Connect with us

HEADLINE

Keracunan MBG di Martapura: Dimasak Dini Hari Dikirim Pagi

Diterbitkan

pada

UGD RSUD Ratu Zalecha hingga menjelang dini hari, Kamis (9/10/2025) malam, masih menerima pasien keracunan MBG. Foto: ahmad mursyidi

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kasus keracunan massal pascasantap MBG (Makan Bergizi Gratis) di sejumlah sekolah di Kota Martapura kejutkan banyak pihak. Suplai alias pasokan kiriman paket MBG dari sejumlah dapur yang ada di kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dipertanyakan pengolahannya.

Salah satu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang enggan disebut namanya mengungkapkan proses panjang di balik penyediaan nasi, lauk, dan buah untuk program MBG tersebut.

Menurutnya, kegiatan memasak dimulai sejak dini hari. “Memasak nasi itu dimulai sekitar pukul duabelas malam, kemudian didinginkan. Sekitar pukul empat pagi nasi dikemas, dan mulai pukul tujuh pagi didistribusikan untuk siswa PAUD hingga kelas 3 SD. Sedangkan untuk kelas 4 SD hingga SMA distribusinya dilakukan sekitar pukul sembilan pagi,” ujarnya kepada Kanalkalimantan, Jum’at (10/10/2025) pagi.

Baca juga: Komponen Jembatan Sungai Andai – Cemara Ujung Hilang Dicuri ‎‎

Ia menjelaskan, di wilayah Martapura terdapat 12 dapur MBG atau SPPG, namun saat ini yang aktif baru lima dapur. “Tingkat kabupaten ada kurang lebih 50 SPPI, dan setiap kecamatan memiliki SPPI masing-masing. SPPI terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu SPPI 1, 2, dan 3. SPPI 1 merupakan angkatan pertama yang mengikuti pelatihan, sedangkan SPPI 3 adalah angkatan terakhir,” tambahnya.

SPPI bertugas melakukan pendamingan program MBG oleh pemerintah pusat yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah. Dalam pelaksanaannya, dapur MBG di bawah koordinasi SPPI berperan penting dalam memastikan makanan siap, aman, dan layak dikonsumsi sebelum disalurkan ke sekolah-sekolah penerima.

Sementara itu, pascakeracunan massal puluhan murid dari tiga sekolah di Kota Martapura, Polres Banjar mengambil sampel dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disuplai dari SPPG Tungkaran.

SPPG Tungkaran yang baru beroperasi sekitar sebulan itu, pihak berwajib telah mengambil sampel makanan dari SPPG Tungkaran untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Keracunan MBG di Martapura: 87 Orang Dirawat di RSUD Ratu Zalecha

“Kami telah mengambil sampel makanan dari dapur penyedia makanan atau SPPG Tungkaran. Sekarang sudah dilakukan proses uji secara laboratorium,” jelas Kapolres Banjar AKBOP Fadil.

Secara fisik menu makanan yang diberikan kepada para pelajar terdiri dari ayam dan sayur. Pihak berwajib masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan.

Polres Banjar akan segera melakukan penyelidikan dengan sampel yang sudah diambil tersebut.

“Kami akan selesaikan permasalahan tersebut secara tuntas. Kami juga akan melakukan peninjauan ke SPPG terkait,” kata Kapolres Banjar AKBP Fadli. (Kanalkalimantan.com/ahmad mursyidi)

Reporter: ahmadmursyidi
Editor: bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca