Connect with us

Kota Banjarmasin

Chef Agus Sasirangan : “Kuliner Tradisional Lokal Menjadi Identitas Budaya”

Diterbitkan

pada

JADI JURI, Chef Agus Sasirangan saat menjadi juri lomba menu Soto Banjar di Festival Kuliner Banjar. Foto : asriyani

BANJARMASIN, Bagi Chef Agus Sasirangan kuliner tradisional adalah salah satu identitas budaya daerah yang menjadi ciri khas lokal. Kuliner khas lokal harus bahkan wajib dilestarikan sebagai hasil budaya warga sebuah daerah atau bangsa.

“Orang akan ke suatu daerah atau wilayah mencari suatu yang khas bukan suatu yang umum seperti kuliner kita Banjar ini,” kata salah satu jebolan Master Chef Indonesia ini.

Maka dari itu, sangat penting untuk tetap mempertahankan ciri khas kuliner sebagai dentitas daerah. “Nah kalau kita tidak punya identitas sendiri bagaimana cara orang bisa mengenal kita?” tegasnya.

Seperti dirinya, pria kelahiran Marabahan 17 Agustus 1986 ini terus mempertahankan ciri khas dirinya yang selalu menggunakan baju berbahan sasirangan. “Tentu supaya saya memiliki ciri khas tersendiri biar orang mengenali saya, begitu pula dengan kuliner harus ada ciri khasnya,” sebut agus.

Meskipun Banjar sendiri punya banyak jenis kuliner tetapi banyak pula masyarakat Indonesia yang belum mengetahui, kecuali Soto Banjar yang memang sudah terkenal dari dulu, bahkan banyak restoran dan warung makan di Indonesia yang mengunakan Soto Banjar sebagai salah satu menu special.

Cara yang paling efektif membuat makanan khas banjar ini bisa dikenal oleh banyak orang adalah melalui event-event yang diadakan pemerintah seperti festival kuliner.

“Karena dengan adanya kegiatan tersebut kita bisa memperkenalkan berbagai makanan tradisional khususnya pada kalangan muda sebagai penerus budaya kita, selain itu juga mendidik bahkan bisa menumbuhkan rasa bangga dalam diri mereka terhadap kekayaan kuliner yang kita miliki khusunya anak-anak Banjar,” jelasnya.

Pelestarian kuliner lokal, juga bisa melalui bisnis kuliner karena di jaman sekarang minat masyarakat terhadap kuliner terus meningkat. Tetapi permasalahannya adalah minat masyarakat terhadap makanan kuliner trdisional malah semakin menurun.

Foto : asriyani

“Banyak pencinta kuliner yang lebih tertarik untuk mencicipi hal yang baru dengan penampilan menarik maupun rasa yang unik. Dibandingkan dengan kuliner tradisional yang begitu-begitu saja bentuk dan rasanya pasti akan kalah dipasaran,” terangnya.

Adanya restoran-restoran yang berasal dari luar negeri yang menawarkan makanan-makanan asing nantinya akan mendorong terjadinya perubahan budaya terutama di kalangan anak muda.

“Untuk menjaga keberlangsungan kuliner tradisional, akan lebih baik jika kita berinovasi dengan mempertahankan cita rasa tradisional tetapi tetap dikemas secara modern,” pungkasnya. (asriyani)

 

Reporter : Asriyani
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->