Connect with us

HEADLINE

Ancaman Karhutla di Kalsel, BMKG Prediksi Kemarau Terjadi Mei

Diterbitkan

pada

Apel siaga Karhutla di Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (2/3/2021). Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla), bersamaan dengan digelarnya apel gabungan, Selasa (2/3/2021) pagi.

Dipusatkan di lapangan apel Polda Kalsel Jalan A Yani Km 21, Banjarbaru, kegiatan ini dalam rangka pengecekan kesiapan pasukan maupun sarana prasarana yang dikerahkan nantinya untuk menanggulangi ancaman karhutla. Petugas yang dilibatkan terdiri TNI, Polri, hingga BPBD.

Apel gabungan dipimpin secara langsung Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA didampingi Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto dan Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Firmansyah.

Kepada awak media, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal, mengungkapkan, penetapan siaga Karhutla dipicu jelang memasukinya musim kemarau. Hal ini sebagaimana laporan BMKG yang memprediksi akan terjadi pada Mei mendatang.

 

“Sesuai prediksi BMKG, kemarau akan mulai berlangsung pada bulan Mei. Sebagaimana kita ketahui, kalau daerah kita sangat berpontensi terjadi karhutla di musim kemarau. Nah, hari ini kita persiapan personil yang nantinya bertugas, alat sarana prasana, metode, dan koordinasi untuk menanggulangi ancaman Karhutla di Kalsel,” ujarnya.

Safrizal turut menginstruksikan adanya pembentukan tim relawan di tiap-tiap desa, yang tujuannya untuk secara langsung memonitoring kondisi di lapangan. Sebab diakuinya bahwa petugas gabungan memang tidak dapat mengakomodir seluruh wilayah.

“Aparat kita tidak akan cukup. Untuk itu kita sangat mengharapkan partisipasi publik. Selama dua bulan ke depan, kita gencarkan sosialisasi ke masyarakat. Utamanya untuk tidak membakar hutan dan lahan,” bebernya.

Berkaca dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, Safrizal juga menyinggung munculnya Karhutla akibat kepentingan perusahaan korporasi. Oleh karena itu, ia mengancam tentang adanya sanksi tegas dari pihak kepolisian.

“Mau itu korporasi ataupun perorangan, kalau ketangkap akan diproses hukum dan diberikan sanksi tegas. Kepada pemerintah di setiap kabupaten kita diharapkan juga memfasilitasi masyarakat yang akan membuka lahan. Termasuk yang juga masyarakat yang ingin panen,” tegasnya.

Berdasarkan laporan BPBD, untuk titik hot spot atau titip api di wilayah Kalsel masih dinyatakan nihil. Selama dua bulan ke depan memasukinya musim kemarau, petugas gabungan akan gencar melakukan upaya antisipasi.

Sementara itu, Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto, mengklaim tak akan memberikan toleransi tindakan siapapun yang berusaha membakar hutan dan lahan. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersineger dan berkerja sama guna menanggulangi karhutla.

“Selama ini, kita memberikan tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar. Mudahan ada efek jeranya dan tidak mengulangi perbuatan yang sama di tahun ini. Kami akan selalu siap siaga, tapi kita sadar kondisi di lapangan itu tidak bisa diprediksi. Artinya kita tidak bisa berkerja sendiri, semuanya harus kerja sama,” terang jenderal bintang dua itu.

Terakhir, Irjen Pol Rikwato mengingatkan atas menakutkannya dampak dari bencana Karhutla. Bahkan, ia menceritakan fenomena yang terjadi beberapa tahun silam, dimana saat Karhutla masif terjadi di sejumlah daerah di Indonesia membuat negara asing ikut terdampak akibat menerima kiriman kepungan asap tebal.

“Karhutla itu memberikan efek kepada dunia internasional, akibat kiriman asap keluar negeri. Saya harap peristiwa seperti itu tidak terulang di tahun ini,” tuntasnya. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->