Connect with us

Budaya

Serunya Nobar Film Pangeran Antasari di Panggung Bundar Mingguraya

Diterbitkan

pada

Penonton menyaksikan film Pangeran Antasari di panggung bundar, Mingguraya. Foto : rendy

BANJARBARU, Pasca diputar di bioskop XXI di Banjarmasin, film yang mengisahkan perjuangan Pangeran Antasari, juga diputar di sejumlah lokasi. Di antaranya, di panggung bundar, Mingguraya, Banjarbaru, Selasa (2/1) malam.

Nonton bareng (nobar) film Pangeran Antasari ini menjadikan suasana berbeda di lokasi yang bisanya digunakan untuk tempat makan dan nongkrong anak-anak muda Banjarbaru ini. Sambil menikmati makanan, mereka juga larut menyaksikan tayangan film berdurasi 90 menit tersebut.

Eqy, salah seorang penonton yang menyaksikan pemutaran film tersebut, merasa puas dan mengaku senang karena dapat lebih mengenal sosok Pangeran Antasari. Tayangan tersebut sebagai alternatif untuk mengenal sosok yang bersangkutan selain dalam bentuk buku dan teks sejarah lainnya.

“Ini bagus, sehingga lebih mengenal sosok Pangeran Antasari. Bukan hanya dari gambar pada uang saja kita tahu,” ungkapnya.

Sementara itu, pengamat budaya Banjarbaru Sirajul Huda mengatakan, ada beberapa hal menjadi catatan dalam film tersebut. Selain tingkat kematangan akting pemainnya, juga ada beberapa bagian dari kisah tersebut yang dianggap tak sesuai dengan fakta sejarah yang dikenal selama ini.

Terlepas dari berbagai pendapat yang ada, kehadiran film perdana yang mengisahkan sejarah perang banjar tersebut cukup memberikan angin segar bagi dunia perfilman Kalsel. Dan hendaknya memacu para penggiat seni Banua untuk mampu melahirkan karya yang lebih bagus lagi. “Tentunya dengan lebih mengutamakan sineas dan aktor, aktris asli banua,” harap Huda.

Diketahui, film ini menceritakan heroiknya Pangeran Antasari melawan para penjajah Belanda. Pergelutan yang berlangsung terjadi kala peristiwa Perang Banjar yang berlangsung sejak 1859 hingga runtuhnya Kerajaan Banjar pada tahun 1905.

Film diilhami dari skenario Banua Kita karya budayawan Adjim Arijadi ini mengusung slogan Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing. (rendy)

Foto : rendy

 

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->