Connect with us

HEADLINE

STOP PRESS. Laju Covid-19 Kalsel Jadi ‘Sorotan’ WHO, Pemerintah Diminta Waspada!

Diterbitkan

pada

WHO sorot kenaikan tajam Covid-19 di Kalsel Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyorot peningkatan kasus positif Covid -19 signifikan di beberapa provinsi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. WHO meminta pemerintah untuk lebih waspada.

Hal ini terungkap dalam laporan terbaru berjudul Situation Report pada Rabu (28/7/2021) lalu. Dalam laporan itu, sebagaimana dikutip dari CNBCIndonesia.com, disampaikan ada dua provinsi yang mengalami peningkatan di atas 50%.

“Dua provinsi dengan peningkatan 50% atau lebih yaitu Kalimantan Utara (58%) dan Kalimantan Selatan (50%),” ujar laporan itu.

 

 

Baca juga: PDAM Intan Banjar Umumkan Kebocoran Pipa, Cek Di Sini Daerah yang Terdampak!

Data hari ini, kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan kembali capai rekor. Laporan terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel pada Sabtu (30/7/2021), mencatat terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 958 orang.

Sementara pasien dalam perawatan bertambah 689 orang, diduga covid-19 berkurang sebanyak 106 orang, dan kasus meninggal 26 orang.

Pada laporan tersebut kasus positif terbanyak berada di Kota Banjarmasin sejumlah 272 orang, disusul Kota Banjarbaru 229 orang, Kabupaten Banjar 80 orang, Tanah Laut 72 orang, Barito Kuala 52 orang, dan Tanah Bumbu 49 orang.

Disusul kemudian Tapin 49 orang, Balangan 44 orang, Hulu Sungai Tengah 43 orang, Hulu Sungai Selatan 29 orang, dan Hulu Sungai Utara 16 orang.

Sementara untuk di Pulau Jawa, WHO menyebut bahwa tren infeksi mengalami penurunan di seluruh provinsi kecuali Jawa Tengah. “Seluruh provinsi di Jawa, kecuali Jawa Tengah, mengalami penurunan jumlah kasus yang dilaporkan,” ujar lembaga itu.

Kemudian, mengenai tingkat angka positif atau positivity rate, badan yang berpusat di Jenewa, Swiss, itu menyatakan bahwa pihaknya menemukan kenaikan positivity rate hampir mencapai rekor puncak yang pernah dicetak pada Desember lalu. Di mana levelnya mencapai 30,5%.

“Sejak itu, bagaimanapun, proporsi positif telah meningkat dengan cepat dan mantap, mencapai dan tetap pada tingkat CT4 (insiden sangat tinggi) hingga saat ini. Pada 25 Juli, proporsi positif adalah 29,0%,” tulis laporan itu.

Lebih lanjut, WHO menyarankan agar Indonesia terus melanjutkan dan memperketat pembatasan-pembatasan yang telah berlaku saat ini. Pihaknya juga menyebut ketaatan protokol kesehatan juga perlu ditingkatkan.

Baca juga: Rontoknya 7 Dalil dan 610 Bukti yang Diajukan Denny di Hadapan ‘Palu’ MK

“Upaya menekan penularan melalui PPKM perlu dilanjutkan dan dipercepat … Sangat penting bagi masyarakat untuk terus berlatih menjaga jarak fisik, tangan dan pernapasan kebersihan, penggunaan masker, menghindari pengaturan keramaian, tertutup dan kontak dekat, dan memastikan ventilasi yang baik untuk membatasi penyebaran Covid-19,” pungkas laporan tersebut.

Per Kamis (29/7/2021), kementerian kesehatan merilis 1.893 orang meninggal karena Covid-19. Jumlah ini menggenapi tren kenaikan kasus kematian selama dua pekan terakhir. Alhasil total kasus kematian selama pandemi telah menembus 90.552 orang.

Pada hari yang sama, Indonesia mencatat ada 43.479 kasus baru. Hal ini menambah total kasus Covid-19 di Indonesia sehingga mencapai 3,331 juta orang.
Penambahan kasus yang masih tinggi ini membuat kasus aktif atau orang yang membutuhkan perawatan bertahan di angka yang cukup tinggi yakni 554.484 orang. Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh juga terus bertambah sebanyak 45.494 orang, sehingga totalnya 2,686 juta orang. (Kanalkalimantan.com/cnbcindonesia/nurul)

Reporter: nurul
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->