Connect with us

Kota Banjarmasin

65 Kasus DBD di Banjarmasin, Pemberantasan Sarang Nyamuk Harus Masif

Diterbitkan

pada

Peringatan Asean Dengue Day (ADD) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak, pemerintah dan warga berkolaborasi cegah DBD. Foto: prokopimbjm

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kesadaran masyarakat Kota Banjarmasin dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) harus terus ditingkatkan.

Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan mendorong masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah dan Dinas Kesehatan untuk mencegah dan mengantisipasi potensi naiknya kasus DBD di Kota Banjarmasin.

Salah satunya gencar melakukan pemantauan mandiri berkenaan dengan jentik di rumah masing-masing ataupun genangan-genangan yang bisa menimbulkan perkembangbiakan dari nyamuk aedes aegypti bersebut.

Baca juga: Seorang Nenek Dituduh Tetangga Curi Kelapa Berakhir Damai, Begini Kronologisnya

Melalui peringatan Asean Dengue Day (ADD) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak, pemerintah mengingatkan masyarakat bahwa kasus DBD dapat meningkat saat suhu panas dan basah yang datang tak menentu.

“Kemudian juga untuk saat ini mungkin musim susah ditebak, saat ini memang bukan musim hujan, tapi dengan 10 hari masa berkembang biak itu harus waspadai dengan perkembangan nyamuk demam berdarah ini,” kata Sekdako Banjarmasin, Ikhsan Budiman.

Penting kiranya menjadikan sebuah peringatan bersama, karena Kota Banjarmasin merupakan salah satu wilayah endemik penyakit demam berdarah jika dilihat melalui karakteristik wilayah yang terdiri dari rawa dan lahan basah.

“Peringatan Asean Dengue Day tahun 2023 ini menjadi momen yang sangat penting bagi kota Banjarmasin karena untuk kasus ini di Banjarmasin lumayan nih, ada yang sampai meninggal,” sebutnya.

Baca juga: BBM Jenis Baru Pertamax Green 95, Harga Sekitar Rp13.200 per Liter

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin untuk tahun 2023 tercatat ada 65 kasus penyakit DBD yang tersebar di beberapa wilayah.

“Khusus di Kelurahan Sungai Andai sendiri ada 10 kasus, tapi jangan melihat dari 65 atau 10 kasus, kita harus melihat demam berdarah ini, walaupun hanya 5 kasus, potensi untuk penyebab kematian sangat tinggi 10 hari tidak tertangani atau 1 minggu bisa menyebabkan kematian,” jelasnya.

Ikhsan menuturkan beberapa masyarakat sudah melakukan pola 3M, ada yang menguras bak mandi secara rutin kemudian bak mandi ditutup, kaleng yang tidak terpakai dikubur, kemudian plastik yang tidak terpakai dikumpulkan, sehingga potensi nyamuk demam berdarah digenangan air yang bersih bisa diantisipasi.

Peringatan Asean Dengue Day (ADD) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak, pemerintah dan warga berkolaborasi cegah DBD. Foto: prokopimbjm

“10 kasus ini hanya dari Sungai Andai, belum dari daerah lain maka dari itu peran serta masyarakat, pemerintah, kawan-kawan yang lain tadi juga disampaikan, PKK, para lurah dan segenapnya itu melakukan gotong royong,” pesan Ikhsan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan mengungkapkan gerakan dalam kegiatan untuk mencegah dan mengantisipasi  penyakit demam berdarah dilakukan secara masif.

Baca juga: Wali Kota Aditya-Vivi Zubedi Borong Dua Penghargaan Manggala Karya Kencana 2023 BKKBN RI

“Karena 3 bulan kedepan kita memasuki musim el nino yang panasnya memang sampai bulan Agustus itu dan disitu akan lebih menguatkan untuk nyamuk itu berkembang biak,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan.

Kadinkes Banjarmasin berharap dengan kesadaran masyarakat yang kian meningkat maka angka demam berdarah bisa ditekan.

Dia juga memaparkan tahun 2022 lalu sedikitnya ada 64 kasus dalam setahun, sementara dalam kurun waktu 6 bulan ini ada 65 kasus DBD. Untuk itu sambungnya, penting peran dari Dinas Kesehatan bergerak bersama-sama dengan masyarakat.

“Supaya kita bergerak berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, masing-masing RT atau bahkan kader jumantik yang tersebar di kelurahan untuk mengedukasi masyarakat,” tutup Kadinkes. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->