Connect with us

HEADLINE

Besok, Tiket Resmi Gerindra Diserahkan ke Denny Indrayana untuk Tarung di Pilgub Kalsel!

Diterbitkan

pada

Besok Denny Indrayana terima Rekomendasi resmi Gerindra di DPP Foto: dok kanal

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Hampir sembilan bulan sejak pendaftaran, akhirnya rekomendasi resmi DPP Partai Gerindra secara resmi diserahkan kepada kandidat cagub Kalsel Denny Indrayana. Rencananya, rekomendasi tersebut akan diserhakan di DPP Gerindra di Jakarta, Jl Harsono RM, Jakarta Selatan, Senin (3/8/2020).

Rencana penyerahan rekomendasi kepada Haji Denny—panggilan Denny Indrayana, oleh Partai Gerindra disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Minggu (2/8/2020).

“Gerindra sekarang pada posisi memberikan rekomendasi kepada Pak Denny Indrayana untuk kemudian menunggu partai-partai koalisi agar bisa Pak Denny Indrayana maju pada pemilihan gubernur,” katanya.

Dasco, sebagaimana dilansir Detik.com mengatakan, saat ini Gerindra masih menunggu partai lain untuk berkoalisi. Dia mengungkapkan sudah ada beberapa partai yang juga ingin mengusung Denny. “Kelihatannya ada beberapa partai. Tapi partai mana saja, saya belum jelas,” ungkapnya.

Denny Indrayana sendiri kepada Kanalkalimantan.com, membenarkan adanya rencanya penyerahan rekomendasi tersebut dari DPP Gerindra.

Ia memastikan satu ‘tiket’ ke Pilgub Kalsel 2020. Hal ini setelah surat rekomendasi sementara DPP Partai Gerindra ada digenggamannya. Bukti sah dukungan tersebut melengkapi surat serupa yang sebelumnya diberikan DPP Partai Demokrat.

Sebelumnya, Haji Denny juga mengantongi rekomendasi sementara untuk mencari mitra parpol yang ditandatangani Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani. Rekomendasi sementara itu diserahkan oleh Waketum Sufmi Dasco Ahmad kepada Denny Indrayana.

Turunnya rekomendasi Gerindra ini sebagai tindaklanjut pertemuan Haji denny dengan Prabowo pada Senin (29/6/2020) malam. Pada pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan akan membantu di barisan penantang kubu petahana di Pilgub Kalsel. “Kita dukung Denny. Beliau bantu kita di Pilpres, jadi sekarang wajar kita bantu Beliau di Pilgub Kalsel,” kata Prabowo dikutip Denny dalam pertemuan tersebut.

Dengan dukungan Prabowo dan Gerindra tersebut, Denny sudah tinggal memastikan pendaftaran ke KPU sebagai calon gubernur. Sebab sebelumnya Haji Denny telah mendapatkan dukungan penuh dari Partai Demokrat. Minggu lalu Ketum Demokrat AHY mengatakan, Demokrat mendukung penuh di Pilgub Kalsel.

Dukungan penuh Ketum AHY tersebut, makin ditegaskan dengan pertemuan Haji Denny dengan Presiden Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, sehari sebelum bertemu Prabowo, tepatnya Minggu (28/6/2020) sore di kediaman. Dalam pertemuan itu SBY menyampaikan dukungan dan doa keberhasilan buat Haji Denny. “Selamat berjuang di Kalsel, Insya Allah menang,” katanya.

Gabungan 8 kursi Gerindra dan 3 kursi Demokrat sudah pas untuk menjadikan Haji Denny sebagai Cagub Pilgub Kalsel 2020. Dengan total 55 kursi DPRD Provinsi Kalsel, maka 11 kursi Gerindra-Demokrat sudah memenuhi syarat minimal 20% kursi pencalonan.

Namun, Denny rupanya tidak hanya memastikan 11 kursi DPRD Provinsi. Sedang berada di Jakarta, Denny terus berkeliling dan memastikan mendapatkan dukungan partai lainnya. Ketika ditanya, ia tidak mau mengungkapkan partai mana saja yang ditemuinya. “Saya terus membangun komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi. Insya Allah dalam waktu dekat partai koalisi kami akan mendeklarasikan dukungannya,” katanya.

Dari sejumlah parpol yang sebelumnya diklaim sebagai pendukung incumbent, menyisakan PKB dengan 5 kursi, PPP 3 kursi dan Hanura 1 kursi. Untuk PKB dan PPP, kabarnya sudah menjadi incaran koalisi besar Sahbirin-Muhidin. Tapi, bukan berarti peluang tak ada. Sebab kenyataannya, sebelum Demokrat pun diklaim sebagai parpol yang didekati incumbent.

Padahal nyatanya, Demokrat jauh hari sebelumnya sudah menyerahkan ‘surat tugas’ kepada Denny untuk mencari mitra koalisi sebagai wujud dukungan!

Di atas kertas, tentu saja jumlah partai pengusung Haji Denny kalah melawan koalisi incumbent. Dimana parpol yang direkrut saat ini cuma dua, yakni Demokrat dan Gerindra yang memiliki total 11 kursi di parlemen. Sedangkan incumbent, memiliki 5 partai pengusung. Terdiri dari Partai Golkar dengan 12 kursi, PDIP dengan 8 kursi, PAN 6 kursi, PKS 5 Kursi, dan Nasdem 4 kursi. Total jumlah kursi pengusung berjumlah 35 kursi. Tapi, besaran jumlah parpol bukan ukuran kemenangan!

Strategi politik menjadi kunci dalam pemenangan Pilgub 2020 nanti. Sebab di tengah Covid-19 ini, suasana Pilkada akan berbeda dengan sebelumnya. Inilah yang menjadi tantanga kedua pihak, baik incumbent maupun penantang. (kanalkalimantan.com/cel)

 

Reporter: Cel
Editor: KK


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->