Connect with us

Ekonomi

CORE: Orang Miskin Baru di Indonesia Bisa Capai hingga 67 Juta!

Diterbitkan

pada


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA– Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bakal banyak orang miskin kagetan bermunculan. Orang-orang ini disebut Muhadjir miskin kagetan, karena awalnya tidak miskin, namun terimbas virus Corona dan menjadi miskin.

Lalu seberapa besar potensi jumlah orang yang menjadi miskin kagetan? Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan bahwa banyak orang yang berada di golongan hampir miskin terancam terjun ke dalam garis kemiskinan karena terimbas Corona. Jumlahnya dia memperkirakan ada 67 juta orang.

“Jadi yang berada di bawah kemiskinan itu sekitar 25 juta, nah yang jadi masalah ini yang dekat sama garis kemiskinan alias hampir miskin 67 juta. Saat ada guncangan ekonomi mereka masuk rentan masuk ke garis kemiskinan,” papar Faisal kepada detikcom, Senin (11/5/2020).

Dalam riset yang dilakukan Core Indonesia, Faisal menjabarkan sampai ke Triwulan II 2020 atau sampai bulan Juni ke depan, pihaknya memprediksi ada 5,1-12,3 juta orang yang terjun ke dalam jurang kemiskinan.

Sementara itu, hingga Maret 2020, angka kemiskinan di Indonesia berada di 9,4% atau mencapai 25,1 juta orang total penduduk miskin.

Prediksi itu dibagi menjadi 3 skema. Paling ringan, akan ada tambahan 5,1 juta orang penduduk yang terjun ke garis kemiskinan. Menambahkan angka kemiskinan Indonesia menjadi 11,7% atau sekitar 30,8 juta orang total penduduk miskin.

Skema kedua, akan ada tambahan 8,25 juta orang penduduk yang menjadi miskin. Menambahkan total penduduk miskin menjadi 33,9 juta orang, yang membuat angka kemiskinan menjadi 12,8%.

Skema paling buruk, akan ada tambahan penduduk miskin mencapai 12,3 juta orang. Membuat angka kemiskinan melonjak menjadi 14,35% atau sekitar 37,9 juta orang total penduduk miskin.

Di lain pihak, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mengungkapkan angka kemiskinan di Indonesia bisa berpotensi meningkat menjadi seperti pada tahun 2011 karena imbas virus Corona. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan pada tahun 2011 sebanyak 30,12 juta jiwa atau 12,49% populasi. “COVID ini terjadi dari Maret-Mei sudah menyebabkan lonjakan kemiskinan, kita reverse ke 2011,” kata Sri Mulyani saat raker dengan Komisi XI DPR via virtual, Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Dia menyebutkan, potensi kemiskinan yang bertambah juga sejalan dengan angka pengangguran yang per Februari 2020 tercatat sebanyak 6,88 juta orang atau setara 4,99%. “Dari Kementerian Ketenagakerjaan sudah muncul angka pengangguran melonjak 2 juta hanya 1,5 bulan ini,” jelas Sri Mulyani. (detik)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->