HEADLINE
Sebulan Banjir di Sintang Masih 3 Meter, Listrik Padam, Ratusan Ribu Warga Mengungsi
KANALKALIMANTAN.COM, PONTIANAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat tinggi muka air banjir masih berkisar antara 1-3 meter, kondisi ini sudah berlangsung hampir sebulan.
BPBD menyebut tinggi muka air berangsur surut hingga 50 cm di beberapa lokasi, namun masih tinggi di Kecamatan Kayan Hilir dan Sintang.
“Dua wilayah tersebut termasuk dari tiga wilayah yang terdampak paling tinggi banjir di Kabupaten Sintang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (16/11/2021).
Data per hari ini, Selasa (16/11/2021), jumlah warga terdampak mencapai 35.807 KK (kepala keluarga) atau 124.497 jiwa, sedangkan mereka yang mengungsi berjumlah 7.545 KK atau 25.884 jiwa.
Baca juga: Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, Dispersip Kalsel Sebut Pentingnya Penyelamatan
Warga yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian dengan 36 dapur umum di 12 kecamatan yang terdampak banjir.
BNPB mengimbau warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di saat darurat, seperti saat proses evakuasi maupun di posko pengungsian.
Selain itu, banjir juga menyebabkan 77 gardu PLN sempat mengalami gangguan, 16 gardu sudah berfungsi normal, sedangkan 61 lainnya masih padam.
“Pihak PLN terus melakukan perbaikan di lapangan dengan memperhatikan faktor keselamatan petugas,” tuturnya.
Baca juga: Kronologi Laka Maut Yamaha R15 vs Supra X di Trikora, Satu Pemotor Tewas
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, wilayah Kabupaten Sintang masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang.
“Menyikapi potensi hujan, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga, khususnya menghadapi bahaya banjir susulan,” ucapnya.
Diketahui, banjir di Kabupaten Sintang ini terjadi sejak 21 Oktober 2021 lalu akibat hujan ekstrem mengguyur sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap.
Tak hanya itu, pada bagian hilir, pasang laut terjadi sehingga aliran sungai terhambat dan banjir bertahan hingga kini.
Kedua belas wilayah administrasi terdampak yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Sintang, Binjai Hulu, Tempunak, Kelam Permai, Sei Tebelian, Ketungau Hilir, Sepauk, Dedai, Serawai dan Ambalau. (Suara.com)
Editor : kk
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Polresta Banjarmasin Tengah Selidiki Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Relokasi Normalisasi Sungai Kuranji di Cempaka Warga Ada yang Tak Setuju
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Balai Kota Banjarbaru Gelar Nobar, Begini Ragam Respon Warga
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Baliho Curhat Korban Investasi Bodong di Banjarmasin Diturunkan
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Rumah Kosong di Lingkar Dalam Selatan Banjarmasin Terbakar