Connect with us

HEADLINE

6 Unit Bus Trans Banjarmasin Sedot Anggaran Hingga Rp 10 Miliar


Ibnu: Ada Tawaran dari Investor Swasta Kembangkan Capsul Bus


Diterbitkan

pada

Bagian interior salah satu Bus Trans Banjarmasin. foto: fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Bus Trans Banjarmasin yang baru diresmikan merupakan ‘hadiah’ empat tahun kepemimpinan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Walikota H Hermansyah. Saat ini, sudah ada 6 bus yang siap beroperasi dengan awak 18 orang supir.

Nantinya, pada APBD tahun 2020 akan ada lagi penambahan Bus Trans Banjarmasin guna menunjang tuntutan penyedian transportasi publik di ibu kota provinsi ini. Sehingga ditargetkan, bakal hadir 20 unit Bus Trans Banjarmasin akan mengaspal di kota Banjarmasin.

Lalu, berapa anggaran yang dibutuhkan guna pengadaan Bus Trans Banjarmasin? “Tahun lalu sekitar Rp 5 miliar, tahun ini sekitar Rp 5 miliar lagi. Sehingga totalnya sekitar Rp 10 miliar. Jika terpenuhi empat koridor lagi sekitar Rp 20 miliar,” ungkap Ibnu.

Kendati demikian, Ibnu tidak menampik adanya tawaran yang datang dari investor swasta yang siap menunjang transportasi publik di Kota Seribu Sungai ini. Ia menyebut, bus yang akan dikelola swasta ini berbentuk capsul bus.

“Ada penawaran capsul bus masuk ke kita, namun paling tidak kita sudah memulai sarana transportasi publik yang nyaman untuk mendukung program Smart Transportation. Apakah akan masuk investor dengan pendekatan capsul bus, sepertinya tidak masalah,” jelas Ibnu.

Baca juga: Bus Trans Banjarmasin Resmi Diluncurkan, Cek Waktu Operasionalnya

Bus Trans Banjarmasin resmi diluncurkan, Senin (17/2/2020). foto: fikri

Soal tarif yang dikenakan tentu bergantung dari pengelola. Jika Pemko Banjarmasin akan mengenakan tarif yang akan diatur melalui Perda, maka pengelola swasta juga menyesuaikan dari tarifnya. Harapannya, kedua moda bus ini bisa menggunakan pembayaran mode casless atau uang elektronik seperti halnya di kota-kota besar di Indonesia.

Baca Juga: Sementara Gratis! Ini Rute Perlintasan Bus Trans Banjarmasin

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Banjarmasin Ichwan Noor Chalik menambahkan, dari 13 koridor yang ada di kota Banjarmasin, Bus Trans Banjarmasin hanya melayani dua koridor terlebih dahulu yang diambil alih oleh Pemko. Sementara, 11 koridor lainnya diharapkan diisi oleh pihak ketiga, seperti swasta, komunitas driver angkot kuning dan lain-lain. “Jadi, jika Pemko akan menerima tambahan 6 unit bus lagi, kita hanya layani dua koridor,” kata Ichwan.

Bus Trans Banjarmasin. foto: fikri

Menariknya, kepada driver bus, Ichwan menegaskan bahwa shalat harus diutamakan jika telah masuk waktunya. Gagasan ini muncul saat salah seorang driver mempertanyakan soal waktu shalat ketika bus tengah beroperasi.

“Kalau sudah adzan, di mesjid terdekat harus berhenti dan silakan kepada penumpang yang shalat. Tapi sebaiknya penumpangnya ikut shalat juga,” kata Ichwan lagi.

Lalu, bagaimana mekanisme operasional Bus Trans Banjarmasin? Menurut Plt Kasatpol PP Kota Banjarmasin ini, bus akan berangkat jika terisi penumpang. Ia menegaskan, sopir tidak boleh menurunkan dan menaikkan penumpang di luar halte bus yang ditetapkan. “Karena ini bukan angkot, jadi naik turun penumpang harus di halte. Tidak boleh ngetem juga,” tandas Ichwan. (kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->