HEADLINE
Tiga Jalur Banjir di Ibu Kota, DPUPR Banjarbaru Siapkan Penanganan Hulu ke Hilir
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Memasuki tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Banjarbaru melaksanakan review masterplan penanganan banjir di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
DPUPR Banjarbaru akan kembali menyelesaikan sejumlah persoalan banjir sesuai dengan masterplan penanganan banjir.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Banjarbaru, M Deny Pramudji mengatakan, dalam beberapa yang lalu pihak konsultan telah melaporkan terkait masterplan tersebut kepada PUPR.
Baca juga: Aturan Ramadan di Banjarmasin: THM Tutup hingga Pengaturan Pengeras Suara Masjid dan Musholla

Kabid SDA DPUPR Banjarbaru, M Deny Pramudji. Foto : wanda
“Lalu kita review untuk masterplan itu, seperti ada beberapa catatan yang kita ingin perbaikan dari konsultan,” ungkap Kabid SDA kepada Kanalkalimantan.com, Senin (11/3/2024).
Di dalam masterplan itu, dijelaskannya, pihak konsultan memetakan titik-titik yang berpotensi banjir di Kota Banjarbaru.
Lalu PUPR, kata dia, akan mengajukan review isinya terkait bagaimana penanganan banjir yang cocok dilakukan pada tahun pertama, tahun kedua, ketiga, keempat bahkan tahun kelima dan dilakukan dari hulu ke hilir.
“Titik-titik potensi banjir yang kita lihat dari masterplan itu sebenarnya ada tiga jalur yang kerap dilalui oleh banjir, pertama dari Sungai Besar menuju ke Sungai Kemuning sampai ke Lokudat atau jembatan Sapta Marga dan terus ke belakangnya bagian hilir,” jelas dia.
Baca juga: Dua Warga Mataraman Ditangkap Satresnarkoba Banjarmasin
Kemudian ada jalur dua yang berada di kawasan Sungai Tonhar, menuju Sungai Kelantan dan berakhir di kawasan dua jembatan kecil di Kecamatan Liang Anggang.
Sedangkan di jalur tiga banjir yang kerap melewati dari kawasan Gunung Kupang, menuju Sungai Basung, Sungai Cempaka dan berakhir ke kawasan Banyu Irang menuju ke Maluka Pelaihari.
“Untuk penanganannya kita SDA sudah jelas mengacu masterplan tersebut yakni penanganan dari hulu sampai ke hilir, tinggal di lapangannya lagi kita laksanakan hasil dari review masterplan tersebut,” sambungnya.
Dalam penanganan di lapangan itu pula, sambungnya, pihaknya turut melakukan perbaikan lain seperti perbaikan siring-siring sungai termasuk normalisasi sungai.
Baca juga: Proyek Embung Gunung Kupang Masuk Tahap Pemeliharaan
“Melalui masterplan itu jika sudah sesuai, akan kita lakukan tahapan-tahapan di lapangan, sekaligus ada perbaikan siring segala macam akan kita lakukan juga hingga kepada normalisasi sungai, dan segala macamnya,” tuntas Deny. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
HEADLINE2 hari yang laluMasuk Puncak Musim Hujan, BMKG Staklim Kalsel: Waspada Bencana Hidrometeorologi
-
Pendidikan3 hari yang laluMelestarikan Bahasa Daerah Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu 2025
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang laluBupati Kapuas Resmikan Gedung Serbaguna Desa Anjir Mambulau Barat
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang laluKantor Setda Kapuas Jadi Lokasi Studi Wisata Anak-anak TK
-
Kalimantan Selatan2 hari yang laluFTBI 2025 Berakhir, Terus Wariskan ke Anak-anak Muda Bahasa Daerah
-
Kalimantan Selatan2 hari yang laluKalsel Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi






