Connect with us

HEADLINE

Banjir Kepung Barabai, Pusat Kota dan Pasar Lumpuh

Diterbitkan

pada

Banjir menerjang Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (15/11/2021) pagi. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BARABAI – Banjir kepung Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Senin (15/11/2021) pagi hingga sore. Menyusul kiriman air dari hulu Pegunungan Meratus yang mulai genangi ruas-ruas jalan di Kota Barabai.

Pusat Kota Barabai sejak pagi sekitar pukul 10.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita nyaris lumpuh total karena genangan air sudah menutupi ruas-ruas jalan di ibu kota HST itu.

Pasar Barabai lama yang berada tak jauh dari pusat kota Barabai tidak bisa beroperasi, begitu juga Pasar Keramat Barabai sebagian tak bisa menjalankan roda ekonomi sejak pagi hingga sore hari.

 

 

Baca juga: Kejati Kalsel Didesak Ambil Alih Kasus Sengketa Lahan Plasma Sawit di Batola

Informasi yang diperoleh dari warga Barabai, Dillah, kawasan pasar Barabai lama sejak pagi hingga sore hari, sudah tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

“Lapangan Dwi Warna Barabai mulai sekitar jam sepuluhan sudah tergenang air, sampai sore tadi,” ujar Dillah dihubungi Kanalkalimantan.com, Senin (15/11/2021) malam, sekitar pukul 20.00 Wita.

Memang diakui, Dillah, air sejak pagi hingga menjelang sore terus naik di sejumlah permukiman warga, terutama di sepanjang bantaran aliran sungai yang ada di kota Barabai. “Kiriman dari hulu sana, hujan di hulu, Barabai tenggelam, bisa dikatakan saat ini pusat kota Barabai lumpuh,” katanya.

Baca juga: Tenaga Surveilans RSUD Ratu Zalecha Raih Penghargaan Nakes Teladan dari Kemenkes

Pun, rumah dinas Bupati HST yang ada di Jalan Bhakti dan kantor DPRD HST di Jalan Brigjend H Hasan Basri tak luput dari banjir. Begitu juga alun-alun atau lapangan Dwi Warna di Jalan Dwiwarna Barabai, terendam air hingga setengah meter. Rendaman air itu terjadi sejak pagi sampai menjelang malam hari.

Bahkan, luasan banjir sudah menyapa Kampung Qadhi, Jalan Tri Kesuma, Kelurahan Barabai Darat serta beberapa ruas jalan perkampungan.

“Warga juga harus berhati-hati dengan aliran listrik, jangan sampai lengah karena bahaya setrum bisa mengancam. Kita berdoa semoga tetap aman dan selamat,” kata Camat Barabai Ramadhani.

Dari pemantauan debit air sejumlah sungai yang mengelilingi Kota Barabai terus naik. Bahkan, sudah mencapai dua meter lebih.

Baca juga: Warga Sintang Ditemukan Tewas Dalam Rumah Yang Terendam Banjir

“Kami terus pantau kenaikan air terutama Sungai Hantakan, karena kita khawatir luapan makin meluas, ditambah insensita curah hujan tinggi beberapa hari ini, terutama dari hulu Meratus,” beber Ramadhani.

Sementara itu, salah seorang pedagang di dekat lapangan Dwi Warna Barabai mengaku, sudah tidak bisa beaktivitas karena debit air sudah menggenangi lapak jualannya.

“Tak bisa berjualan, sibuk amankan harta benda saja,” kata Isnaniah. Ia pun berharap banjir kali ini tidak seperti awal tahun tadi, segera surut dan dapat beraktivitas seperti sedia kala.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST melalui BPBD, Dinkes, serta Dinsos sudah mulai menyiapkan posko di Stadion Mandingin Barabai. Sejumlah personel sudah bekerja melakukan penanganan sejak pagi hari.

TRC BPBD HST dengan sejumlah relawan juga tampak melakukan evakuasi di seputar titik rumah Kota Barabai yang terendam. (kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->