Connect with us

Lifestyle

Berawal Hobi Lukis dan Cosplay, Remaja Kreatif dari Martapura Bisa Menuai Cuan

Diterbitkan

pada

Akhmad Fauzi Ramadhani, pemuda kelahiran Martapura, 7 Februari 1995 yang menjadi seorang seniman lukis di Martapura Kabupaten Banjar, sekaligus menikmati hobinya menjadi cosplayer. Foto: dok.pribadi

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – “First draft is bullshit”. Sebuah kalimat yang dipopulerkan oleh seorang novelis asal Amerika, Ernest Hemingway.

Tak disangka kalimat itu lah yang pertama kali terucap dari mulut seorang pegiat seni lukis asal Martapura Kabupaten Banjar, Akhmad Fauzi Ramadhani.

Bukan tanpa sebab ternyata kalimat itu yang membawa nama Akhmad Fauzi Ramadhani kini menjadi dikenal sebagai seniman lukisan di Martapura yang meraup banyak cuan.

Menurut Dhani, sapaan akrabnya, kalimat itu mengajarkan dirinya untuk tidak ragu mencoba sesuatu. Karena pada dasarnya segala hal yang dilakukan pertama kali itu tidak akan bisa sempurna.

Baca juga: Tinggalkan Dukungan KTP Batal ke DPD RI, Sofwat Hadi Malah Incar Kursi DPR RI

“Saya berkaca pada kalimat itu yang intinya tidak usah ragu untuk mencoba, karena segala hal yang dilakukan pertama kali itu pasti tidak akan bagus atau gagal, ini bisa diterapkan dalam hal apapun, mulai dari karier sampai hobi,” sebut Akhmad Fauzi Ramadhani, ditemui Kanalkalimantan.com.

Kalimat itu pun tercermin dalam diri Dhani –sapaan akrabnya- yang memiliki kesibukan bekerja sebagai pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar, ternyata juga bisa sembari menekuni dua hobi sekaligus.

Bahkan saat ini ia juga menambah kebebasan berhobinya di bidang seni kreatif bermain kostum atau biasa disebut cosplayer.

Kepada Kanalkalimantan.com, Dhani dengan semangat memberikan kisah ketekunannya dalam melakoni dua hobi sekaligus yakni melukis dan cosplay.

Hobi melukis itu ternyata muncul saat laki-laki kelahiran Martapura ketika menginjak umur 17 tahun atau saat kelas dua sekolah menengah atas. Meski begitu, dia baru mulai pede dan berani mempublikasikan hasil karyanya sejak tahun 2021.

“Awalnya menggambar dan melukis dengan jenis objek, tapi sejak tahun 2021 saya coba sering upload di media sosial saya instagram @god_palace,” ungkapnya.

Dari situ terungkap jika pemuda berusia 28 tahun ini berhasil menghasilkan puluhan lukisan yang bahkan berhasil dia tukar dengan uang seharga Rp 60 ribu kepada penikmat seni di Martapura.

Baca juga: Simpan Narkoba Madi Naga Masuk Penjara

Tak perlu memakai alat yang canggih atau bahkan studio lukis andal, Dhani hanya mengandalkan cat air dan kanvas ukuran 30×30 untuk bisa leluasa melukis di kamarnya.

Begitu juga dengan hobi cosplaynya. Kostum dan make-up dia buat secara autentik dan juga unik agar menonjol dan menarik perhatian.

Biasa menirukan karakter Mobile Legends, Dhani pun berhasil mencuri atensi publik lewat kostum hingga properti penunjang yang dibuat semirip mungkin.

“Saya menirukan karakter Alucard dari Mobile Legends, kemudian membawa pedang ataupun gitar. Dengan konsep itu saya membuat kostum dengan penjahit dan mengikuti ajang kostum event cosplay,” ungkapnya.

Dari hobi bermain kostum atau cosplay ini membuatnya menjadi pemuda sukses yang kreatif.

Menurut Dhani, dunia cosplay adalah dunia segala usia. Penggemarnya dari berbagai lapisan usia, dari anak kecil, remaja hingga dewasa. Sayangnya, masih banyak orang memandang sebelah mata cosplay ini.

“Beberapa orang menganggap seni kostum kreatif ini hobi yang tidak jelas, dan masih belum banyak diterima oleh masyarakat terutama di Martapura. Padahal banyak sekali event-event cosplay yang menjanjikan, namun akhirnya jadi jarang tersorot,” imbuhnya.

Berkat keseriusannya, Dhani membuktikan hobi cosplay bukanlah hobi yang tidak ada gunanya. Lebih dari sekadar hobi, pemuda ini menemukan jalan hidupnya melalui cosplay.

Baca juga: Pemkab Banjar Jajaki Pembangunan Pembangkit Listrik Hidro Mikro di Telaga Bauntung

“Meskipun belum pernah memenangkan perlombaan kostum namun menurut saya kita tidak harus pintar dalam hal itu. Begitu pun dengan melukis, tidak ada aturan atau apapun, jadi saya merasa bebas,” ungkapnya.

Dari seni kostum kreatif ini, dia belajar banyak hal yang sebelumnya tak didapatkan di bangku sekolah maupun pekerjaannya.

Dhani pun memanfaatkan libur akhir pekannya untuk melakoni dua hobinya itu. Dia pun mengungkapkan perasaannya yang menjadi lebih bebas lewat melakukan hobinya itu.

Meski tidak digeluti secara profesional dan sebagai hobi tapi Dhani memiliki kemampuan yang sangat baik hingga mampu membuat lukisan yang keren layaknya pelukis profesional.

Kendati pada akhirnya mereka tidak melukis untuk dijadikan mata pencaharian. Keahlian Dhani ini dalam melukis dan menggambar semakin menambah pesona mereka dan membuktikan bahwa mereka multitalenta.

Karya yang mereka hasilnya juga memiliki ciri khas sendiri dan nggak kalah bagus dengan karya seniman handal.

Terakhir, Dhani juga melantuntan sebuah kutipan ‘quotes’ dari Tony Buzan, seorang psikolog sekaligus ilmuwan dari Inggris.

“Jangan terobsesi untuk meniru orang lain, karena semakin keras kita meniru orang lain, semakin tidak mirip kita dengan orang yang kita tiru tersebut,” ujar penyandang gelar sarjana guru Bahasa Inggris Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->