Connect with us

HEADLINE

Menanti ‘Tarung Bebas’ di Pilbup Banjar, Siapa Diuntungkan dari Mundurnya Incumbent?

Diterbitkan

pada

Bupati Banjar dipastikan tak lagi maju dalam Pilkada 2020 nanti Foto: net

MARTAPURA, Pilkada 2020 di Kabupaten Banjar nampaknya akan berlangsung seru. Isyarat petahana Bupati Banjar KH Khalilurrahman tidak berlaga lagi pada ‘ronde kedua’, bakal menjadikan kontestasi nanti lebih kompetitif.

Kepastian jika incumbent tak lagi maju di Pilkada disampaikan yang bersangkutan usai sidang paripurna di DPRD Banjar, Selasa (13/8) lalu. Bupati Khalilurrahman mengatakan dirinya tidak berencana maju pada Pilkada 2020g. “Hari ini saya tidak lagi mencalon diri sebagai Bupati Banjar,” ucapnya di lantai II Ruang Sidang Rapat Paripurna. Tak hanya sekali, Bupati yang akrab dengan sapaan Guru Khalil ini bahkan mengulangi pernyataannya untuk tidak lagi maju.

Bupati Khalilurrahman mengatakan, pernyataan tersebut sengaja diungkap ke publik agar dinamika politik bisa lebih ramai lagi. Sampai hari ini, ia menilai belum ada satu pun calon menonjol yang serius mau mengikuti pemilihan.

Di sisi lain, ia mengklaim masyarakat dan beberapa tokoh datang kepadanya untuk memberikan dukungan, meminta tetap mencalonkan diri lagi pada pilkada 2020. Namun ia menyatakan sudah tegas tidak akan mencalonkan diri lagi dan hanya tinggal bekerja untuk sisa akhir masa jabatan.

Lalu apa motif mantan anggota DPR RI Fraksi kebangkitan Bangsa tahun 1999-2004 itu? Guru Khalil mengatakan dia enggan maju karena merasa tidak lagi muda. Bupati berusia 73 tahun ini juga memikirkan keluarga. Selain itu, dia juga mengatakan ada pertimbangan lain yang tidak bisa diungkapkan.

Guru khalil hanya berpesan kepada para calon agar memahami karakter Kabupaten Banjar yang religius. Pemimpin harus jadi benteng pertama mempertahankan nilai-nilai lokal orang Banjar. Pemimpin yang akan datang juga minimal mengerti akar budaya serta suasana kebatinan masyarakat Banjar.

Sebenarnya, isyarat mundurnya Guru Khalil dari Pilkada sudah diprediksi oleh kanalkalimantan.com saat yang bersangkutan menyampaikan juga di gedung dewan usai paripurna 2 bulan lalu. Ketika itu, Khalilurrahman mengatakan, kalau mencalonkan lagi sebagai Bupati, takutnya gak ada kandidat lain yang akan berani maju. “Kalau saya mencalonkan kembali, nanti takutnya tidak ada calon yang berani (maju) jadi bupati,” kelakarnya disambut tawa wartawan. (Baca: Membaca ‘Isyarat’ Petahana di Pilbup Banjar, Kembali Maju atau Tidak?)

Selama masa kepemimpinannya, dinamika politik memang kerap ‘mengganggu’ kinerja pasangan Bupati Khalilurrahman dan Wakil Bupati Saidi Mansyur. Mulai isu hubungan yang kurang harmonis, hingga pada drama hak angket yang digulirkan sejumlah fraksi di DPRD Banjar.

Meskipun Bupati berhasil meredam gejolak tersebut dengan mengkandaskan penggalangan yang dilakukan sejumlah fraksi, namun goresan peristiwa itu masih tak mudah hilang. Di pemerintahan sendiri, seringnya mutasi juga kerap menjadi kinerja yang disorot oleh dewan. Dari sisi Guru Khalil sendiri, bisa jadi hal tersebut cukup melelahkan!

Pada Pilkada Banjar 2015 silam, memang banyak calon yang maju dalam pertarungan. Ketika itu, KPU Banjar menetapkan empat pasang calon bupati dan wakil bupati. Yakni Fauzan Saleh- Teja Sukmana yang maju melalui jalur perseorangan berbekal 53.594 berkas dukungan masyarakat, lalu ada KH Khalillurahman-Saidi Mansyur yang akhirnya menjadi pemenang dengan diusung PKB, PKPI dan Partai Nasional Demokrat. Kemudian ada Gusti Chairiansyah yang didukung enam parpol yakni Gerindra, PDIP, Demokrat, PAN, Hanura dan PKS. Dan pasangan Gusti Abidinsyah-Mawardi Abbas yang diusung Partai Golkar.

