Connect with us

Kota Banjarbaru

Terkepung Banjir, Ibu dan Bayi Umur 35 Hari Akhirnya Selamat

Diterbitkan

pada

Sofiah bersama bayinya mengungsi di rumah saudara. Foto : Rico

BANJARBARU, Musibah banjir di Kecamatan Cempaka, Minggu (5/1) pagi, menyisakan sepenggal kisah yang mendebarkan. Cerita itu datang dari seorang ibu yang baru saja melahirkan anak pertamanya, adalah Sofiah (24) warga jalan Los Basung I, RT 15 RW 5, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

Sore tadi, ia begitu erat memeluk hangat sang bayi yang baru berumur 35 hari. Raut wajah lelah tak mampu ditutupinya. Sesekali sang ibu tersenyum dan berbincang dengan mertuanya yang selalu menemaninya sepanjang hari ini.

Sofiah bersama keluarga menjadi salah satu warga terdampak banjir di Kecamatan Cempaka. Masih terekam jelas dibenaknya, musibah yang berlangsung dari pagi hingga siang hari tersebut, membuat dirinya berupaya menyelamatkan sang bayi tercinta.

“Hujannya memang deras sejak subuh. Memang, semakin siang semakin reda. Saya tidak banyak melakukan aktivitas, karena setelah melahirkan saya disuruh istirahat. Jadi, saya lebih sering tidur-tiduran,” katanya, saat ditemui Kanalkalimantan.com.

Sekitar pukul 09.00 wita, Sofiah mendapati infomasi bahwa telah terjadi bencana banjir di wilayah tempat tinggalnya. Kala itu, seisi rumah mendadak geger dengan informasi tersebut. Setelah itu, hanya dalam hitungan menit, air sudah memasuki perkarangan rumahnya. Waktu demi waktu debit air kian tinggi, membuat lantai rumah akhirnya terendam air.

Tepat di belakang rumah Sofiah, berdiri sebuah tembok yang memisahkan kediamannya dengan sebuah kawasan rawa. Tanpa disangka-sangka, dari balik tembok tersebut, air sudah tidak terbendung lagi hingga akhirnya membanjiri rumah Sofiah.

“Air dibalik tembok itu membuat seisi rumah terendam, kira-kira tingginya selutut saya,” sambungnya.

Tak pikir panjang, saat itu menjadi prioritas Sofiah ialah menyelamatkan sang bayi. Namun, arus air yang cukup kuat membuat Sofiah tidak memiliki kekuatan untuk banyak bergerak. Seluruh keluarga lantas membantu Sofiah bersama sang bayi keluar dari dalam rumah, termasuk meminta bantuan dari relawan.

Rumah Sofiah yang sempat terendam banjir. Foto: Rico

Hingga pada akhirnya sekitar pukul 11.00 wita -seingat Sofiah-, datang relawan dari tim BPBD dengan menggunakan perahu karet mengevakuasi dirinya bersama sang bayi. Keduanya berhasil dievaskuasi dari kawasan yang terdampak banjir.

“Saya mengungsi ke rumah saudara. Jelas saya syok karena air di rumah itu terus naik, sampai paha malah. Saya berterima kasih, kepada petugas yang menolong saya dan anak saya,” ucapnya penuh syukur.

Sementara itu, menurut Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Zaini, rumah Sofiah menjadi kawasan pemukiman yang paling parah terdampak banjir. Di Jalan Jalan Los Basung 1 dan Jalan Los Basung 2, Kecamatan Cempaka, tercatat ada 34 buah rumah terendam, dengan warga yang terdampak sebanyak 70 jiwa.

Bahkan, pasca surutnya air di lokasi rumah Sofiah menjadi kawasan yang masih digenangi air. Beberapa warga mengutarakan, musibah banjir memang telah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, namun tidak separah tahun 2020 ini.

Sepucuk pesan dan harapan, Sofiah meminta Pemerintah Kota Banjarbaru untuk secepatnya melakukan evaluasi pasca terjadinya musibah banjir ini. Ia tidak ingin musibah terulang dan terjadi kepada para ibu yang baru, akan, dan sudah melahirkan.

“Saya tidak masalah jika barang-barang rumah yang hanyut. Tapi, keselamatan bayi yang utama. Jika ada yang bisa dilakukan pemerintah segera dilaksanakan. Tembok (maksudnya tanggul) di belakang rumah kami, semoga bisa dibuat lebih tinggi, biar air tidak meluap,” ucapnya. (Rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->