Connect with us

Kota Banjarmasin

Ketua PC Muhammadiyah Banjarmasin 4: Perbedaan Jangan Diperdebatkan

Diterbitkan

pada

Ribuan warga Muhammadiyah Banjarmasin melaksanakan shalat Idulfitri di Masjid Al Jihad Kota Banjarmasin, Jumat (21/4/2023) pagi. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Warga Muhammadiyah Banjarmasin melantunkan takbir dan menggelar shalat ied, Jumat (21/4/2023) pagi.

Salah satu masjid yang menggelar shalat ied yaitu Masjid Al Jihad di jalan Cempaka Besar, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Kota Banjarmasin.

Ribuan warga Muhammadiyah sejak pagi sudah menggelar sajadah di halaman dan sekitar jalan Masjid Muhammadiyah terbesar di Kota Banjarmasin tersebut.

“Perkiraan kita sekitar 5 ribu jemaah, di halaman parkir, di lantai 2 dan 3 mesjid juga penuh bahkan sampai ke jalan,”  kata Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 4 H Taufik Hidayat.

Baca juga: Warga Muhammadiyah di Amuntai Shalat Ied di Lapangan Tenis Empu Jatmika

H Taufik mengatakan awalnya pelaksanaan shalat Idulfitri dilaksanakan di ruang terbuka Taman Kamboja Banjarmasin. Namun, dengan pertimbangan cuaca, shalat idd akhirnya dilaksanakan di halaman masjid Al Jihad Banjarmasin.

Tanpa kendala, shalat Ied di Masjid Al Jihad khusyuk dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan dilanjutkan dengan khutbah Hari Raya Idulfitri oleh Ustadz H Sulikan Sariyun LC.

Disampaikan Taufik Hidayat, dalam menentukan 1 Syawal warga Muhammadiyah Banjarmasin lurus mengikuti maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023.

Meskipun berbeda dengan ketetapan pemerintah yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada Sabtu 22 April 2023, warga Muhammadiyah Banjarmasin tetap menghormati dengan penuh toleransi.

“Perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan, tetap berjalan seperti biasa saja,” kata Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah 4 Banjarmasin.

Lebih lanjut, Taufik Hidayat mengimbau warga Muhammadiyah Banjarmasin untuk tetap menjaga silaturahmi dengan ormas atau warga lain yang berbeda pandangan.

Apalagi menurutnya, di tahun politik perbedaan pendapat rentan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk kepentingan politik yang berpotensi akan memecah belah umat.

Baca juga: Diskusi dengan IEA, Dirut PLN Paparkan Strategi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

“Kita tetap jaga ukhuwah islamiyah. Apalagi saat ini kan menjelang tahun politik, jangan sampai ada orang tertentu yang mengambil kesempatan di perbedaan-perbedaan ini,” tegas Taufik.

Senada, salah satu pengurus cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Banjarmasin M Thoriq mengatakan perdebatan tentang pendapat dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah tidak perlu dibesar-besarkan.

Menurutnya, penentuan Hari Raya Idulfitri tidak jauh berbeda dengan penetapan awal Ramadhan maupun Iduladha. Baik pemerintah ataupun ormas Muhammadiyah memiliki dasar yang sama-sama kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Baik pemerintah maupun organisasi lainnya sama-sama memiliki metode ilmiah dalam menentukan hal ini. Intinya, jangan sampai perbedaan ini membuat ukhuwah islamiah menjadi pecah,” ungkap pengurus IMM Banjarmasin.(Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->