Connect with us

Kabupaten Banjar

Tiga Komplek di Sungai Sipai Martapura Terisolir, Banjir Menutup Jalan Utama

Diterbitkan

pada

Genangan air selutut kaki orang dewasa yang memutus akses jalan utama masuk Komplek Fanama Indah Permai, Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Akses jalan utama masuk tiga komplek perumahan di Jalan Veteran, Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, terisolir banjir, bahkan tak satu pun kendaraan bermotor bisa masuk ke dalam kawasan permukiman.

Tiga komplek itu yakni Komplek Fanama Indah Permai, Komplek Al Kautsar Residence, dan Komplek Luthfia Tunggal, akses jalan yang dilalui warga menuju ke rumah terputus.

Kepungan banjir masih menggenangi jalan utama sepanjang 200 meter dari pintu gerbang komplek dengan ketinggian selutut kaki orang dewasa.

Dikatakan Surya, warga Komplek Fanama Indah Permai, banjir tersebut menggenangi jalan utama  sejak hari Jumat (24/2/2023) dan hingga hari ini, air semakin meninggi hingga menutup akses jalan utama.

 

Baca juga: Banjir di Pengaron Capai 2 Meter, Jalan Utama Tak Bisa Dilewati

“Setiap tahun seperti ini jadi bisa dibilang langganan banjir komplek kita ini. Cuman tahun ini saya lihat seperti makin mau bertambah tinggi airnya, karena biasanya tidak sedalam ini,” ungkap Surya, kepada Kanalkalimantan.com, Selasa (28/2/2023).

Meski genangan air tak sampai memasuki rumahnya, namun karena banjir dia tak bisa melalui jalan tersebut dengan roda dua. Surya dan warga lainnya memilih untuk memarkir sepeda motor tepat di pintu gerbang komplek.

Mereka rela berjalan kaki menempuh banjir hingga akhirnya bisa sampai menuju rumah masing-masing.

“Untung-untungan kita berani parkir di sini, meskipun ya gak terjamin keamaannnya. Tapi kalau mobil warga komplek parkirnya di seberang jalan di luar komplek,” sebutnya.

Dirinya berharap, banjir dari luapan air sungai di wilayah desa itu dapat ditindak lanjuti oleh pemerintah. Mengingat hanya itu akses jalan yang digunakan warga komplek untuk pergi beraktivitas sehari-harinya.

Baca juga: Madrasah Langganan Banjir di Cempaka, Terus Berulang, Setahun Bisa 5 Kali

“Yang pasti sudah beberapa ini aktivitas warga terganggu, jadinya lebih banyak menggunakan effort untuk sampai ke rumah dan capek juga lama. Seperti saya saja setiap membawa anak keluar harus digendong dulu,” jelasnya.

Bahkan ujar Surya genangan banjir itu juga bisa memberikan dampak yang kurang bagus bagi warga yang sering melewatinya.

Seperti halnya hewan-hewan berbahaya seperti lintah yang sering ditemui menggigit kaki di dalam genangan banjir. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->