HEADLINE
Berkunjung ke Situs Geopark Meratus Kampung Jamu Obat Tradisional di Loktabat

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Di sebuah rute bagian selatan Geopark Meratus, wisatawan akan menemukan sebuah kampung bersolek hiasan khas dan warna-warni lukisan bertuliskan “Kampung Pejabat”.
Ya, Kampung Pejabat akronim Kampung Jamu dan Obat Tradisional menjadi salah satu situs Geopark Meratus yang tak boleh ketinggalan untuk dikunjungi oleh warga dunia.
Kampung Pejabat berlokasi di Jalan RO Ulin, tepatnya masuk kawasan RT 06/RW 02 Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru.
Sebelum resmi menjadi situs nomor 12 Geopark Meratus, Kampung Pejabat aslinya sudah berdiri sejak tahun 1979 silam.
Baca juga: Wakil Rakyat Kapuas Apresiasi TMMD ke-124 di Desa Lamunti Permai
Dalam perjalanannya, Kampung Pejabat menjadi ikon Wali Kota Banjarbaru sejak tahun 2017.
“Sampai sekarang semua kelompok yang berisi 22 orang masih mengolah dan menjual jamu,” ujar Tarmudji, Ketua RT di Kampung Pejabat, saat ditemui Kanalkalimantan, Rabu (4/6/2025).

Pembuatan jamu yang disajikan di Kampung Pejabat. Foto: wanda
Dari upaya masyarakat mempertahankan budaya jamu dan obat tradisional, akhirnya menarik minat wisatawan-wisatawan lokal hingga manca negara untuk datang bahkan sekadar melihat kampung ini.
Baca juga: TMMD ke-124 di Desa Lamunti Permai Ditutup, Sinergi TNI-Rakyat Membangun Desa
Kampung Pejabat pun digaet sebagai situs Geopark Meratus bersama dua situs lainnya yang terletak di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yakni Kampung Purun dan Pendulangan Intan Tradisional.
“Karena Kampung Pejabat juga termasuk tempat budaya, makanya masuk dalam situs Geopark Meratus,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, berkat Allah SWT pengunjung tetap banyak, dimana-mana juga sudah ada petunjuknya untuk sampai ke kampung jamu ini,” imbuh dia.

Tarmudji, Ketua RT di Kampung Pejabat, Kelurahan Loktabat Selatan. Foto: wanda
Baca juga: Tidak Tuntutan Hukuman Mati, Keluarga Juwita Kecewa
Dengan pembuatan jamu ini pula mereka mengupayakan agar pariwisata tradisional di Banjarbaru tetap maju bersama dengan Geopark Meratus.
Tarmudji menyebutkan, jamu yang paling banyak diminati pengunjung di antaranya kunyit asam sirih, kunyit sirih, kunci sirih pinang, beras kencur, dan temulawak.
“Bahan baku pembuatan jamu sebagian diambil dari tanaman kita, sisanya beli di pasar. Untuk satu gelas jamu kita hargai Rp 4 ribu, sedangkan jamu botolan mulai dari Rp 8 ribu sampai Rp10 ribu,” sebutnya.
Harga jamu yang ditawarkan cukup murah serta suasana kampung yang nyaman dan asri membuat banyak wisatawan manca negara berdatangan.
Baca juga: Tuntutan Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI AL, Otmil: Sesuai Perbuatan Jumran
“Pengunjung berbagai daerah dari seluruh Indonesia sudah ke sini, bahkan dari luar negeri ada yang dari Korea Selatan, Jepang, Afrika, Irlandia, Australia ke sini minum jamu,” aku Tarmudji. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie

-
kampus2 hari yang lalu
BEM-KM Faperta ULM Siapkan PKM di Desa Matang Batas Tapin
-
PTAM INTAN BANJAR3 hari yang lalu
Sambut HUT, PTAM Intan Banjar Gelar Promo Spesial untuk Pelanggan
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Posyandu Melati Berlina Wakili Banjarbaru di Tingkat Provinsi
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Jemaah Haji Kloter 1 Tiba Dini Hari di Debarkasi Banjarmasin
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Sambut Kepulangan Tamu Allah, GM Bandara Syamsudin Noor: Proses Debarkasi 15 Juni hingga 8 Juli
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Lima PAC Muslimat NU Amuntai Dilantik