Connect with us

Kabupaten Barito Kuala

Restorasi Lingkungan, Empat Desa di Batola Program Tanam Purun

Diterbitkan

pada

Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS dan Eco Fesyen Indonesia (EFI) bersama masyarakat melakukan penanaman bibit purun di lahan 4 hektare, Kamis (22/7/2021). Foto: rdy

KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS dan Eco Fesyen Indonesia (EFI) bersama masyarakat Desa Asia Baru, Desa Jarenang, Desa Kabuau dan Desa Jambu, Kecamatan Kuripan, melakukan penanaman 200.000 bibit purun di lahan 4 hektare milik desa, Kamis (22/7/2021).

Selain melakukan penanaman sebanyak 200.000 bibit purun, juga digelar peletakan kayu pertama pembangunan rumah purun.

Total seluas 4 hektare lahan dipergunakan, masing-masing ada sebanyak 50.000 bibit untuk 1 hektare setiap desa.

Merdi Sihombing, pendiri dan CEO Eco Fesyen Indonesia mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan komitmen masyarakat guna melestarikan tumbuhan  sekaligus menjaga lahan purun sebagai bagian dari tata ruang desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di empat desa tersebut, sehingga sejalan dengan upaya konservasi lahan dan restorasi ekosistem gambut.

 

Baca juga: Orangtua Meninggal Akibat Covid-19, Bocah 10 Tahun Asal Kaltim Harus Hidup Sendiri

Selain itu, pemanfaatan purun sudah  menjadi bagian dari tradisi dan kearifan lokal masyarakat yang tinggal di kawasan lahan gambut. Sehingga budaya memetik dan menganyam purun secara turun temurun telah menjadi salah satu sumber penghasilan rumah tangga.

Ditambahkan Merdi Sihombing, untuk mendorong pengembangan usaha purun yang berkelanjutan, sejak tahun 2020 EFI melaksanakan program inkubator Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) didanai oleh pemerintah Norwegia  dan dikelola oleh United Nations      Office for Project Services (UNOPS).

“Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan dan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Selama ini purun yang tumbuh di lahan gambut hanya diolah menjadi anyaman sederhana seperti tikar, bakul, topi, padahal bisa dikembangkan menjadi produk fesyen yang bernilai ekonomi tinggi, tentunya hal ini perlu proses pendampingan,” bebernya.

Diharapkan program inkubator ini dapat membantu meningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar lahan gambut dan menjadi bagian dari salah satu upaya mitigasi perubahan iklim.

Penguatan kelompok, pengembangan kapasitas bagi para pengrajin purun, serta penyediaan sarana dan pra-sarana produksi kerajinan purun dilakukan di Desa Asia Baru, Desa Jarenang, Desa Kabuau dan Desa Jambu.

Baca juga: Sejumlah Nakes di Banjarbaru Terpapar Covid-19, Mayoritas OTG dan Gejala Ringan

Selain  itu, EFI juga akan melakukan strategi branding, lewat pembuatan film yang berbicara tentang sustainable fashion, dengan latar belakang budaya masyarakat Dayak Bakumpai, yaitu menganyam purun.

Masih di tempat yang sama Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, berharap ke depan Kabupaten Barito Kuala akan mampu memproduksi kerajinan purun yang berkualitas dan berkelas, sehingga berdaya saing dan tentunya akan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

“Mudah mudahan kerjasama ini terus berlanjut, dan masyarakat Kuripan bisa lebih memahami bahwa purun itu ternyata bernilai ekonomis, mengingat purun dapat di olah berbagai macam produk yang memiliki daya jual yang tinggi, sehingga purun di Batola dapat lebih dikenal lagi,” harapnya.

Diketahui Eco Fashion bermula sebagai sebuah gerakan untuk mendorong industri fashion yang “environmental friendly” dan berkelanjutan. Lewat dukungan berbagai pihak, maka didirikanlah PT Eco Fesyen Indonesia. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh PT EFI adalah Eco Fashion Week Indonesia yang pertama kali diselenggarakan di Gedung Stovia, Jakarta pada tahun 2018. Kegiatan ini dilaksanakan dengan semangat untuk melestarikan warisan budaya bangsa, melindungi masyarakat adat dan melestarikan kelestarian ala Indonesia.

PT EFI memulai gerakan terintegrasi mewakili semua hal yang bersifat eco, ethical, green, sustainable dan bertujuan untuk mengadvokasi prinsip-prinsip fashion berkelanjutan di Indonesia. Dengan mengemban nilai nilai industri fesyen yang meliputi produk fesyen Indonesia          dengan kualitas kompetitif. Proses produksi yang tidak merugikan lingkungan, didistribusikan dengan harga terjangkau bagi konsumen, memberikan kondisi yang adil bagi produsen dan pekerja, hingga menerjemahkan pelestarian budaya berkelanjutan dengan mengawinkan nilai-nilai budaya ke dalam pakaian modern dan gaya hidup saat ini. (kanalkalimantan.com/rdy)

Reporter : rdy
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->