Connect with us

HEADLINE

17 Mei Hari Buku Nasional, Sejarah dan Tokoh Pencetusnya

Diterbitkan

pada

Ilustrasi Hari Buku Nasional. Grafis: rideka/kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Selamat Hari Buku Nasional, Tanggal 17 Mei adalah hari yang spesial untuk para pecinta buku, karena di hari ini lah hobi baca dirayakan masyarakat Indonesia.

Penasaran siapa yang mencetuskan Hari Buku Nasional pertama kali? Karena tokoh itulah, kita kembali bisa mengembangkan minat baca.

Sejarah tercetusnya Hari Buku Nasional ini merupakan kisah yang menarik untuk dibahas.

 

Sejarah Hari Buku Nasional

Baca juga: Kloter 1 Haji Embarkasi Banjarmasin Terbang 29 Mei, Jemaah Diminta Terus Jaga Kesehatan

Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei ternyata dicetuskan pertama kali oleh Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan Nasional dalam Kabinet Gotong Royong pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri.

Peringatan Hari Buku Nasional pertama kali dirayakan pada tahun 2002. Lalu, mengapa ditetapkan pada tanggal 17 Mei? karena didasarkan pada tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional yakni tanggal 17 Mei 1980.

Malik Fadjar mencetuskan Hari Buku Nasional bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia, yang pada saat itu masih sangat rendah.

Keprihatinan Mendiknas saat itu akhirnya mendorongnya untuk mencetuskan Hari Buku Nasional agar bisa menarik minat masyarakat untuk membaca.

Adanya Hari Buku Nasional diharapkan bisa meningkatkan angka penjualan buku di Indonesia dan angka melek huruf pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan membaca akan beriringan dengan perkembangan pendidikan. Maka dari itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kita harus meningkatkan daya literasi terlebih dahulu.

 

Abdul Malik Fadjar, Sosok di Balik Hari Buku Nasional

Abdul Malik Fadjar, pencetus Hari Buku Nasional. Foto: ist

Almarhum Malik Fadjar, lahir di Yogyakarta pada tanggal 22 Februari 1939 ini, merupakan putra keempat dari tujuh bersaudara. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung dalam dunia pendidikan, bersekolah formal di Sekolah Rakyat (SR) Negeri Pangenan Kertoyudan Magelang, lalu meneruskan pendidikannya di Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) Negeri Magelang.

Baca juga: SMPN 1 Banjarbaru Gelar OSN 2023

Di masa-masa sekolah itu lah ia aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan. Pada tahun 1972, ia lulus dari Program Studi Pendidikan Kemasyarakatan Islam, IAIN Sunan Ampel Fakultas Tarbiyah Malang. Lalu di tahun 1981, ia berhasil meraih gelar Master of Science dari Department of Educational Research, Florida State University, Amerika Serikat.

Hingga kini, Malik Fadjar dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama pada masa Presiden BJ Habibie, Menteri Pendidikan Nasional di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia.

Beliau tutup usia pada 7 September 2020 di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih dalam bidang pendidikan. Ia juga berkontribusi besar dalam membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan di daerah Yogyakarta dan Magelang.

Dari sejarah singkat dari tercetusnya Hari Buku Nasional dan berkenalan dengan sang pencetus, yakni Abdul Malik Fadjar. Ia sosok yang berperan besar dalam pendidikan di Indonesia. Dengan adanya Hari Buku Nasional, diharapkan bisa meningkatkan minat baca dan literasi untuk menunjang kualitas sistem pendidikan di Indonesia. (Kanalkalimantan.com/al)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->