Lalu saat ini, siapa kandidat yang diuntungkan dengan mundurnya incumbent?

Tentu saja, salah satu yang akan meneguk untung adalah wakil bupati Saidi Mansyur, yang dipastikan sebelumnya akan maju dalam pencalonan. Sebab, tanpa keikutsertaan incumbent, Saidi yang notabene juga bagian dari paket pemerintahan saat ini, memiliki banyak kesempatan untuk mengenalkan program kerjanya.

Artinya, sejumlah keberhasilan yang diraih pemerintah saat ini bisa diklaim sebagai modal politik. Sebaliknya, beberapa target tak tercapai pada masa pemerintahan bisa diputuskan benang merahnya dengan dalih selama ini tak memiliki kewenangan penuh!

Memang, Saidi Mansyur sebelumnya telah menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai calon Bupati Banjar dan tinggal mencari pendamping. Keinginan Wakil Bupati Banjar untuk maju sebagai wakil bupati mendapat sambutan positif dari Partai Nasdem dan siap bergerak maksimal mengantarkannya ke kursi Banjar 1.

“Partai Nasdem siap memberikan dukungan maksimal kepada Saidi Mansyur. Terlebih pada Pemilu 2019 perolehan kami naik 130 persen, dari 3 kursi menjadi 7 kursi di DPRD Banjar,” tegas Sekretaris DPW Nasdem Kalsel H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha, beberapa waktu lalu.

Sebetulnya ada beberapa nama yang ramai dibicarakan masyarakat akan maju sebagai calon Bupati Banjar, seperti Saidi Mansyur (Wakil Bupati Banjar), H Rusli (Ketua DPRD Banjar) dan H Said Abdullah (Sekdakot Banjarbaru), hingga beberapa kandidat lainnya.

Namun, hingga sekarang belum ada yang kejelasan siapa partai pengusungnya. Hanya Nasdem yang gamblang membocorkan calon bupati, partai lain lebih memilih bersikap hati-hati. Rata-rata mengaku menunggu momentum di hari pencalonan.

Sementara itu, Sekretaris PKB Banjar Iqbal Khalilurrahman juga belum memastikan siapa calon yang akan disusung pasca pernyataan mundur ayahnya. “PKB sih maunya dari kader sendiri, kami cuma 5 kursi dan perlu berkoalisi dengan partai lain. Mungkin dengan PDI-P dan PKS. Informasi ini masih prematur, kepastiannya dekat hari pencalonan,” kata Iqbal.

Demikian juga sikap Gerindra Banjar yang sebelumnya disebut mengusung incumbent, belum menyampaikan kemana akan berlabuh. Ketua Gerindra Banjar M Rafiki masih menyimpan kartu terkait calon yang diusung.

Di sisi lain, keberadaan tokoh partai Golkar H Rusli juga tak bisa ditepis dari wacana Pilkada Banjar. Peraih suara tertinggi untuk caleg DPRD Kalsel ini, dengan mengantongi 51 ribu suara, tak bisa dianggap enteng jika memutuskan maju di Pilkada. Nah, bisa jadi tekad tersebut akan lebih kuat mengingat ‘tahta’ Ketua DPRD Kalsel yang dipastikan lucut dari genggaman.

Pun Sekda Banjarbaru Said Abdullah, yang memutuskan pensiun dini untuk berlaga di Pilbup Banjar. Berbekal pengalaman di birokrasi, Said mantab maju sebagai salah satu kandidat. Hanya saja, sampai saat ini masih belum terlihat perahu apa yang akan dipakai. “Jabatan saya sebagai Sekda yang seharusnya sampai tahun 2025. Siap saya tinggalkan untuk maju di Pilbup Banjar,” tegasnya kepada kanalkalimantan.

Menurut Said Abdullah, saat ini pembangunan dan kesejahteraan Kabupaten Banjar harus terus ditingkatkan. Hal tersebut diyakininya sebagai salah satu alasan dirinya maju sebagai salah satu calon Bupati Banjar. “Keputusan saya sudah bulat dan penuh pertimbangan. Apalagi saya juga bertempat tinggal di Kabupaten Banjar. Kita akan membuat Kabupaten Banjar jadi lebih baik dan lebih sejahtera,” lanjutnya.(cel)

Reporter : Cel
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->