HEADLINE
SPPG Tungkaran Diperiksa Pasca Keracunan MBG, Ini Catatan Dandim Banjar
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG Tungkaran penyuplai santapan menu makan ratusan anak yang mengalami keracunan diperiksa oleh sejumlah pihak, Jumat (10/10/2025) siang.
Pantauan Kanalkalimantan.com, dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, nampak telah dibersihkan dan masih tidak beroperasi mengolah makanan pasca kejadian Kamis (9/10/2025) siang.
Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya bersama jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dan BPOM (Balai Pengawas Obat dan Makanan) Banjarbaru datang mengecek kondisi sanitasi atau kehigienisan dapur.
Baca juga: Keracunan MBG di Martapura: 87 Orang Dirawat di RSUD Ratu Zalecha

Dandim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang mengatakan, ada sejumlah catatan didapati pihaknya tentang bagaimana kondisi dapur dan bahan makanan ataupun proses kegiatan di dapur MBG Tungkaran.
“Yaitu yang pertama tentang sanitasi. Kemudian yang kedua tadi kita melihat bersama ruangan untuk pengaturan atau packing makanan,” ujar Dandim 1006 Banjar diwawancarai usai meninjau kondisi dapur MBG di Tungkaran.
Dandim Banjar menyoroti ruang pengaturan makanan yang siap mendistribusikan kepada penerima manfaat tidak memiliki perangkat untuk sirkulasi udara.
“Dimana di sana setelah kita cek, perlu menyiapkan exhaust fan ataupun blower sehingga sirkulasi udara di dalam itu menjadi lebih baik,” sebut dia.baca
Baca juga: Keracunan MBG di Martapura: Dimasak Dini Hari Dikirim Pagi

Sedangkan dari kualitas bahan makanan dari hasil pemeriksaan masih menunggu hasil laboratorium dari BPOM dan Dinas Kesehatan.
“Intinya kami bersama dengan pemerintah daerah dan BPOM berkomitmen untuk bisa mengawal seluruh program pemerintah khususnya MBG ini,” ungkapnya.
Tak hanya terkait dengan bahan makanan, BPOM bersama Dinkes mengambil sampel air sumur yang digunakan untuk dapur MBG Tungkaran.
Dari hasil pengecekan sementara, air yang digunakan sebagai sumber untuk membuat bahan makanan atau pun membantu sanitasi harus mengikuti standar kesehatan yang berlaku.
Baca juga: Pejabat Utama Polres Banjarbaru Berganti, Ini Nama-namanya
“Artinya kebersihannya seperti apa. Makanya tadi sudah diambil sampel air tersebut untuk diperiksa. Apakah air ini sesuai standar untuk digunakan dalam proses mengolah atau tidak. Apabila kita temukan tidak sesuai maka harus diperbaiki dan menjadi evaluasi kita bersama,” jelas Dandim.
Di sisi lain kondisi sanitasi dan pembuangan limbah yang menumpuk di beberapa sisi menjadi sorotan
“Saat ini membuangnya di depan. Tadi kita melihat ada beberapa sisi atau titik yang menurut saya masih perlu diperbaiki dan tingkatkan sanitasi dan kebersihannya,” ungkapnya.
Dia menilai kebersihan bukan hanya diperhatikan pada saat memasak makanan, tetapi juga harus diperhatikan saat pengemasan hingga distribusi ke penerima manfaat.
Baca juga: Komponen Jembatan Sungai Andai – Cemara Ujung Hilang Dicuri
“Pada proses packing dan membawa makanan ke titik-titik penerima manfaat harus bersih. Jadi higienis itu secara total bukan hanya pada bagian tertentu saja,” tambahnya.
Dandim menegaskan akan mengambil langkah untuk melakukan kordinasi dengan stakeholder terkait, serta melakukan rapat baik dengan pemerintah daerah hingga seluruh dapur yang ada di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru
“Yang pertama kami akan menyampaikan permasalahannya ini agar menjadi sebuah atensi bersama supaya tidak terulang di dapur-dapur yang lain kemudian yang kedua kita akan melaksanakan program pengecekan bersama,” tutupnya.
Bersama stakeholder terkait juga dirinya berencana akan membentuk tim apabila disetujui yang tugas dan fungsinya selain untuk mengawasi juga memberikan edukasi tentang bagaimana menjaga sanitasi dan cara mengolah makanan menjadi produk yang betul-betul layak dan patut serta aman dikonsumsi oleh penerima manfaat.
Masih kata Dandim 1006 bahwa dapur MBG yang saat ini melayani sejumlah sekolah terpaksa harus berhenti beroperasi sementara selama menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pihak pihak terkait. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
-
Kota Banjarbaru3 hari yang laluDriver Ojol Kena Dampak Brebet Diduga Usai Isi Pertalite, Hingga Beralih ke Pertamax
-
HEADLINE2 hari yang laluFenomena Motor Brebet di Banjarmasin: Banyak Masuk Bengkel, Pertamax Malah Kosong
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang laluPertalite Disebut Biang Masalah, Begini Respon Wakil Rakyat Banjarbaru
-
Kota Banjarmasin2 hari yang laluMembentuk Profesionalitas dan Integritas Pegawai Yayasan Al Umm Banjarmasin Gelar P3B
-
Kalimantan Selatan2 hari yang laluLazisMu Menggelar Rakernas 2025 di Banjarbaru
-
kriminal banjarbaru2 hari yang laluBerkeliaran Bawa Sajam, Lima Orang Ditahan Polsek Liang Anggang



