa Sidomulyo Landasan Ulin ditemukan pada jarak 20-30 meter sekitar awal dilaporkan hilang,” ungkap Al Amrad.

Baca juga: Wahana Wisata Gratis di Banjarbaru, Bermain Aliran Air di Komplek Lambung Mangkurat Regency

Sekitar 30 menit berselang atau pukul 01.36 Wita dini hari, tim SAR kembali menemukan korban tenggelam kedua yakni Mamat di lokasi sekitar 15 meter dari awal dilaporkan tenggelam.

“Korban kedua atas nama Mamat berusia 78 tahun beralamat komplek Kelapa Gading 1, Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan,” sambung dia.

Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi dari tempat kejadian menuju ke RSUD Ratu Zaleha.

Atas peristiwa yang terjadi di tengah cuaca ekstrem dengan hujan lebat, angin, dan petir, Kepala Basarnas Banjarmasin kembali mengingatkan akan pentingnya waspada terhadap kondisi alam saat melakukan kegiatan di luar ruangan. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->